jaehyun

555 103 22
                                    


Vote dulu yuk. Sebelum baca 😊

Happy reading

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

" Baru pulang? Darimana saja kau?"

Yuju yang baru saja menggeser pintu rumahnya, terkejut ketika sowon masih berada di ruang tamu dengan televisi yang menyala. Yuju kira sowon sudah tidur jam segini, ternyata salah. Sowon menunggunya pulang.

Yuju gelagapan, dia berjalan mendekat pada sang eomma. Lalu mengulum bibir.

" Hmm, aku dari rumah sinb. Ada tugas sekolah yang harus aku siapkan eomma." Bohong yuju, hatinya sudah was-was takut sowon tidak percaya.

Sowon menatap putrinya dengan penuh selidik. Ia berdiri dari sofa, lalu mematikan televisi yang berada di depannya.

" Kali ini eomma percaya padamu, jadi jangan ulangi lagi, dan jangan pulang sampai larut malam. Di luar berbahaya jika sudah lebih dari jam 10. Eomma takut kau kenapa-napa" titah sowon serius. Dan Yuju hanya mengangguk mengiyakan.

" Eomma, dimana appa?" Tanya yuju.

" Appa sedang berada di kamar. Tadi ia sangat khawatir ketika tahu jika kau belum pulang. Appa mu bahkan berniat untuk menunggumu sampai tengah malam, namun eomma melarangnya, Karena mengingat kondisi appa yang kurang sehat. Jadi eomma menyuruh appa istirahat saja di dalam, dan eomma yang akan menunggumu. Tapi walaupun begitu eomma sangat yakin, pasti appa tidak bisa tidur di dalam kamar saat ini. Karena dia khawatir padamu."

" Maafkan aku eomma, sudah membuat kalian khawatir." Lirih yuju. Gadis itu terlihat sangat merasa bersalah. Awalnya tadi dia memang tidak akan pulang selarut ini, namun karena jaehyun yang tidak bisa tidur dan terus bermain game. Akhirnya yuju terpaksa terlambat pulang.

Sowon berjalan mendekat, kemudian segera mengelus lembut Surai hitam putrinya.

" Tidak papa. Sekarang tidurlah."

**************

" Aishh, aku sangat bosan." Gerutu sinb yang duduk di sebelah yuju. Hari ini pelajaran matematika benar-benar mendominasi waktu. Jadi tidak heran, jika sinb sudah seperti cacing kepanasan di tempat duduknya. Karena gadis itu sangat membenci matematika, sinb pernah mengatakan. " Matematika itu beracun."

Jika sinb malah tidak bisa diam di bangkunya. Berbanding terbalik dengan yuju yang hanya diam tempatnya dengan dagu yang ditopang. Bukan berarti yuju fokus dengan pelajaran. TIDAK!! Itu salah besar. Matanya mungkin mengarah ke papan tulis, namun berbeda dengan pikirannya. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya mengajak jaehyun ke karnaval nanti malam.

Mengajak jaehyun adalah resiko yang sangat berbahaya.

Tringg tringgg

Tepat ketika jam menunjukkan pukul 10:15 bel sekolah berbunyi. Mengarahkan seluruh siswa untuk boleh beristirahat.

" Baiklah anak-anak kita sudahi dulu pelajaran kita hari ini. Ibu harap apa yang tadi kalian pelajari, tidak hanya masuk ke telinga kiri dan keluar di telinga kanan. Mengerti? " Setelahnya guru matematika yang memakai rok span itu keluar dari kelas.

" Yeee!! Akhirnya pelajaran beracun musnah juga." Sinb segera melompat dari bangkunya dan bersorak gembira. Namun Perlahan sorakanya berhenti karena melihat yuju yang duduk dengan lesu di sebelahnya. Terlihat jika yuju banyak pikiran.

" Ada apa denganmu?" Yuju tersentak ketika sinb menepuk pundaknya.

Spontan yuju menggeleng. Lalu tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan pembayaran tagihan listrik yang sekarang semakin mahal." Bohong yuju. Namun bodohnya sinb malah percaya.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang