empat

523 124 23
                                    

at the end

empat: perasaan aneh



"t-tidak.. ada.." jawab Chihoon pelan lalu berangkat dari duduknya.


"bohong!" ucap Hyunsuk tidak terima menatap punggung Chihoon yang berjalan ke dapur, hendak mengambil gelas.


"sudah pasti dia merahasiakan sesuatu," ucap Yeosang.



Ting tong


Chihoon membalikan tubuh, menatap bingung kedua sahabatnya yang juga menatapnya dengan raut yang sama.


Setelah menaruh gelas di meja, Chihoon berjalan menuju intercom.

Ia menelan ludah kasar begitu menemukan siapa yang berkunjung.

Chihoon mengulurkan tangannya ragu untuk membuka pintu, tapi begitu bel kembali dibunyikan ia membukanya dengan cepat.


"oh--hai.."


Chihoon mengangguk.

Chan tersenyum kaku apalagi begitu melihat Hyunsuk dan Yeosang yang menyembulka kepala dari balik sofa, penasaran.

"eum, itu.. kalau tidak keberatan, aku sedang sedikit merayakan apartemen baru. Kalau mau berkunjung, kita punya jajjangmyeon lebih..."


Mata Chihoon mengedip lambat, mencerna kata-kata Chan cukup lama membuat Chan semakin canggung, apalagi dua orang di dalam sana ikut mengintip mereka.

"t-tidak masalah jika kau--"


"tidak masalah, aku akan ke sana nanti.." ucap Chihoon pelan dengan tersenyum

"uhh.. o-oke.."

Chan merasakan hal aneh, lalu pamit untuk kembali ke unitnya.


Chihoon berjalan pelan menuju kedua sahabatnya yang menatapnya dengan aneh.

Jarang sekali Chihoon mengiyakan ajakan orang asing. Yah, tidak begitu asing karena mereka tetangga tapi tetap saja, Chan adalah orang baru.


"dia kan?" tebak Hyunsuk membuat Chihoon menoleh cepat

"h-huh?"

"dia yang kau anggap soulmate-mu kan?" tanya Hyunsuk lagi

"tapi, dia seram.." ujar Yeosang

"dan kau baru bertemu dengannya kemarin.." sambung Hyunsuk

Chihoon hanya diam. Toh, dia sudah ketahuan tertarik dengan pemuda tinggi, tetangga barunya itu.


Chihoon hanya mengusap tengkuknya pelan.

"kalian mau ikut merayakan apartemen barunya?" tanya Chihoon polos membuat Hyunsuk dan Yeosang geram.

"kau mengalihkan pembicaraan!!"


.
.
.


Di sini lah Chihoon. Duduk canggung di antara Chan dan teman-temannya.


Dia sendirian. Tentu.

Hyunsuk dan Yeosang menolak mentah-mentah ajakannya. Selain karena mereka tidak akrab, mereka juga bukan tetangga.

Chihoon hanya memperhatikan obrolan Chan dan teman-temannya. Banyak sekali, tentang music, performance, arts, dll.



Kadang Chan atau beberapa temannya menyempatkan bertanya dengan Chihoon agar ia bisa masuk ke dalam obrolan mereka.


Dan Chihoon juga membalas dengan sebisanya.


Chan jadi merasa tidak enakan dengan Chihoon. Padahal Chihoon bisa saja menolak ajakannya.


Begitu teman-temannya pulang, Chan buru-buru membantu Chihoon yang ternyata sedang membereskan peralatan makan dan sisa makanan.

"hei, tidak apa-apa biar aku saja.." ujar Chan, mengambil mangkuk pada tangan Chihoon.


Deg.


Baik Chan maupun Chihoon kembali dikejutkan dengan getaran listrik begitu jemari mereka tak sengaja bertemu.



Membuat Chihoon reflek melepaskan tangannya, dan Chan yang kewalahan dengan mangkuk hampir jatuh.


"m-maaf.." ujar Chan pelan, canggung. Lalu berjalan menuju dapur.


Chihoon termenung, duduk di sofa milik Chan.

Chihoon tidak mau percaya tapi setelah bertanya mengenai soulmate kepada kedua sahabatnya..

untuk kali ini saja, Chihoon ingin percaya.

.
.
.

"terima kasih sudah mengundangku," ujar Chihoon begitu ia pamit pulang

"oh, iya--Chihoon!"

Chihoon baru saja hendak membuka pintu unitnya, Chan berjalan mendekat dengan ponselnya.


"boleh aku minta nomormu?"


"huh?"

"uhh, untuk memudahkan komunikasi.. K-Kita kan satu kelompok.."

"ah.. ya.. benar.."

Chihoon meraih ponsel Chan lalu memasukan nomornya. Chan tersenyum kecil melihat nomor yang tertera rapi di layar ponselnya.



"terima kasih dan terima kasih juga sudah mau datang.." ujar Chan sambil mengusap tengkuknya pelan.


Chihoon tersenyum, mengangguk lalu membuka pintu unitnya.

"selamat malam Chanhyuk.." ucapnya pelan

"huh? ah.. s-selamat malam Chihoon.."

Begitu pintu ditutup, Chan rasanya jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya.


Maniknya menatap pintu unit 26, menggenggam erat ponselnya yang masih menunjukan nomor Chihoon.


"persaaan aneh apa ini?" ucap Chan pelan sebelum kembali ke unitnya



at the end

tbd

tbd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔️] at the end ; chanhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang