Bagian Sebelas

1K 98 6
                                    

Berita perihal kondisi Haru yang kritis setelah ditemukan Suzue dan HEUSC setelah mengirim pesan suara dan sebuah foto barang bukti penting yang mengarah pada kasus yang diusut oleh Daisuke, menyebar ke seluruh divisi departemen kepolisian Metropolitan. Tidak hanya divisi sebelumnya yang menjadi divisi Haru, melainkan divisi yang dimasukinya bersama dengan Daisuke. Kekhawatiran juga kesedihan, terasa di ruangan itu, walaupun kasus penting Daisuke mengalami kemajuan pesat berkat pengorbanan Haru.

Daisuke yang berada diluar ruangan dimana Haru dirawat dan masuk dalam keadaan koma karena kehabisan darah pun, menatap dalam kekosongan. Baik Suzue dan neneknya, hingga tukang kebun di kediaman mereka, sudah tidak lagi melihat cahaya yang sempat kembali ketika Daisuke bersama dengan Haru semasa sekolah.

Daisuke kembali kehilangan cahaya yang seolah membuatnya begitu hidup.

Setelah Daisuke berteriak nyaring di ruangan kontrol di rumahnya, dirinya jatuh pingsan. Begitu pula setelah mendengar pesan terakhir yang penting dari Haru, yang berusaha mendapatkan petunjuk dengan mengorbankan dirinya sendiri. Suzue dan Kikuko hanya bisa mendengarkan penyesalan Daisuke dalam kondisi tidurnya sebelum akhirnya tersadar beberapa hari kemudian, dan tidak lama Haru masuk dalam kondisi kritis.

"Kalau saja aku mengizinkannya...kalau saja..."

Itulah yang Suzue dan Kikuko dengar dari bibir Daisuke sebelum akhirnya sosok Daisuke yang dulu menghilang sepenuhnya.

"Daisuke-sama..."

Tanpa sempat meninggalkan posisinya di rumah sakit tepat di depan ruangan Haru berbaring tanpa kejelasan akan kembali sadar atau tidak, Daisuke bekerja tiada henti. Matanya yang sempat terlihat kantung hitam hanya sedikit, kini terlihat begitu jelas. Suzue pun mendapatinya begitu parah. Selain ke toilet, makan, dan beristirahat sejenak di luar rumah sakit untuk menyesap rokok khusus miliknya, Daisuke tidak pernah jauh dari sisi Haru. Walaupun keadaannya begitu ambigu setelah pengorbanannya.

Daisuke juga mendapat bantuan dari kepala divisinya berada dengan Haru dan salah satu polisi yang terkait dengan kasus yang sedang diselidikinya yang menjadi bagian dari penyelidikannya dulu.

Daisuke melirik polisi yang menghampirinya dan berdiri tak jauh darinya.

"Kenapa kau tidak menyatakan kebenarannya sejak awal berteman dengannya, Kambe?"

Daisuke terdiam ketika mendengar pertanyaan dari Chosuke Nakamoto, yang merupakan polisi yang terlibat dalam kasus yang diusutnya kini.

"Saya hanya tidak ingin dia terlibat."

"Karena dia orang lain?"

Daisuke memejamkan matanya. Dia merasa kesal ketika orang lain menyatakan bahwa Katou Haru adalah orang lain bagi tuan besar Daisuke.

"Karena dia teman baik saya."

Chosuke hanya mengerjap dan terdiam, mencerna ucapan Daisuke. Dirinya menatap ke pemandangan yang dipandang Daisuke kini. Sembari membiarkannya menyesap rokok khusus miliknya.

Chosuke mendesah pelan. "Aku tahu kau melarangnya ikut campur bila karena dia teman baikmu dan tidak ingin dia dalam bahaya." Daisuke melirik polisi yang paling senior dalam divisi mereka kini.

"Tapi tidak sebaiknya kau meremehkan kemampuan dan semangat Katou. Dia gakkan ragu, apalagi bila sudah menyangkut teman baiknya, kurasa."

Daisuke mengerjap, kembali menatap ke depan. Chosuke hanya tersenyum ketika mendapati perubahan dari ekspresi lelaki bersurai hitam itu. Matanya melembut.

"Saya tidak bermaksud tidak mempercayainya."

"Aku tahu." Daisuke menoleh pada Chosuke yang tidak ragu menyatakannya. "Karena aku yakin kau sendiri sudah paham betul, kalau Katou itu sulit mati."

Cahaya Baru Daisuke - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang