8

158 17 4
                                    

Ripan julian
Atharyan Maulana


Ini cerita boyslove yah yang gk suka jangan baca.

****

“Selamat yah....klian hebat banget tdi...”kata julian membuka mulut. Sekolah mereka akhirnya  memenangkan pertandingan basket melawan sekolah lain.

“Iya....tdi kalian kompak banget...kereen dehh..”lanjut yang lain.

“athar , gw suka banget pas lo shoot di akhir-akhir... keren banget "semangat ellisa dan memberi jempol ke arah athar.

“atharyan Maulana , gituloh” balasnya bangga.

“huh!!! Melayang deh atharr.. ” kata dhimas.

“biarinn ajaaa... "

Hhahhahaa...”semuanya hanya tertawa mendengar perkataan dhimas  itu.

“selamat yah kak novan.” kata seseorang tiba-tiba

Dhimas tiba-tiba mengucapkan selamat untuk novan.

“thank’s dhim.” balas novan dengan tersenyum bahagia,

“btw, ini juga kemenangan kamu, dan kemenangan kita semua" lanjut novan.

“iyah juga sih, tapi ini semua juga berkat kesuksesan arahan dari kak novan kemarin."


“hmm.. Pantesan novan semangat banget buat ngetuain tim basket orang ada yang buat dia semangat main.” kata hardy.

“masa sih ?” tanya dhimas sambil melirik novan.

“gk kok, kan aku selalu semangat karna ini demi kesuksesan kita dan kerja keras kita semua terbayar sekarang. ” balas novan.

“emang yah kalau bucin gak jelas jawabannya.” kata hardy.

"maksut kak hardy apa sih, athar gak paham..?" athar yang kebingungan pun bertanya.

“Hhh...yaudah lah mending sekarang kita makan .. biar athar yang traktir..” kata novan sambil nunjuk adiknya.

Novan mencoba mengalihkan perhatian athar dan membuat athar lupa dengan maksut perkataan hardy.

“kok athar sih. yaudah, tapi pake uangnya kak novan.” balas athar.

“sama aja dong kakak yang traktir”

“hayuu ih.. Athar laperr ...nguras tenaga banget permainan tadi..."balas athar antusias.

Semuanya lalu menuju ke parkiran.

“kita makan dimana nih ?” tanya cito.

“tempat biasa” jawab novan.

“ok” balas cito.

“to, gue balik duluan yah” pamit julian.

“lho bang jul gk mau ikut bareng kita ?” tanya dicky.

“gk usah dick.” jawab julian.

“trus lo pulangnya sama siapa, arah café kan gk searah sama rumah kita jul ?” tanya novan.

“gue bisa naik taksi van.” jawab julian.

“yaudah.. hati-hati bang jul.” kata cito.

Julian pun setelah pamit dia segera beranjak pergi.

“yuk kita pergi” kata novan setelah julian baru saja pergi

Benci Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang