at the end
tiga: soulmate
Mata Yeosang dan Hyunsuk mengedip lambat. Mereka sedang mencerna pertanyaan Chihoon.
Iya. Pertanyaan Chihoon yang itu.
Bukan kenapa. Chihoon terkenal sebagai orang yang tidak percaya dengan benang takdir bernama soulmate.
Tapi sekarang, saat ini, Chihoon sedang menanyakan hal tersebut.
"Chihoon, kau sehat?" tanya Yeosang, menjulurkan tangannya untuk memeriksa suhu pada dahi Chihoon.
Chihoon hanya mengangguk, membiarkan tangan dingin Yeosang mendarat di dahinya.
"tidak, kau demam. Di mana kotak obatmu?" rusuh Yeosang, bersiap untuk mencari kotak obat Chihoon.
Chihoon tersenyum kecut, "aku tidak demam, Sang.." ujar Chihoon pelan, menarik tangan Yeosang untuk kembali duduk.
Hyunsuk masih diam. Masih mencerna keadaan, lalu tiba-tiba saja ia seperti kena setrum, duduk lurus dan mendekat ke arah Chihoon.
"siapa dan apa yang kau rasakan sampai-sampai membuatmu bertanya seperti itu?" tanya Hyunsuk serius.
Yeosang menoleh bolak-balik ke arah Hyunsuk dan Chihoon.
Chihoon menelan ludah kasar.
"a-ada. seseorang," jawab Chihoon lalu menghindari mata Hyunsuk.
"Chihoon.."
Chihoon menghela napas, "aku hanya merasakan sengatan listrik, lalu jantungku berdegup kencang semalaman,"
Hyunsuk kembali duduk, Yeosang ikut diam, sementara Chihoon menutup wajahnya dengan satu tangan, menghindari tatapan Hyunsuk.
Setelah jeda yang cukup panjang yang membuat suasana di antara mereka mencengkam, Yeosang dengan santai pamit untuk mengambil makanan yang sempat mereka pesan tadi.
Hyunsuk masih menatap Chihoon, yakin tidak yakin untuk membicarakan hal yang ia tahu.
"oke," Hyunsuk memecahkan keheningan.
"eh, tunggu dulu!" Yeosang berlari kecil agar sampai tepat waktu ke mereka.
Chihoon kini kembali mendengarkan, walau masih menghindari tatapan Hyunsuk.
"tidak ada yang benar-benar tau bila pada pertemuan pertama dia adalah soulmate-mu," Hyunsuk membuka topic bicara mereka dengan melahap satu ayam goreng.
Yeosang mengangguk mantap, "butuh interaksi," Yeosang melanjutkan
"interaksi?" tanya Chihoon
Hyunsuk dan Yeosang mengangguk.
"bertegur sapa saja tidak akan membuatmu dan dia cocok, kau mengertikan maksud kami?" tanya Hyunsuk
Chihoon mengangguk.
"ah, memang susah diungkapkan dengan kata-kata,"
"tapi ada interaksi yang dinamakan roda kehidupan antar soulmate," Yeosang kini mengunyah habis ayam di dalam mulutnya lalu mulai menggambarkan bagaimana roda kehidupan antar soulmate terjadi.
"tanda-tanda paling mudah yang bisa kau temukan adalah kalian selalu bertemu tanpa sengaja,"
"lalu entah kenapa takdir seakan terus berpihak pada kalian,"
"terus bertemu dan bertemu, bahkan bisa saja membuat salah satu dari kalian muak,"
"tapi lama-lama, karena kalian selalu bertemu, interaksi alami terjadi,"
"membuat kalian semakin nyaman satu sama lain,"
"lalu ada saat yang disebut dengan hari mimpi," lanjut Hyunsuk
"hari mimpi?" tanya Chihoon
Hyunsuk dan Yeosang mengangguk.
"masing-masing punya mimpi yang berbeda, dan di saat itulah kau menentukan apakah dia adalah soulmate-mu atau bukan,"
"bila yakin, dalam beberapa kurun waktu nama masing-masing akan muncul pada pergelangan tangan,"
Chihoon terdiam, mencuri tatap pada pergelangan tangan kedua sahabatnya.
Pada Hyunsuk terukir indah nama 'Lee Byounggon' sedangkan pada Yeosang masih kosong melompong.
"bagaimana mimpimu dan Byounggon hyung?" tanya Chihoon pada Hyunsuk
Hyunsuk mengangkat alis, tidak menyangka pertanyaan itu akan keluar dari bibir Chihoon.
"cukup lucu," Hyunsuk tertawa.
"aku bermimpi berkelahi dengannya karena masalah sepele, kalau tidak salah karena aku ingin pelihara anjing tapi hyung tidak bisa karena alergi,"
Yeosang dan Chihoon tertawa, "lalu apa kalian pelihara anjing?"
Hyunsuk tertawa, "tentu saja tidak. Aku bahkan belum pernah mengajaknya bicara mengenai itu,"
"waktu itu, bangun-bangun aku langsung menangis karena aku tidak tahu dia alergi anjing, padahal sebelum aku mimpi itu dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang alergi anjing,"
"dan kemudian dia sadar sesuatu, dia tanya apa aku mimpi sesuatu dan ketika itu pula dia juga bermimpi kalau aku benar-benar menginginkan anjing tapi tidak tahu bagaimana memberitahu aku jika dia alergi anjing,"
"jadi mimpinya terhubung?" tanya Chihoon
Hyunsuk mengangguk.
"kalau kau, Yeosang?" tanya Chihoon
Yeosang tersenyum. Dia memang pernah dekat dengan seseorang yang ia pikir adalah soulmate-nya, tapi ternyata bukan.
"aku mimpi penolakan, tentu saja,"
"ah, maaf.."
"jadi.." Hyunsuk kembali mendekati Chihoon
"siapa yang kau pikir adalah soulmate-mu?"
at the end
tbd
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] at the end ; chanhoon
Fanficchanhyuk hanya ingin hidup tenang setelah pindah ke Seoul, tapi nampaknya tidak berjalan mulus setelah ia bertemu dengan pria manis namun berwajah datar bernama choi chihoon. at the end cho chanhyuk x choi chihoon bxb. typos. baku. soulmate!AU start...