#Part 4 : Awal Kehancuran

79 4 0
                                    

Konten ini mengandung unsur dewasa (18+)

**

Kamar 101
22.35

Tempat ini.. Menjadi saksi bisu awal penderitaan Vero.
Wanita polos... yang terlalu mempercayai laki-laki berbulu domba di hadapannya sekarang ini.

Apa yang harus aku lakukan sekarang,,

Bahkan pikirannya masih belum bisa menerima kenyataan yang ada saat ini.

Brakk..

Meja di samping tempat tidur itu bergetar akibat hentakan tangan laki-laki itu.

Vero semakin tercengang melihat raut wajah laki-laki itu yang seakan ingin mencabik-cabik dirinya.

Kemari kau...

Dengan sigap mendorong Vero begitu kasar hingga tubuhnya terpental ke tempat tidur, dan menghimpit Vero dengan kedua tangannya. Vero tidak dapat berkutik karena ia terbaring di bawah kuasa laki-laki itu.

Tangan-nya mulai membelai wajah Vero dengan perlahan.. Membuat Vero merinding .

Tanpa aba-aba ditarik-nya dagu Vero dengan jemari-nya dan mendekatkan wajah ke arah Vero hingga tersisa satu inci di antara mereka.

Dengar, sayangku..

Sudah cukup kau diperlakukan layaknya seorang tuan putri.

Sekarang... Saatnya kau membayar semuanya itu dengan menemaniku malam ini.. dan seterusnya.

Ucap laki-laki itu dengan lirih dan penuh penekanan persis di depan wajah Vero.

Sudah cukup basa basi-nya.

Srettt. Dengan satu kali tarik, di lepas-nya tali piyama yang mengikat di tubuh Vero..

" Tidakk! .. Jangan Bryan! Tolong lepaskan aku!! " Berontak Vero yang tubuhnya mulai di gerayangi laki-laki itu.

Nikmati, atau kau akan ku sakiti. Desis laki-laki itu di telinga Vero

Minggir! Perintah laki-laki itu dengan kasar, mencoba melepas kedua tangan Vero yang menyilang untuk melindungi dirinya.

Mari kita bersenang-senang sayang..

Pertahanan Vero mulai runtuh ketika laki-laki itu berhasil menarik dan menahan tangan Vero di samping kepalanya.

Isak tangis Vero mulai menjadi-jadi, tubuhnya gemetar karena rasa takut dan amarah yang bercampur menjadi satu.

Malam itu.. Pertama kali bagi Vero.

Rasa sakit fisik, juga batin. Menerima perlakuan laki-laki bejat yang saat ini sedang menikmati tubuhnya.

**

Cipratan air membangunkan Vero dari tidurnya. Vero tersadar dirinya juga tidak mengenakan sehelai pakaian pun di balik selimut yang menutupi tubuhnya.

Bayangan semalam melintas kembali di otak-nya. Membuat Vero begitu geram melihat laki-laki yang sedang bediri di sisi tempat tidurnya.

" Morning sayangku.. Bagaimana tidur-mu, apa kau bermimpi indah semalam? " Sapa laki-laki itu sambil membelai pipi Vero dengan jari telunjuk-nya.

Vero menepis tangan laki-laki itu dengan pandangan jijik.

Lelaki itu membuka tirai jendela, memperlihatkan pada Vero bahwa hari sudah menjelang siang.

" Cepat bangun, dan bersihkan tubuhmu.. Kau ingin segera pergi dari sini kan? "

Satu set lengkap pakaian telah disiapkan di ujung tempat tidur. Membuat Vero berpikir bagaimana laki-laki itu tahu ukuran pakaian dalam-nya hingga ukuran bajunya.

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang