Remaja - Palang Merah Cintaku

186 20 23
                                    

"Kata orang cinta itu gila, ya buktinya aku gila melukai diriku agar bisa bertemu dengannya."

.

R E M A J A

.

Seohyun Indriani Putri adalah anak sulung dari dua bersaudara yang kini berusia 17 tahun. Adiknya baru saja masuk SMP dan seorang anak laki-laki, namanya Heo Aksyar Wibowo, bocah dengan bibir pedas dan julid melebihi ibu-ibu rumahan.

Seohyun tidak pernah akrab dengan Heo, kecuali perkara game online dan semua jenis permainan. Keduanya sama-sama sportif dan ambisi. Tidak pernah akur kalau soal makanan, mereka akan berebut seolah makanan hanya sisa itu saja.

Seohyun terbilang keras kepala meski dirinya anak sulung. Keluarganya sendiri sudah angkat tangan dengan tingkah Seohyun yang tidak mencerminkan perempuan. Sejak kecil Seohyun handal memanjat dan mencuri buah punya orang. Belum lagi Seohyun pernah masuk tim sepak bola lelaki hanya karena kekurangan pemain.

Namun berkatnya tim mereka meraih juara satu tingkat kabupaten. Namun setelah itu Seohyun dikurung mirip anak pingitan. Dilarang keluar rumah selama sepekan, dan setelah keluar sifatnya semakin menjadi-jadi.

Percaya atau tidak, di antara semua teman perempuannya, Seohyun satu-satunya pemilik sabuk hitam taekwondo, karate, dan silat. Bahkan Seohyun anak emas guru olahraganya semasa SMP. Seohyun sering ikut kejuaraan lari, karena hanya itu yang diperbolehkan oleh Ayah dan Ibunya.

Seohyun pandai naik motor kopling, dan itu berkat kata nekat. Teman satu gengnya, yang berisikan tiga anak laki-laki bahkan ternganga, melihat Seohyun dan motornya.

Kalau di film Dilan, cowoknya anak geng motor, kalau di sini agaknya Seohyun sudah mirip panglima perang. Tubuhnya semampai, berotot, dan begitu gagah. Rambutnya tidak pernah dipotong sejak masuk SMP, dan kini sudah sepanjang punggung. Tapi tidak pernah juga diurai, terus diikat satu asal saja.

Seohyun benci dengan yang namanya rok, jadi setiap rok pendek SMA akan diloloskan dengan celana olahraga yang senantiasa berada di tasnya. Seohyun juga tidak pandai dalam bidang akademik. Hanya satu pelajaran yang mampu dia kuasai.

Penjas.

Hanya itu, ah dan jam kosong. Seohyun suka sekali jam kosong. Dirinya akan tidur sepuasnya di mejanya, meski menganga sekalipun, Seohyun tidak memiliki rasa malu seperti kebanyakan anak perempuan lainnya.

Seohyun perempuan, tentu saja. Fisiknya perempuan. Dadanya sudah seperti perempuan, dia juga selalu dapat siklus bulanan yang rutin, tapi jiwanya liar seperti serigala.

Tapi Seohyun tidak pernah benar-benar buat masalah. Ya, paling kecil masalahnya adalah terlambat dan bolos sekolah. Seohyun salah satu langganan dua hal tersebut.

Jarak rumah?

Dekat. Jarak rumah Seohyun terbilang dekat dari sekolah, tapi ya itu. Kesukaanya pada tidur membuat Ibu sering kali menganggap Seohyun sudah mati ketika terpejam. Susah dibangunkan. Dan itu penyakitnya sejak lulus SD.

Jadi sudah bukan hal aneh kalau melihat Seohyun berada di barisan para anak laki-laki yang terlambat. Seohyun sejujurnya anak yang rapi, pakaiannya selalu tepat, rambutnya selalu diikat, namun tingkahnya membuat penat.

Above The TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang