8. Farren sialan!

14.7K 2.5K 880
                                    

Like You - Tatiana Manaois

Selamat membaca Retos!

"Biarpun gak seiman tapi seamin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarpun gak seiman tapi seamin."

Halloween day! 01 November 2020, semua murid Kencana harus memakai kostum halloween. Yang beda dari tahun kemarin adalah setiap satu undangan berlalu untuk dua orang, so, berpasangan. Kalo datang sendiri, jangan harap bisa masuk.

See you guys.

***

"Anjrit apaan ini??" Alfha membuka matanya saat melihat surat undangan untuk besok malam. Di sana tertulis bahwa setiap orang harus berpasangan.

Banu tertawa meledek. "Makanya cari pacar sana!"

"Lu kayak yang punya pacar aja!" Tak terima Alfha balas meledek.

Dengan angkuhnya Banu merapikan seragam sekolahnya yang tampak kusut, lalu menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. "Lah gue punya Zhane, lo lupa?" ujarnya percaya diri, Zhane adalah sahabat Eleanor, gadis itu dikabari sebagai playgirl SMA Kencana, dan dapat dipastikan bukan hanya Banu pacarnya.

"Emang udah pacaran? Mau-mau aja di gantungin," ledek Gara, dia terkadang kesal pada Banu, sudah jelas playgirl tapi masih saja di dekati.

"Ban serep kali ah!" tambah Alfha.

Kesal, Banu bangkit dari sofa ruang tengah BASKEL. Lelaki itu membawa langkahnya pergi ke dapur, lalu tak lama dia kembali dengan membawa segelas air.

"Gib, lo sama siapa?" tanya Alfha pada Gibran, lelaki itu menunjukan foto seorang gadis yang diyakini bahwa itu adalah pacarnya.

Banu menilik sebentar, dia seperti ingat gadis yang Gibran tunjukan. "Itu cewek yang satu agama sama gue, kan? yakin lo kuat LDR?"

"Maria kan sama-sama tinggal di Jakarta, ya nggak LDR lah bege," ujar Alfha, otak lelaki itu memang sedangkal pohon toge.

Gara sedikit menoyor kepala Alfha yang pintarnya melebihi Farhan Tiktok. "LDR keyakinan bego!"

Alfha mengangguk-ngangguk. "Rasanya pacaran beda agama gimana sih?"

"Ah mantap," sambar Alfha menirukan gerakan Tiktok.

Gibran memasukan ponselnya ke dalam saku seragamnya, lalu lelaki itu tersenyum. "Ya enak aja. Biarpun gak seiman tapi seamin, kan?"

Farren yang sedari tadi menyimak kini turut berbicara. "Emang ada jaminan amin lo akan terkabul? Setau gue Tuhan kalian aja beda, so, dari pada lebih lanjut rasa lo mending pikir-pikir lagi."

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang