#Part 15 : A Bland Heart

41 2 0
                                    

...

Mata Vero terbelalak melihat pesan masuk dari seseorang yang..

Tiba-tiba.. Mengajaknya photoshoot?

Yah, siapa lagi kalau bukan pria yang berprofesi sebagai fotografer itu.. Dave!

Dave Tetangga Baru ( 19.00)
" Hi.. Good Night? "
" Btw, kau minggu ini sibuk tidak? Aku ingin menawarimu untuk menjadi model pemotretan kostum pantai. "

Whatt??? Apa orang ini bercandaa?? Kostum pantai? Pikiran Vero mulai membayangkan kalau dirinya nanti harus berpakaian sexy. Dengan bikini dan g-string dan berpose hot seperti wanita di majalah dewasa?!. Ohh, Gila, Gila .. ini benar-benar tidak sopan!

Vero mendengus kesal dan langsung membalas pesan Dave dengan nada kesal juga.

Vero mengetik..
" Hei. Apa kau tidak salah orang? Aku bukan perempuan yang suka berpakaian minim seperti itu. Huh, Terimakasih penawarannya, tapi lebih baik kau cari model yang sudah pro dengan pekerjaan seperti itu! "

Lalu Vero melempar ponselnya ke kasur.. dan tak mempedulikan balasan pesan yang baru saja masuk. Dirinya memilih untuk fokus belajar karena besok ia masih ada ujian.

2 jam cukup membuat mata Vero lelah menatap buku-buku yang harus ia pelajari. Kasur memanggil Vero seakan ini sudah waktunya untuk beristirahat. Vero merapihkan meja belajarnya dan segera menjatuhkan dirinya ke kasur empuk yang langsung membuat Vero semakin mengantuk dan akhirnya.. tertidur.

Kokok Ayam membangunkan Vero dari tidurnya. Vero terbangun sebelum jam wekernya melakukan tugasnya. Di raihnya ponsel yang sedari semalam ia anggurkan.
Pesan masuk dari Dave lagi? Uhh, mau apa lagi orang ini.

Dave Tetangga Baru ( 21.15 )
" Maaf Vero, bukan maksud ku seperti itu. Kostum pantai yang ku maksud seperti kaos tie dye yang sedang trend saat ini atau kaos santai ala kaos Bali gitu.. Haha, bukan pakaian sexy seperti yang kau pikirkan :D  peace.. "

Vero membaca pesan Dave dan terbayang kostum pantai seperti yang laki-laki itu jelaskan .  Blushh..!  Vero menutup wajah dengan satu tangannya, dan merutuki dirinya kenapa ia terlalu cepat berpikir yang tidak-tidak. Kenapa ia tak bertanya dulu?! Betapa malu nya Vero saat ini. Astaga... Dave pasti menertawakan pikirannya semalam. Bodoh, bodoh... !

Aku harus segera membalas pesannya. Dan.. Apa aku harus menerima tawarannya juga?

Ting!

" Good Morning..  Apa kamu mau?? Aku tunggu jawabanmu, Mrs.Vero.. Hehe. "

Dave???! Baru saja aku akan mengirim pesanku. Tiba-tiba orang ini kirim pesan duluan.. Sepagi ini? Bahkan ini baru jam setengah 6 pagi.

" Selamat pagi. Bapak Dave. Maaf semalam aku ketiduran. Emm..Untuk tawaranmu itu."

" Apa.. Kau yakin memilihku untuk jadi model pemotretan itu? "

Ting!

" Wah, sudah bangun nona.. Iya. No problem..
Jelas aku yakin. Kau punya face yang fotogenik menurutku .. Jadi? Mau tidak? "

" Ah aku harap kamu mau. Hehe "

" Eemm... Baiklah, aku akan coba :) "
" Tapi btw, 1 minggu ke depan aku baru ada waktu. Karena minggu ini masih banyak ujian. "

" Ah yaa.. Oke Vero. Nanti saya atur jadwal dengan pemilik produknya juga. Thankyou sebelumnya .. "

" You're Welcome. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang