IRIS hitam Taeyong menatap langit-langit kamar, keringat memenuhi tubuh, napasnya terengah, wajah Taeyong bahkan memerah di iringi dengan air mata yang mengalir di sudut. Heat nya datang lagi dan ia mengkonsumsi supresan, menekan rasa haus akan sentuhan itu, membiarkan tubuhnya tersiksa. Perutnya terasa begitu nyeri.
Bukankah sebentar lagi ajal nya akan tiba? Bila terus menerus begini, Taeyong yakin bahwa ia tidak akan selamat. Sudah banyak Omega yang kehilangan nyawa karena supresan dan ia pasti menjadi salah satu di antara Omega tidak beruntung itu.
Tidak ada perkembangan di dunia ini, pemerintah serta manusia biadab masih tetap memimpin, menyingkirkan segala kemungkinan dan setiap Alpha yang muncul. Membiarkan Omega tersiksa, mati karena bahan kimia yang terdapat di dalam supresan. Seolah Taeyong di minta bertahan meskipun tahu ia akan tetap mati, ini lebih mengerikan bila di bandingkan dengan neraka.
Oh, cukup bayangkan di setiap bulan Taeyong harus merasakan siksaan. Siklus heat nya tidak menentu, ini adalah yang pertama di bulan Februari, minggu depan Taeyong mungkin akan mengalami heat lagi.
Menghela napas dalam, Taeyong mengubah posisi menjadi duduk dan mengusap wajah, ia meringis merasakan sakit di bagian perut. Semoga saja rasa sakitnya cepat menghilang karena ini adalah hari ulang tahun Jaehyun! Ia sudah membeli kue kecil; dari uang yang di berikan Jaehyun. Mau bagaimana lagi? Taeyong tidak memiliki uang.
Senyum Taeyong mengembang tatkala iris hitamnya menatap lurus kue kecil dengan satu lilin yang terletak di atas meja. Sekarang pukul tiga sore, sebentar lagi Jaehyun akan pulang kerja karena lelaki bermarga Jung itu mengambil shift siang. Oh Taeyong tidak sabar untuk pergi ke bukit!
"Baiklah, kau bisa melakukannya Lee Taeyong!" serunya lantang, menyemangati diri sendiri yang sudah sekarat.
Setidaknya Taeyong harus merayakan hari ulang tahun sahabatnya, ini mungkin menjadi yang terakhir karena kondisi kesehatan Taeyong memburuk. Bagaimana jika tahun depan ia tidak bisa merayakan ulang tahun Jaehyun lagi?
Terlebih, Taeyong juga sangat ingin pergi ke bukit! Tinggal di kota dengan pengawasan dari pemerintah membuatnya muak, ia tidak bisa melakukan sesuatu dengan leluasa. Bahkan semua warga di kota tidak bisa pergi ke kota lain, mereka terperangkap, menjadi tahanan yang bebas. Menyedihkan.
"Sebaiknya aku mandi." gumam Taeyong seraya berjalan perlahan mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Mungkin setelah ini ia harus meminum obat pereda nyeri. Taeyong tidak mau membuat Jaehyun khawatir, ia masih bisa mengurus dirinya sendiri.
Ugh, Taeyong benar-benar membutuhkan Alpha. Itu pasti akan menyelamatkan hidupnya, ia tidak perlu mengkonsumsi supresan. Tidak masalah bila Taeyong di hamili oleh Alpha, ia menginginkan hal tersebut dari pada harus menderita karena rasa sakit.
***
"Kau baik-baik saja?" tanya Jaehyun begitu melihat wajah Taeyong yang sedikit pucat, ia menaruh telapak tangan di dahi si lelaki bermarga Lee, "tubuhmu dingin."
Taeyong tersenyum dan menyingkirkan tangan Jaehyun dari dahinya. "Aku baik-baik saja!" ia menaruh kue yang sudah ia bawa di atas meja, "selamat ulang tahun Jaehyun!"
Mereka berdua sedang duduk di depan minimarket tempat Jaehyun bekerja, shift nya sudah usai dan Jaehyun bisa pulang. Tapi karena ini adalah ulang tahunnya, Jaehyun ingin membawa Taeyong ke bukit terlebih dahulu, ia sudah berjanji.
"Aku tidak harus meniup lilin kan?"
"Tentu saja harus!" Taeyong mengeluarkan korek api dari dalam kantung celana dan menyalakan satu lilin di atas kue, ia tersenyum lebar, "happy birthday to you! Happyㅡumpp!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A L P H A《Jaeyong》✔
Fanfiction[ABO] [Omegaverse] [Romance] [M] Taeyong tahu bahwa semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu, tapi ia tidak pernah menyangka jika Jung Jaehyun ternyata adalah seorang Alpha. •BXB || GAY || YAOI || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u do...