XXIII

59.8K 8.6K 3.4K
                                    

RUANG kerja Chanyeol di penuhi oleh beberapa Alpha yang mengeluh. Sudah terhitung tiga hari Jaehyun menjalani latihan; melawan seluruh Alpha yang berakhir dengan sangat buruk. Saat ini Jaehyun tidak memiliki lawan, semua Alpha menyerah karena mereka mendapatkan patah tulang serius yang membutuhkan satu hingga dua minggu untuk pulih.

Regenerasi Jaehyun jauh lebih cepat dari Alpha lain, meskipun lelaki bermarga Jung itu mendapatkan lukaㅡia akan sembuh dengan cepat, tidak seperti Yuta atau Mingyu yang masih mengenakan gips di tangan serta leher. Seharusnya sejak awal mereka tidak menganggap remeh seorang Elder!

Chanyeol memijat pelipis dan menundukkan kepala. "Siapa yang mengatakan tentang peraturan 'tidak masalah bila mematahkan beberapa tulang asal tidak membunuh?'"

Mingyu menelan kasar air liur dan berdehem. "Aku."

"Hal itu membuat kalian menjadi samsak tinju! Seperti seonggok daging tidak bernyawa yang bisa di banting dengan mudah," gumam Chanyeol frustrasi, ia menatap satu persatu Alpha di hadapannya. "Berapa banyak yang bisa Jaehyun kalahkan ketika kalian melawan bersama?"

"T-tujuh.." Yuta membuka suara, ia meringis saat merasakan nyeri pada rahang, tubuhnya benar-benar sakit, "walaupun Daniel sudah membawa pisau untuk menusuk perut Jaehyun, itu tidak berguna, lukanya tertutup dengan cepat."

Daniel yang menerima tatapan tajam dari Chanyeol hanya bisa mengusap tengkuknya canggung. Ia memang bersalah tentang menggunakan senjata tajam, tapi sungguh, Daniel merasa terintimidasi karena Jaehyun dan iris hijau zamrud nya sangat mengerikan! Lelaki itu mematahkan lengan Seungcheol dengan begitu mudah, untung saja bukan leher yang menjadi sasaran.

Chanyeol menarik napas dalam, ia melirik Johnny yang menyandarkan tubuh dengan santai di dekat lemari. "Setidaknya ada satu yang pintar, Johnny hanya mendapatkan luka memar, tidak ada tulang yang patah."

"Yah, terkadang kau harus menggunakan otakmu untuk bertarung, jangan menggunakan seluruh kekuatan." ujar Johnny santai, ia tertawa kecil saat beberapa Alpha melemparkan tatapan tajam padanya, "aku memang tidak bisa mengalahkan Jaehyun, tapi aku bisa menghindari serangannya."

Melawan tujuh Alpha seorang diri, itu tandanya Jaehyun sudah sangat berpengalaman dan bisa langsung turun ke medan perang. Namun Chanyeol takut bila para manusia memiliki senjata baru untuk melumpuhkan Alpha, mahluk fana mengerikan itu tidak bisa di anggap remeh.

Chanyeol pernah menugaskan tiga Alpha untuk memantau di darat dan ketiganya kehilangan nyawa karena senjata baru yang di miliki manusiaㅡmereka menggunakan EMP sebagai pertahanan. Bukankah itu sangat mengerikan? Satu tembakan EMP bahkan bisa melumpuhkan listrik di satu kota dan semua manusia sialan itu menembakkan EMP pada Alpha, membuat sistem kekebalan tubuh hancur tidak tersisa. Penggunaan EMP dengan intensitas energi yang tinggi bahkan bisa menghancurkan tubuh.

Tidak bisa di bayangkan senjata baru apa lagi yang di kembangkan oleh seluruh manusia di darat. Mereka masih mencari Jaehyun, mengetatkan keamanan karena Jaehyun berhasil masuk ke gedung pemerintahan; menyelamatkan Doyoung serta Ten yang di sekap. Jaehyun juga membunuh banyak manusia.

Walau bagaimanapun, Jaehyun tetap harus membuka semua segel dan melalui tahapan akhir. Chanyeol memejamkan mata, membayangkan bila ia harus merelakan Baekhyun kepada Jaehyun. Bukankah Chanyeol tidak bisa bertindak egois selamanya? Ia membutuhkan Jaehyun, semua ras membutuhkan lelaki bermarga Jung itu. Chanyeol harus membuat keputusan, kehilangan Baekhyun atau kehilangan ras-nya sendiri?

Omega dan Beta di darat tidak bisa bertahan lebih lama, terutama Omega karena mereka membutuhkan Alpha. Mengkonsumsi supresan di setiap bulan mengakibatkan kerusakan yang serius, obat penahan heat itu sangat berbahaya, membunuh banyak Omega yang tidak berdosa.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang