Bagian Satu

3.3K 286 14
                                    

Kambe Daisuke merupakan seorang siswa SMA yang selalu dikelilingi uang, kekayaan, hingga hal-hal yang mewah melimpah di kehidupannya. Walaupun sebelumnya baginya hal semacam itu, tidaklah berarti. Setelah keberadaan seseorang yang sangat disayanginya pergi meninggalkannya.

Dengan wajah tampan, kulit putih dan perawakan langsing, Daisuke menjadi idaman para siswi di kelasnya hingga di sekolahnya. Tidak ada yang tidak menyukainya dan dirinya tahu bahwa dia sungguh populer juga dikagumi hampir oleh siswa sekolahnya. Daisuke juga tahu bahwa dia terkadang jadi bahan olokan karena populer dengan perempuan dan mengatasi semuanya dengan uang, namun itulah yang dia ketahui bisa menyelesaikan masalah dengan baik setelah menggunakan uang itu. Semuanya bisa diselesaikan dengan uang, setelah hal yang menyenangkan dan hal yang penting baginya hilang sepenuhnya dari hidupnya. Daisuke masih bisa mengalahkan semua kesulitan dan hal yang bisa menariknya dalam bahaya dengan uang.

Hingga suatu hari, dia melihat seseorang, seorang siswa, yang merupakan kakak kelasnya, kelas tiga, bersandar di sebuah dinding sekolah, dengan keadaan babak belur. Daisuke menaikkan alis, entah dia belum pernah melihat atau tidak pernah melihat siswa yang sepertinya, tergeletak tak berdaya seperti itu. Daisuke yang pemberani, dan cool itu, tanpa ragu menghampiri. Bayangan yang menutupinya, membuat kakak kelas tiga itu mendongak dengan ekspresi kesal.

"Apa serunya bertengkar?" Pertanyaan Daisuke membuat lelaki itu mengeryit, semakin kesal.

"Bukan urusanmu kan? Pergi sana."

Daisuke melihatnya mengerang kesakitan, sebelum kembali terkulai lemah karena rasa sakit yang dirasakannya. "Dan lagi," Daisuke yang hendak pergi menoleh saat kakak kelas itu kembali bersuara.

"Aku gak berkelahi karena keinginanku sendiri."

Daisuke yang tak mengerti pun meninggalkan lelaki itu disana. 

--------------------------------------------------------------------------------

Tidak lama berlalu, Daisuke yang populer kembali melihat sosok kakak kelas tiga itu lagi, kini sedang berhadapan dengan anak-anak berandalan dari kelas dua yang biasa membuat masalah. Daisuke melirik dan melihat kakak kelas itu berusaha melakukan sesuatu, namun berakhir babak belur karena kalah oleh jumlah dan kekuatan. Lagi. Daisuke mengeryit, sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat kejadian.

Setelah keadaan kembali tenang, Daisuke menghampiri kakak kelas yang babak belur itu yang kini duduk di sebuah bangku di bawah pohon rindang. Kepalanya mendongak ke atas dan Daisuke bisa mendengarnya mendesah panjang. Langkah Daisuke yang terasa begitu jelas di rerumputan sekolah itu, membuat kakak kelas itu menoleh padanya.

"Kau lagi?" Tanyanya namun tidak digubris oleh Daisuke yang tampan dan keren.

"Apa gunanya kau membela murid yang lemah dan tidak bisa apa-apa seperti itu?" Daisuke melihat kakak kelas itu mengeryit, Daisuke seolah kembali memancing rasa kesalnya.

"Kalau tidak komentar baik-baik, yang kudengar malah komentar buruk seperti yang baru kau katakan."

Daisuke melihatnya tertunduk kini dan mendesah panjang lagi. Daisuke terdiam mencerna maksud ucapan lelaki di hadapannya.

"Kau mencoba melakukan sesuatu pada apa yang terjadi?"

"dan kau sendiri hanya diam saja?"

Keduanya saling tatap kini, dimana lelaki yang babak belur itu seolah mengerang layaknya binatang buas, dan Daisuke memandangnya dengan tenang dan keren layaknya penjinak binatang buas. Daisuke melihatnya menyerah dan kembali duduk mendongakkan kepalanya ke atas.

Cahaya Baru Daisuke - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang