Waku terus berjalan begitu cepatnya. Hari ini hari valentine sekaligus hari ulang tahun rena. Pagi-pagi sebelum berangkat kerumah sakit rena berdoa tak lupa menelfon sang ibu guna mengucapkan terimakasih dan mohon doa restu. Sudah dua minggu rena berada dirumah sakit bayangkara polda jawa timur. Skripsi rena sudah memasuki BAB III, rena yakin hari ini tidak mendapatkan ucapan dari sang adik. Ngomong-omong saka sudah enam bulan Pendidikan, berarti satu tahun tanpa kabar dari lana, ah bocah satu itu entah dimana saat ini rena tidak tau, bahkan chat dari rena dulu tidak dibaca selama lebih dari satu bulan, rena memutuskan untuk berganti nomor, ponsel dan social media untuk melupakan semua kenangan tentang lana. Dia bersyukur dengan segala kesibukannya sekarang sehingga tidak ada kesempatan untuk memikirkannya lagi.
Jam menunjukan pukul 06.00 pagi waktunya bagi rena berangkat kerumah sakit dan berganti shif dengan dokter magang lainnya.
“selamat pagi rena” sapa seorang dokter yang berseragam polisi
“selamat pagi juga, dokter angga” balas rena dengan ramah, dokter angga adalah dokter muda milik polisi bagian forensik, bagi rena dia sangat luar biasa diusia 33 tahun sudah menjadi spesialis dan bertugas dibagian forensik. Mendengar penjelasan dari dokter angga dan beberapa tentor rena disini membuatnya tertarik untuk bergabung didalam dokter kepolisian ini.
Hari ini rena akan pulang pagi dikarenakan harus bimbingan didokter bagian forensic dan DNA. Rena belum berubah masih sama, suka mengambil beberapa bidang sekaligus.
Setiap jam istirahat rena selalu menyendiri di taman rumah sakit mengerjakan skripsi, dia tidak terlalu suka menghabiskan waktunya untuk ngerumpi tidak jelas.“permisi mbk rena” sapa seorang satpam rumah sakit
“iya pak, ada yang bisa saya bantu?” tanya rena dengan ramah tak lupa senyum menghasi wajah cantiknya
“ini ada kiriman untuk mbk rena” ucap satpam tersebut sambil menyerahkan buket bunga yang cukup besar“dari siapa pak?”
“tidak ada pengirimnya mbk”
“baik pak terimakasih”
“sama-sama, mari mbk” ucap satpam tersebut kemudian berlalu
“dari siapa sih” gumam rena kemudian menghirup aroma bunga khas parfum yang selama ini dia rindukan, sadar akan aroma tersebut rena menelliti setiap tangkai bunga berwarna biru tersebut karena rena yakin ada surat atau tulisan disana, dan benar adanya.
Selain menemukan surat yang dilipat begitu kecil rena juga menemukan sebuah cicin dengan berlian mungil diatasnya.
“cicin yang indah” gumam rena kemudian mulai membaca surat yang dia temukan
Selamat memperingati hari lahir yang ke20, ciee lepas dari batas minimal usia pernikahan, selamat hari kasih sayang, semoga sayangku terbalaskan olehmu, sebagaimana harapanku akan rinduku semoga tersampaikan dan terbalaskan, sungguh sakit melihatmu menyiksa diri hanya untuk melupakanku, ingin rasanya aku mendekatimu tapi aku tidak ingin ingkar janji, tunggu aku yang saat ini sedang berusaha, pakai cincinya dan jangan pernah dilepas INI PERINTAH BUKAN PERMINTAAN, semangat koas dan skripsi bidadariku, tetaplah menjadi penyemangatku~m.na
air mata rena tak mampu dibendung, rena segera memakai cicin dijari manisnya, kemudian memasukkan barang bawaannya kedalam tas dan berlari mencari pengirim Bunga tersebut, rena berfikir mungkin dia masih ada disekitar sini.
Disisi lain pemuda berseragam coklat dengan tulisan taruna akpol berjalan cepat meninggalkan taman rumah sakit dan berjalan menuju sebuah mobil.
“udah selesai na?” ucap seseorang yang sendari tadi menunggu didalam mobil
“sudah, ayo jalan” ucapnya singkat
Di dalam rumah sakit rena berlarian memasuki setiap ruangan seperti orang gila. Hingga rasa frustasi menghinggapinya
“tidak mungkin dia lana” gumam ditengah keputus asaan mencari tapi tidak menemukannya
Rena memilih pergi keatap rumah sakit melihat indahnya lampu malam kota Surabaya. Kota yang dijuluki kota pahlawan.
“tidak mungkin lana disini, untuk apa dia disini” gumam rena mulai berfikir waras tapi tidak dengan kelakuannya yang terus mencium Bunga dan cicin yang ada dijarinya seraya berulang kali mengucapkan kata rindu.
Rena duduk termenung mengingat kejadian di kabupaten pacitan daerah perbatasan jawa timur dan jawa tengah. Ingin rasanya rena kembali kesana mengingat segala kenangan Bersama lana. Dimana pertama kalinya mereka melakukan hal yang romantic, berciuman, berpelukan, dan dimana semuanya berakhir. Jika tau akan seperti ini ingin rasanya rena mengulang waktu dan tidak meminta lana pergi justru meminta untuk tetap tinggal dan Bersama. Andai saja rena tidak menjadi wanita munafik dan menyadari bahwa dia mencintai lana sebesar lana mencintainya, mungkin tidak akan merasakan penyesalan yang begitu dalam seperti sekarang, namun apa daya semua sudah berlalu. Jika jodoh suatu saat juga akan Bersama jika tidak ya akan menemukan yang lebih dari dia.
Balik lagi nihhh
Alhamdulillah ada yang baca
Seeyou ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayanganku (End)
Ficción General(Cerita ini telah selesai pada tgl 31/8/20) Belum mengalami revisi sama sekali, namun saya mengharapkan notifikasi Vote dan Komen dari kalian yang baca. Ini kisah tentang Lana anak SMA kelas 3 yang tak lelah mengejar cinta Rena seorang mahasiswi sem...