#Part 3 : Mulai Berbeda

41 3 0
                                    

Byuurrr!!..

Bayangan laki-laki di atas sana mulai terlihat samar. Semakin lama tubuh Vero semakin tidak berdaya, dan perlahan menuju dasar kolam.

Pikiran Vero kala itu pasrah.. Sebab tenggelam di kedalaman kolam sedalam 2 meter itu. Di tambah lagi belum ada seorangpun yang segera menolongnya.

Setelah beberapa lama kemudian..

Uhhkkk.. Uhgk.. !

Tubuh Vero terasa begitu lemas dan kepalanya sangat pusing.

" Nona?? .. Syukurlah akhirnya kau sadar juga. " Panggil seseorang yang sama sekali tidak Vero kenali suaranya.

Aku.. dimana, dan.. dia siapa ? Batin Vero

Belum sempat Vero mengucapkan sepatah katapun. Pemuda di depannya itu lekas pamit pergi dan menyerahkan Vero kembali kepada .. Bryan.

" Untunglah kamu gapapa.. Aku langsung mencari bantuan ketika kamu terpeleset dan tercebur ke kolam. Tapi, rupanya sudah ada yang menolongmu ketika aku kembali kesini. " Ucap Bryan dengan tenang

Jadi.. Pemuda tadi itu yang menolongku..
Bahkan, aku belum sempat mengucapkan terimakasih dia sudah pergi begitu saja..

" Aku masih sedikit pusing. Aku mau pulang saja Bryan.. "

Sejenak laki-laki itu diam.. Lalu...

Hupp. Dengan satu kali angkat Bryan langsung menggendong Vero dan membawanya ke suatu tempat.

" Kau jangan khawatir, istirahatlah dikamar ini " Sambil melempar sebuah piyama dan keluar meninggalkan Vero untuk memberinya waktu mengganti gaunnya yang basah.

Apaa?? Mengapa dia membawaku kesini. Tapi badanku juga sudah menggigil, sebaiknya aku mengganti pakaianku dulu saja.

Tok.. Tokk..

" Apa kau sudah selesai ? " Terdengar suara Bryan dari luar.

Segera Vero membuka pintu dan Bryan langsung menyelonong masuk begitu saja ke kamar itu.

" Bry- " Ssstt.. Tangan Bryan dengan sigap membungkam mulut Vero dan menariknya untuk duduk di pinggir tempat tidur hotel.

" Tenang saja Vero, apa yang kamu pikirkan? Malam ini kamu tidur dulu saja disini.. "

" Tap.. ii "

" Hotel ini milik keluargaku, jadi kau tidak perlu khawatir, apapun yang kau butuhkan tersedia di sini. "

" Bry.. Aku belum pamit dengan ibuku, lagian rencanya tadi kita hanya dinner kan... " Ucap Vero dengan cepat

Haahhhh... Kamu tenang saja soal itu. Aku sudah mengurusnya sayang.. Ucap Bryan menenangkan kekasihnya.

Entah mengapa Vero masih kesal dengan perlakuan Bryan.. Pertama, mengapa bukan Bryan yang menolongnya tadi, dan dia pun tidak langsung menolongnya! yang Vero ingat ia cukup lama berada di dalam kolam hingga ia akhirnya tidak sadarkan diri. Kedua, kali ini sikap Bryan sedikit memaksa dan dia mengganti rencananya begitu saja tanpa persetujuan darinya terlebih dahulu.

" Mengapa kau melihatku dengan wajah di tekuk begitu sayang? Minumlah air hangat ini untuk menghangatkan tubuhmu. "

" Emm .. Aku hanya .. Masih ingin bersama denganmu, karena acara dinner kita malam ini gagal. Jadinya aku mengajakmu untuk menginap disini dan besok kita akan jalan-jalan. "

Vero meneguk minum-nya dengan tetap melirik ke arah Bryan dengan sebal.

" Hm. Ok baiklah.. "

" Bry, mengapa kepalaku malah semakin pusing yaa .. ? "

Vero memegangi kepalanya dan teringat kejadian tadi.

" Mungkin kamu masih shock dengan kejadian tadi Bie.. Sebaiknya kau rebahan saja. "

" Kamu ? tidur dimana.. ? " Tanya Vero sebelum ia merebahkan dirinya.

" Ehm! aku nanti akan tidur di kamar sebelah.. " Bryan menepuk bahu Vero dan pergi menuju pintu.

Tapi rupanya, Laki-laki itu tidak berniat untuk pergi keluar. Melainkan..
Malah mengunci pintu kamar itu.

Vero yang sudah hampir rebahan, segera duduk kembali karena terkejut dengan apa yang baru saja Bryan lakukan.

Bryan membalik badan dan melangkah ke arah Vero perlahan dengan senyum..
Tapi bukan senyuman manis yang biasa Vero lihat, tapi.. Senyuman Culas...

Diam!

Pergelangan tangan Vero di cengkram dengan kuat oleh laki-laki itu.

Kau seharusnya tidak perlu takut padaku, sayang..

Bryan melepas kacamata-nya dan mendorong tubuh Vero.

Antara percaya dan tidak, hari ini Vero merasa mendapat perlakuan yang berbeda dari kekasihnya itu.
Kecurigaan dan asumsi negatif mulai muncul dari pikiran-pikirannya.

" Bryan! Kamu kenapa? kau tidak seperti biasanya.. "

" Aku? Kenapa katamu.. "

Kali ini cengkraman ditangan Vero semakin kuat.

" Apa kau pikir, aku mencintaimu selama ini ? Oh, tunggu.. Mungkin kau yang bodoh! selama ini... "

Vero berusaha melepaskan diri dari cengkraman Bryan, namun tenaganya tidak cukup kuat untuk melakukan itu. Vero terus memberontak..

Plakk! Tamparan kasar mendarat di pipi Vero.

" Aku hanya menginginkan diri-mu. Memiliki-mu dan.. Menyentuh-mu... "

Sama sekali tidak pernah ia sangka.. Laki-laki yang ada di hadapannya saat ini ternyata begitu kasar dan kejam!

Dengan sekuat tenaga Vero berusaha meloloskan diri dari laki-laki itu dan berlari menuju pintu untuk kabur.. Tapi usahanya sia-sia.

Laki-laki itu lebih gesit daripada Vero, dan tanpa lama lengan Vero tercengkram lagi dan tubuhnya langsung dilempar ke tempat tidur.

Kau membuatku semakin gemas sayang.. dan kau membuat kesabaranku habis...

**************************************

🧐 WoooW. Bryan berubah?!

Apalagi yang Vero alami setelah ini..

Tunggu di episode selanjutnya y guys,, thankyouu udah baca sampai habis 😘😘😍😍😘😍😘

Jangan lupa kasih Vote ya.. 🤩⭐⭐⭐

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang