III

84.4K 12.3K 3.1K
                                    

TANGGAL satu bulan Februari, Jaehyun memulai harinya dengan mengantar susu dan koran seperti biasa dari jam enam pagi hingga jam sepuluh, ia harus mencari uang agar bisa membeli seluruh kebutuhan hariannya. Belum lagi kini Taeyong juga selalu memakai barang-barang Jaehyun, meminta uang serta makan, pemalas itu tidak berniat mencari pekerjaan dan hidup bergantung pada Jaehyun.

Tapi tidak ada yang bisa Jaehyun lakukan, ia terlalu malas menyuruh Taeyong bekerja karena lelaki bermarga Lee itu tidak akan menghiraukan semua kata-katanya. Mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil, oleh karena itu Jaehyun tidak keberatan walaupun ia harus bekerja lebih giat dari sebelumnya. Toh Taeyong hanya meminta tiga puluh ribu won dalam satu minggu. Meskipun tidak termasuk biaya makan.

Jaehyun seperti memiliki peliharaan jika seperti ini.

Setelah menyelesaikan pekerjaan pertamanya, Jaehyun akan langsung bergegas menuju tempat gym. Ia pergi setiap hari senin, rabu dan jum'at. Karena sudah memiliki tubuh yang cukup bugar, Jaehyun mungkin hanya akan berlari di treadmill dan mengangkat beban agar tangannya semakin kuat.

"Oh Jaehyun!"

Jaehyun yang berjalan menunduk memasuki tempat gym kini mendongak, tersenyum kecil saat melihat Minhyun yang sudah berada di hadapannya. Mereka berdua memang berteman, walaupun hanya bertemu ketika berolahraga. Minhyun adalah definisi teman yang selalu Jaehyun inginkan, lelaki bermarga Hwang itu tidak banyak bicara seperti Taeyong.

"Kabarmu baik?" tanya Jaehyun seraya berjalan masuk menuju ruang loker, menaruh tas di dalam salah satu loker kosong, tapi sebelum itu ia mengeluarkan pakaian untuk berolahraga.

Minhyun mengangguk. "Baik, bagaimana denganmu?" ia memerhatikan punggung Jaehyun dari belakang, "kurasa kau bertambah besar, Jaehyun."

Sebelah alis Jaehyun terangkat, ia menutup loker dan membalikkan tubuh, menatap Minhyun. "Bertambah besar?"

"Ya.." mata Minhyun menyipit, ia menegakkan tubuh, "kau terlihat jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Punggungmu menjadi lebar danㅡ" ia tidak melanjutkan kata-katanya. Lebih memilih untuk mengalihkan pandangan ke arah lain.

Jaehyun tahu bahwa tingginya bertambah, terakhir adalah seratus delapan puluh delapan, ia belum memeriksakan tinggi tubuhnya lagi. Apa Jaehyun memang terlihat jauh lebih berbeda? Ia tidak merasakan apapun, orang-orang yang bisa menilai.

Bukan hanya Minhyun yang mengatakan tentang perubahan fisik tubuhnya, tapi juga Taeyong, Doyoung, Bambam dan beberapa pelanggan minimarket.

"Dan apa?"

"Auramu berubah," gumam Minhyun pelan, ia mengendus udara di sekitar Jaehyun. "Apa kau memakai parfum? Aroma tubuhmu menyebar di ruangan ini, tercium seperti musk.."

"Aku tidak memakai parfum." sanggah Jaehyun yang kini sudah mengulum bibir bawah, ia menepuk bahu Minhyun sebelum masuk ke dalam ruang ganti pakaian.

Jaehyun hanya merasa aneh dengan tanggapan orang-orang di sekitarnya. Tidak ada yang berubah, ia juga tidak menghirup aroma apapun di tubuhnya, Jaehyun tidak memiliki uang lebih untuk membeli parfum. Taeyong juga mengatakan hal yang sama minggu lalu, lelaki bermarga Lee itu bahkan memeluk Jaehyun dengan erat dan mengendusi perpotongan leher Jaehyun. Menyebalkan.

Sejujurnya Jaehyun tidak menyukai skinship, tapi Taeyong adalah pengecualian karena lelaki bermarga Lee itu memang selalu menyentuh tubuhnya. Membuat Jaehyun terbiasa.

Menghela napas panjang, Jaehyun akhirnya membuka satu persatu pakaiannya dan mulai memakai setelan olahraga. Setelah ini mungkin ia akan pulang ke rumah sebelum pergi ke minimarket untuk bekerja, shift malam. Jaehyun lelah, tapi ia tidak mau bermalas-malasan.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang