Setiap yang berbuat baik, akan selalu didengar oleh Yang Maha Kuasa. Meski itu baru niat semata. - Fairy Tale, 2020
•••
Joseon yang terkenal dengan kekuatan maritimnya amat disegani banyak semua negeri di luar sana. Kokohnya benteng besar yang melindungi ibu kota, membuat banyak negeri turut meniru serta kekuatan dan kekokohan negeri ini berdiri.
Bahkan hanya karena luasnya laut yang membentang mengelilingi Joseon, membuat Dinasti Han begitu membencinya dan ingin sekali menguasai banyak tempat di Joseon yang bisa dikeruk kenikmatanya.
Joseon bahkan dilindungi oleh gunung besar yang teduhnya pohon memberikan kesejukan, dan suburnya tanah memberikan penghidupan yang layak. Derasnya mata air mengurangi kekeringan di negeri ini. Bahkan cahaya matahari selalu hangat meski musim dingin datang dan meruntuhkan langit dengan serbuk putihnya.
Dahulu ada legenda mengatakan bahwa Joseon pernah mendapatkan berkah dari Dewa. Dewa yang kala itu menyamar menjadi kakek tua nampak mengemis seharian di jalan-jalan kecil di pasar utama negeri ini.
Kakinya terseok-seok membawa tubuhnya yang kumal dan berbau busuk. Tidak ada satupun yang mau menolongnya, hingga seorang pangeran muda yang tampan mendatanginya.
Pangeran itu bertanya, "sedang apa Kakek di sini?"
"Aku lapar, Anak muda. Namun tidak ada satupun yang ingin memberiku makanan."
Pangeran itu marah. Dia menatap seluruh pedagang yang terdiam dan membungkuk hormat padanya dengan tatapan tajam. Lantas pangeran itu berkata,
"Bagaimana kalian bisa makan enak sedangkan ada seorang kakek yang kelaparan? Apakah tidak ada satupun warga di sini yang ingin membagi sedikit nasi?"
Namun kala itu desa tengah kekeringan parah, air di sumur sudah mengering, bahkan untuk menyiram padi merekapun tak mampu. Bahkan mereka saja untuk makan sudah susah.
"Maaf, Yang Mulia. Namun kami bahkan mengalami kerugian atas gagalnya panen ini."
Pangeran menyaksikan banyaknya sayuran busuk yang terpaksa tidak dijual dan hanya teronggok di gentong besarnya saja. Pangeran merasa gagal menjadi anggota kerajaan. Dalam diam, air matanya menetes.
"Mari ikut saya, Kek. Saya akan berikan makanan untuk Kakek."
Pangeran itu memberikan beberapa koin emas kepada si Kakek untuk dibelikan makanan di pasar. Kakek itu nampak tertegun melihat jumlah uang yang diberikan tidaklah banyak, namun amat berarti untuknya yang kelaparan.
"Terima kasih, Anak muda. Saya begitu terhormat diberikan uang ini."
"Jangan bilang begitu, sebagai calon raja tentu saja aku ingin rakyatku bahagia. Makanlah yang enak."
Kakek itu tersenyum. "Kau akan menjadi raja yang bijaksana, Anak muda. Dan negeri ini telah kuberkahi karena memiliki pangeran seperti dirimu."
Sejujurnya pangeran tidak mengerti mengenai ucapan kakek ini, dirinya hanya menolong sebagai sesama manusia. Dirinyapun tak mampu berbuat apa-apa melihat kekeringan terjadi di mana-mana. Namun dirinya bertekad mampu mengubah negeri ini kala dia menjadi seorang raja.
Ketika usianya sudah mencapai 20 tahun, pangeran akhirnya diangkat menjadi seorang raja, diberikan wewenang mengatur negeri ini dengan kekuatannya sendiri. Dan tatkala dirinya menjadi raja, seluruh negeri menyambut raja baru yang sejak kecil terkenal begitu ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above The Time
Fanfiction"Tunggu saja Ketika akhirnya kita bertemu Jika kita bisa berdiri di luar batas waktu Tanpa menginjak masa lalu Aku akan menari sampai kehabisan nafas" -IU, above the time. Kumpulan fanfiction kalau suka silakan tinggalkan jejak^^ Bekasi, 22 Maret 20...