*1 Serena Putri Pratama

4.1K 147 4
                                    

Seorang gadis dengan bola mata berwarna hitam saat ini sedang duduk dikursi meja belajarnya, ia begitu focus menatap layar laptop dihadapannya.

Serena Putri Pratama, mahasiswa jurusan kedokteran disalah satu universitas ternama di Yogyakarta, baru saja selesai mengisi Kartu Rencana Studi miliknya, itu menandakan semester baru akan segera dimulai.

Serena atau yang kerap kali dipanggil rena, si gadis bertubuh langsing dengan tinggi 165 Cm, memiliki wajah cantik yang menjadikannya primadona dikampus. Selain itu otak cemerlang dan keaktifannya dalam organisasi internal maupun eksternal kampuas, rena merupakan Presiden BEM sekaligus asisten dosen. Kegiatan eksternal yang dia ikuti yaitu menjadi salah satu duta wisata kota gudeg. Memiliki pekerjaan sebagai model dan presenter Tv lokal. Menjadikannya terkenal dikalangan banyak orang. Bukan karena itu mungkin karena rena orang yang ramah, baik hati dan mudah bergaul, tidak ada kesan sombong sama sekali.

Rena memiliki kakak laki-laki yang bernama Raka Putra Pratama yang saat ini berpangkat kapten bertugas di kota kembang bandung. Dan juga adek laki-laki yang bernama Saka Putra Pratama yang saat ini masih berada dibagku kelas tiga didalah satu SMA negeri dikota Yogyakarta.

"rena!" suara itu terdengar memanggilnya dari lantai dasar rumahnya, suara yang sama sekali tidak asing baginya, bosen suara yang setiap hari ia dengar, suara yang selalu membuatnya mengucapkan istigfar setiap kali membuat masalah di sekolah atau ditempat lainnya, yaaa suara itu adalah suara saka.

"serena"

"serena"

Suara yang terdengar semakin dekat, tak berselang lama pintu kamar gadis itu terbuka. Munculah seorang pemuda dengan seragam lengkap putih abu-abu kas anak sma pada umunya.

"rena" panggilnya lagi

"ada apa?" dengan malas rena menjawab

"pasangin dasi dong" perintah saka

"pasang aja sendiri" jawab rena dengan ketus

"ngga bisa mbk plis pasangin dong" rengeknya dengan manja

Dengan malas rena bangkit dari tempat duduknya berjalan menghampiri saka memasangkan dasi dengan telaten.

"udah selesai"

"terimakasih sayangku" ucapnya sambil berjalan melewati rena tak lupa menarik ikat rambur rena kemudian berlari secepat mungkin menghindari amukan rena

"sakaa" teriak reba menggema disudut ruangan kemudian berjalan dengan cepat mengejar saka yang saat ini sudah duduk manis dimeja makan menikmati sepiring nasi goreng dan segelas susu.

"non sarapan dulu, ini simbok udah bikinin nasi goreng" kata perempuan paruh baya yang kerap dipanggil mbok imah.

"buat mbok saja, rena lagi diet" jawab rena sambil tersenyum kemudian melangkah kearah kulkas memilih buah untuk dijadikan jus dan salat buah kesukaannya

"mau bikin apa non? Sini biar simbok saja yang bikin"

"tidak perlu mbok, rena bisa bikin sendiri, mending sekarang simbok sarapan bareng saka, tau sendiri kan saka kalo makan ngga ada temannya suka ngga dihabiskan" ucap rena lembut, tidak membedakan antara keluarga dengan asisten keluarganya.

Tanpa menunggu lama salat dan jus buatan rena sudah jadi siap untuk disantap.

"dek kali makan jangan sambil main hp" tegur rena kepada saka

Dengan patuh saka meletakkan ponselnya diatas meja dan menatap kakaknya

"nanti malam mau ikut ngga?"

Kesayanganku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang