11*Lamaran

1.5K 110 4
                                    

Hubungan antara lana dan rena telah berjalan 6 bulan lamanya. Banyak hal yang telah mereka lalui Bersama. Bahkan pertengkaran mulai dari yang kecil hingga besar sudah mereka lalui, pemikiran dewasa dan saling percaya mampu mengalahkan permasalahan yang ada.

Besok adalah tanggal 11 november tepat dimana lana ulang tahun yang ke 25 tahun. Rena sibuk menghubungi saka dan dika tak lupa desi untuk membantunya memberikan kejutan ulang tahun kepada lana. Tapi tidak ada yang mau membantunya padahal mereka semua satu kota dengan rena.
Ya saka sekarang bertugas di markas besar kopasus yang berada dicijantung Jakarta timur sedangkan desi dan mas raka berada di mabes tni. Sedangkan dika dia menjadi salah satu pemain piano Bersama band yang sedang naik daun ditanah air.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menyadarkan rena dari lamunanya.

“masuk” teriak rena dari dalam

“sayang” sapa seseorang yang sudah rena hafal siapa dia

“iya ada apa tumben kesini?” tanya rena sambil berjalan kearah kulkas kemudian mengambil satu botol air mineral untuk diberikan sang kekasih

“aku nanti malam berangkat ke papua disana kurang lebih satu bulan”

“hah” teriak rena sepontan

“astaga sayang kenapa sih kamu harus teriak”

“maaf aku kaget”

“sekarang kita pulang sekalian makan malam yuk” ucap lana sambil berdiri dan mengulurkan tangannya kepada sang kekasih

“bentar beres-beres dulu” jawab rena kemudian membereskan meja kerjanya tak lupa memasukkan barang yang harus dia bawa pulang

“ayo” ucap rena sambil berdiri disamping lana, dengan lembut lana meraih pinggang rena kemudian memeluknya dengan posesif.

Sepanjang perjalanan rena dan lana hening hanya ada suara music, lana tau bahwa kekasihnya sedang gunda karena akan ditinggal tugas.

“kok berhenti” tanya rena saat mobil yang mereka tumpangi berhenti

“turun sayang kita sudah sampai” jawab lana sambil membuka sabuk pengamannya

Tak butuh waktu lama mereka memasuki restoran mewah yang sengaja lana pilih, anehnya direstoran ini sedikit sepi dan sedikit gelap berbeda dengan suasana restoran pada umumnya. Kebingungan rena semakin menjadi-jadi saat pelayan mengantarkan banyak makanan kemeja mereka padahal setaunya mereka belum pesan. Lana yang mengetahui kekasihnya kebingungan hanya tersenyum lembut tak lupa sorot mata yang teduh.

Tak butuh waktu lama mereka makan dengan lahap, sesekali rena menghembuskan nafasnya dengan pelan.

“sayang kamu kenapa?” tanya lana

“besok kamu ulang tahun tapi justru pergi tugas” jawab rena sambil menunduk dalam

“tak apa kita bisa merayakannya malam ini” ucap lana sambil mengengam tangan rena tak lupa senyum teduh andalannya

“aku ketoilet dulu ya” pamit lana kemudian berdiri dari tempat duduknya, tanpa menunggu jawaban dari rena. Sambil menunggu lana rena memilih memalingkan wajahnya kearah candela melihat orang-orang berlalu Lalang.

“cek-cek, selamat malam semuanya, mohon maaf menganggu waktunya, saya Muhamaad Ardian Lana ingin menyumbangkan sebuah lagu untuk seorang gadis cantik yang duduk sendirian disebelah sana” ucapnya sambil menunjuk kearah rena, sedangkan rena hanya tersenyum tak lupa wajah merona karena semua orang melihat kearahnya.

Di ujung cerita ini

Di ujung kegelisahanmu

Kupandang tajam bola matamu

Cantik, dengarkanlah aku

Aku tak setampan Don Juan

Tak ada yang lebih dari cintaku

Tapi saat ini 'ku tak ragu

'Ku sungguh memintamu

Jadilah pasangan hidupku

Jadilah ibu dari anak-anakku

Membuka mata dan tertidur di sampingku

Aku tak main-main

Seperti lelaki yang lain

Satu yang kutahu

Kuingin melamarmu

Aku tak setampan Don Juan

Tak ada yang lebih dari cintaku

Tapi saat ini 'ku tak ragu

'Ku sungguh memintamu

Jadilah pasangan hidupku

Jadilah ibu dari anak-anakku

Membuka mata dan tertidur di sampingku

Aku tak main-main

Seperti lelaki yang lain

Satu yang kutahu

Kuingin melamarmu

Jadilah pasangan hidupku

Jadilah ibu dari anak-anakku

Membuka mata dan tertidur di sampingku (di sampingku)

Aku tak main-main (main-main)

Seperti lelaki yang lain

Satu yang kutahu

Oh, satu yang kumau

Kuingin melamarmu

(Melamarmu~ badai romantic project)

“hay sayangku Serena Putri Pratama, bertahun-tahun lamanya aku memendam cinta, berkali-kali pula kamu menolakku, tanpa mampu menurunkan rasa cintaku padamu, 4 tahun yang lalu saat ulangtahunmu yang ke 20 aku pernah memberimu sebuah cincin kamu ingat sayang?, waktu ulangtahunku yang ke 19, aku sudah melamarmu kepada kedua orang tuamu dengan cincin itu, kamu tau sayang mereka menerima lamaranku atas dirimu, dan saat ini aku akan bertanya kepadamu, maukah kamu menjadi istriku, menemani setiap langkahku, menjadi ibu dari anak-anakku, menjadi ibu bayangkarimu, hidup dimana saja tempatku mengembang tugas dengan rumah sepetak milik negara, menghabiskan sisa umurmu bersamaku sayang?” lana mengucapkan itu sambil berjongkok tak lupa kalung berbandul dengan ukiran “RE’ANA” didepan rena yang sudah menangis tanpa suara

“aku hiks mau” sambil menghambur kepelukan lana

Tepuk tangan mengema didalam restoran tersebut, banyak yang mengabadikan proses lamaran mereka yang begitu romantic, bahkan tak sedikit yang ikut menangis karena tarharu.

“terimakasih sayang terimakasih” ucap lana sambil berdiri dan mengangkat tubuh rena agar duduk dikursi, tangis rena belum juga reda, dengan pelan namun pasti lana melepas pulukan tubuh rena kemudian mengangkat wajah rena yang berderai air mata, kemudian mencium kedua mat arena.

“udah jangan menangis” ucap lana sambil mengelus lembut punggung rena

“cengeng banget sih mbk” sapa seseorang yang duduk dihadapan mereka

“gila lo na bikin anak orang nangis kejer” sapa yang lainnya

“huaaa gilaaa gue baper” suara wanita yang rena tau dia adalah kakak ipar sekaligus sahabatnya, dengan perlahan rena mengangkat wajahnya dari dada bidang lana kemudian melihat kedepan disana sudah ada orangtua lana, oangtua rena, saka, dika, desi dan mas raka tak lupa anak mereka marsya Aliza pratama

“kalian kok ada disini?” tanya rena sambil menyalami calon mertua dan oang tuanya

“kita di undang sama calon suamimu, cieee bentar lagi nikah” goda saka yang berhasil menimbulkan warna merah diwajahnya.

Obrolan antara kedua belah keluarga tersebut berlangsung kurang lebih selama tiga jam lamanya, membahas tentang pernikahan rena dan lana yang akan dilangsungkan sekitar tiga bulan lagi atau sepulang dari lana bertugas dipapua.

Bersambung

Tenang biarpun tanpa notifikasi vote atau pun komentar aku tetep publis sampai habis cerita. Niatnya mau banyak tapi bentar lagi bakalan end, sejujurnya udah pusing juga bikin konflik tapi tidak berhasil. Ternyata menjadi seorang penulis susah. 😥

Kesayanganku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang