#Part 8: Tidak Sanggup Lagi

73 5 0
                                    

2 Bulan berlalu..
Setelah semua yang Vero alami...yang telah merenggut mahkota kehormatan-nya... Akhirnya Vero merasa sudah tidak kuat menghadapi semuanya lagi.. Sekuat tenaga mengikhlaskan apa yang sudah terjadi..
Tapi kini ia menganggap dirinya hanyalah seorang wanita rusak yang sudah tidak memiliki pengharapan... tidak memiliki masa depan... tidak layak dicintai...

Meskipun ia mencoba menyibukan diri dengan menjalani kehidupan normal-nya kembali.. tanpa ada lagi lelaki brengsek dalam kehidupannya.
Namun hatinya masih begitu perih... Masih begitu tidak Terima dan teramat sulit untuk melupakan kejadian itu.

***

Vero memotong rambutnya menjadi sebatas bahu.. Hal itu dilakukannya supaya terbebas dari kesialan yang telah menimpa dirinya.

Yayaya.. Mitos tersebut masih dipercayai oleh Vero..

Hari minggu sekaligus hari libur terakhirnya di semester genap, ia gunakan untuk bersemedi dikamarnya seharian.. dan melakukan berbagai upaya untuk membuat dirinya merasa mood kembali.

Keesokan harinya.. Adalah hari pertama Vero memasuki Semester tiga di perkuliahnya..
Mood Vero sedang stabil pagi ini.. Ia bergegas pergi ke kampus dan berpamitan pada ibu-nya..

Sesampainya dikampus.. Vero segera menghampiri teman-teman nya. Namun hanya untuk menanyakan, dimana keberadaan sahabatnya itu..

" Hai Guys..! Kalian lihat Mona tidak?? "
Tanya Vero dengan bersemangat

" Mm.. Kaya nya tadi dia ke perpustakaan deh... " Sahut salah satu temannya itu.

Kemudian Vero berlari menuju perpustakaan dan benar sekali! Ia melihat sahabatnya sedang berada disitu bersama pacarnya, Gerry.. dihampiri nya Mona dengan perasaan tak sabar, karna terburu-buru tidak sengaja Vero menabrak lemari buku dan menjatuhkan buku-buku yang tersusun rapih itu.

Vero segera memunguti dan menata kembali buku-buku yang berserakan dilantai, tiba-tiba.. ada tangan yang ikut menata buku itu ke lemari.. Mata Vero menyelidik ke pemilik tangan itu.. dan...
What the Hell! Kesialan apalagi yang menghampiri dirinya.. Ternyata tangan tersebut milik manusia terkutuk itu... Bryan?!!! Pekik Vero dalam hati.

Berdiri tepat di belakang Vero sambil memegang buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdiri tepat di belakang Vero sambil memegang buku .. dan membisikan sesuatu pada telinga Vero..
How are you.. Princess....Kau wangi sekali hari ini.... Sapa laki-laki itu sambil menyeringai tepat di depan wajah Vero..

Vero masih mematung karena tidak menyangka akan bertemu laki-laki biadab itu di sini..

Bryan menyentuh bahu Vero dan hendak mencium bibir-nya.. Namun Vero segera menghindar dan membalikan badan.. Kini mereka saling berhadapan satu sama lain. Melihat suasana perpustakaan yang masih cukup sepi.. Bryan menghimpit Vero dengan kedua tangannya.

Tak cukup sampai disitu, tangan Bryan yang sudah gatal karena lama tak menyentuh Vero... Menelusup ke dalam baju Vero yang berbahan rajut... dan membelai punggung wanita itu... Sontak Vero melebarkan mata karna merasakan tangan Bryan menyentuh punggungnya. Bryan segera memberikan isyarat pada Vero untuk tidak berteriak dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir Vero...

Tangan kanan nya kini berpindah membelai gundukan pada dada Vero, dan dengan tiba-tiba mencumbu bibir-nya dengan lahap seakan itu adalah sarapan pagi bagi laki-laki itu.

Vero yang hampir terlena karna sentuhan tersebut, segera mendorong laki-laki itu menjauh dari dirinya. Pergi kamu bajingan..
Desis Vero dengan penuh kebencian kepada laki-laki di hadapannya.

Aku lapar sekali.. Jadi aku memakan mu .. Goda Bryan dengan suara lirih..

dan aku ingin menikmatimu lagi sayang...... Sambung laki-laki itu sambil menyentuh pipi Vero.

Plaakk! Tamparan kasar dari Vero akhirnya membuat laki-laki itu terdiam.

Bryan menoleh kembali ke arah Vero sambil memegangi pipinya yang merah akibat tamparan Vero..

Kau...! Tatapan tajam laki-laki itu pada Vero.. Namun kemudian ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphone. Sejenak mata lelaki itu seperti mencari sesuatu pada handphone-nya dan menyodorkan pada Vero, menunjukan sebuah video....

Vero tersentak dan membungkam mulutnya karena terkejut melihat video yang Bryan tunjukan... Sebuah video dirinya yang sedang terikat pada kursi dan dipermainkan oleh laki-laki bajingan di hadapannya ini. Spontan Vero merebut handphone itu dan membantingnya ke lantai.

Akibat suara itu membuat beberapa orang yang ada di perpustakaan menoleh dan mencari sumber suara itu... termasuk Mona dan Gerry.. yang akhirnya memergoki Vero dan kekasihnya di balik lemari buku.

Vero?! Pekik Mona dengan pelan menjaga suasana tenang di perpustakaan itu.

Bryan mengambil handphone-nya dan berlalu begitu saja meninggalkan mereka dan keluar dari perpustakaan..

" Hey... kau kalau ribut dengan kekasihmu itu jangan di sini juga dong... Pagi-pagi sudah bertengkar saja.... " Bisik Mona sambil menarik pergelangan tangan Vero dan mengajaknya duduk di bangku perpustakaan.

Melihat wajah Vero yang tegang itu, Mona mengira sahabatnya itu sedang ada masalah dengan kekasihnya.

" Iya sorry... Gue emosi tadi. Tapi btw, dia bukan pacar gue lagi! gue udah lama buang jauh-jauh itu manusia dari hidup gue.! " Jelas Vero pada Mona.

" Udah ya, gue gamau bahas dia lagi! Dia bikin mood gue pagi ini hancur.. " Sambung Vero menghentikan topik yang membuatnya risih..

" Oooo.. Oke-oke, abis lo jarang cerita sama gue sih, jadikan gue ketinggalan info.. Yaudah yuk bentar lagi kelas mulai"

***
Pukul 10.00

Di kelas.. Vero benar-benar tidak dapat berkonsentrasi. Pikirannya melayang pada sebuah video yang Bryan tunjukan tadi.
Untung saja hari ini belum full materi karena masih perkenalan materi baru.

Perasaan Vero sangat kacau dan dada-nya begitu sesak mengingat hal keji yang diperbuat lelaki brengsek itu. Di tambah lagi saat Bryan memperlihatkan rekaman ketika dirinya dilecehkan. Hatinya benar-benar sakit.. hancur dan merasa dirinya tidak berguna lagi.

2 jam berlalu.. Setelah kelas usai..

Eh Mon.. Gue .. Ke toilet dulu yah... lo kalo mau ke kantin duluan aja...

Yaudah gue temenin dan tunggu lo aja deh .. jangan lama-lama yaa.

Mona mulai tidak betah berdiri di dekat toilet menunggu Vero yang sedari tadi belum juga selesai.
Gila... Nih anak boker apa bertapa sih lama benerrr...

Karena tidak sabar lagi, Mona menghampiri toilet yang digunakan Vero.. dan memanggilnya berulang kali, namun seperti tidak ada jawaban di dalam sana..
Mona mencoba menggoyangkan gagang pintu tapi tetap tidak ada respon sama sekali.. Mona mulai panik, takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu, tidak ada pilihan lain. Mona akhirnya memanggil Gerry untuk mendobrak pintu toilet itu.
Lo yakin nih? Sahut Gerry, dan akhirnya..

Brakkk.. Pintu itu berhasil terbuka, dan benar firasat Mona. Vero sudah tergeletak dilantai toilet tidak sadarkan diri.

Toloong..!! Cepat panggil ambulans!! Perintah Mona .

**************************************

Nah..Cerita di atas tadi merupakan kejadian sebelum Vero pingsan yang diceritakan pada part 1 guys! ..

Kalian bisa baca kembali biar lebih paham dan mendalami cerita ini. Hehe

Tetep pantengin terus kelanjutan nya!

Happy reading... ❤❤❤ and don't forget to Vote this part ⭐⭐⭐😘

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang