#Part 2 : Pertemuan

53 3 0
                                    

Flashback.

Hati yang berdebar-debar.. itu yang Vero rasakan ketika ia mendapat salam dari seorang laki-laki yang pernah ia temui minggu lalu pada saat Vero masuk ke ruang dosen untuk mengumpulkan tugas kuliahnya.

" Neng, gimana nih.. Salam balik kaga? " Goda Cleaning Service kampusnya yang dilontarkan untuk Vero.

Nyatanya, salam itu dititipkan lewat pekerja di kampusnya. Vero tidak percaya hal itu, tapi mengapa ia merasa ingin melompat-lompat saking senangnya.

Ya.. Hati Vero tidak bisa berbohong bahwa ia sangat tidak menyangka laki-laki berkulit putih dan bermata sipit yang ia temui minggu lalu itu tertarik padanya.

Walau ini bukan pertama kali bagi Vero dekat dengan laki-laki, namun sepertinya kali ini Vero terlalu bersemangat untuk bertemu kembali dengan laki-laki itu.

Keesokan harinya..

Vero menengok ke segala sudut ruangan, bolak -balik dari lobby hingga ke kantin, lalu kembali lagi ke koridor utama. Hanya untuk mencari .....

Nah! Itu dia. Ucap Vero dalam hati.

" Mang.. Eh, tunggu mang..! " Panggil Vero dengan sedikit berlari ke arah mamang cleaning service kampusnya...

Belum sempat Vero bertanya, mamang cleaning service sepertinya tahu maksud dan tujuan mbak Vero mencarinya.. Dengan senyum-senyum jahilnya, dan pura-pura tidak tahu " Ada apa sih neng, Lari-lari gituu.. Mamang mah disini ajaa bersih-bersih kaga kemana-mana neng.. Hehehe " .

Dengan raut kesal, tapi butuh.. " Ih! Apaan sih mang. Emmm.. gue cuma mau nanya mang, yang kemarin titip salam itu siapa sih dia??? " Vero menunggu jawaban si mamang dengan sangat kepo.

"Ooo.. yang itu.. Ehm! dia itu Mas Bryan neng. Anak rektor kampus ini. " jelas mang service.

" ... Se.. Seriuss mang!? " mata Vero terbelalak mengetahui informasi yang baru saja ia dengar.

" Yaudah. Tengkyuu mang! " Lalu Vero pergi berlalu begitu saja..

----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- -----

Sejak hari itu..
Vero seperti mengecilkan harapannya pada laki-laki itu. Bagaimana tidak, dia itu anak rektor! Apa kata satu kampus ini kalau tau Vero dekat dengannya.

Pikiran Vero mulai kemana-mana...

" Heyy!! Ngapain sih lo, kaya orang kebingungan gitu.. Dompet lo ketinggalan? Batre HP lo habis? atau lupa ngumpulin tugas?? " tatar Mona yang datang tiba-tiba dan membrondong sejuta pertanyaan pada Vero.

Dengan memasang ekspresi Flat.. kemudian duduk bersila ditaman kampus.. " Hhh... Mon, kalo lo disukai anak rektor kira-kira lo bakal gimana? "

"Gimana apanya..?? Lagian mana ada anak rektor suka ama gue... " Jelas Mona dengan santai dan terlihat bodo-amat.

" Ya seumpama ajaa kali Moooon.. Monyet emang lu! " Jawab Vero Gemas mendengar jawaban Mona.

Mona terkikik geli melihat Vero kesal. Tidak biasanya temannya ini galau begini, Mona melihat ada suatu informasi yang belum ia ketahui dari Vero.

Dengan memicingkan matanya, lalu mendekatkan dirinya ke wajah Vero
" Hayoo lo.. apa ada kabar baik?? Jangan-jangan .. Temen gue ini lagi kasmaran nih .. ? " Mona mulai bertanya-tanya.

Vero pun menceritakan hal yang membuatnya risau.. dan Vero tidak sabar menanti pertemuannya kembali dengan Mas.. Emm Abang? Kak Bryan?.. Yah, apapun itulah.. Yang pasti, dia orang nya.

***

Jam menunjukan pukul 00.30 dini hari.

Rupanya Vero tidak dapat tidur.. Membolak balikan tubuhnya, mencoba mengambil posisi yang pas.

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang