1

405 26 9
                                    

Ripan Julian
Atharyan Maulana


Hoam,,,,, setelah menguap sepuasnya athar bangun untuk membuka jendela kamarnya, Dia melihat matahari sudah tinggi dan berpikir sejenak jam berapa sekarang kenapa mama tdk membangunkannya, lalu athar pun melirik jam dinding.

“Yaampun... Jam 7 mampus telat nih” pekiknya lalu mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan sikat gigi athar segera berpakaian merapikan rambut lalu mengambil kunci motornya Dan berlari kebawah, penampilan athar benar-benar Masih berantakan bahkan dasinya pun hanya Dia gantungkan di lehernya.

“aden gk sarapan” tanya bibi saat athar di ruang tamu.

“udah telat bi” jawabnya sembari memakai sepatu.

“athar pergi dulu bi” pamitnya lalu segera pergi kesekolah.

Papa sedang tidak ada dirumah dia tugas diluar kota, dan mama pasti dari jam 6 dia ke kantor

10 menit kemudian athar tiba disekolah

Sekolah sudah sepi karna dari 1 menit yang lalu bel berbunyi, athar lalu memarkir motor kesayangannya,setelah itu Dia pun berlari ke kelas sembari memasang dasinya. Beruntung dikelas belum ada guru, athar langsung saja menuju mejanya duduk manis disana dan mengeluarkan buku. Tapi Ada yang aneh kenapa semua pada melihat ke arahnya.

“lo, belum mandi Cong ?” tanya Dimas yang memang teman sebangku athar. Dia pun lalu mencium Badan athar.

“emang gue bau yah, perasaan tadi gue mandi deh” jawabnya sambil bertanya.

“lo gk bau sih, tapi rambut lo itu, kayak orang yang baru bangun aja” jawab Dimas.

“cin, bisa pinjem cermin cinta gk ?” katanya pada cinta teman sebangkunya.

Cinta lalu memberikan cerminnya. rambut athar benar-benar acak-acakan, athar lalu merapikannya.

“lo balapan yah kesini” tanya dimas lagi.

“yah gitu deh” jawabnya lalu guru datang.

****

Bel istirahat sudah berbunyi ini adalah kebebasan untuknya.


Athar dan Dimas pun pergi keluar untuk Istirahat Dan athar Masih Saja  merapikan rambutnya yang masih berantakan.

“sok gaya angga yunanda, padahal cuma Atharyan Maulana bukan atharyan yunanda.” sebuah suara yang tiba2 datang memngganggu athar.

“eh item, ngomong apa lo barusan” tanya athar pada orang yang sering Dia panggil item.

“lo nggak denger tadi gue ngomong apa..?” balas Julian.

Dia Julian, tetangga sekaligus kakak kelasnya yang suka athar panggil item.

“eh item, cari masalah lo” tanya athar. Julian lalu berdiri

“kenapa  bocil”

“dasar item”

“lo tuh bocil gendut”

“dasar preman”

“Anak dajjal”

“berisikkk”

“dasar jahat kayak dajal.”

“Dari Pada lo, bocil manja”

“stop....,bisa gk sih kalian sehari aja gk berantem sakit nih kuping gw dengernya” kata dimas berusaha melerai pertengkaran yang tidak jelas itu.

Benci Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang