satu

789 160 54
                                    

at the end

satu: choi chihoon




Kau percaya soulmate?




Setelah bertemu dengan pemuda berwajah datar yang merupakan tetangganya, Chan menyibukan diri dengan membereskan barang-barang yang lumayan banyak.



Ah, ia tidak yakin akan menyelesaikannya sendirian hari ini.




Maka Chan menyerah ketika jam menunjukan pukul 6 sore. Melelahkan, dia mau mencari makan malam lalu beristirahat.



Baru saja membuka pintu, Chan kembali diam membeku begitu melihat tetangganya keluar dari kamar dengan baju santai.



Siapa namanya? Chihoon?



Manik mereka bertemu.



Chan mengangguk, memberi salam serta senyum kaku kepada Chihoon yang kemudian membalasnya.



Pemuda di depannya itu hendak kembali melangkah, tapi ia urungkan lalu membalikan tubuh dan menatap Chan tepat di mata.




Jantung Chan berdetak kencang, ia tidak tahu bagaimana menanggapi situasi seperti ini.



Ayolah, dia hanya ingin keluar makan setelah berjam-jam bergelut dengan barang-barang dan debu.



"siapa namamu tadi?" tanya Chihoon masih dengan nada yang sama seperti sebelumnya.




"h-huh? Ah, itu.." Chan mengusap tengkuknya canggung.




"Chanhyuk, tapi kau bisa memanggilku Chan," lanjutnya




Chihoon mengangguk lalu pergi meninggalkan Chan yang diam mematung dan kebingungan.



.
.
.




"kau sudah pindah dan tidak memberitahu kami?"



Chan terkekeh menatap sahabatnya yang kesal dengannya. Sebut saja mereka adalah Seunghun, Serim, dan Hangyul.



"maaf, bagaimana kalau pulang ini kita ke tempatku? Makan jjajangmyeon sambil membantuku membereskan apartemen?" pinta Chan dengan alis yang dinaik turunkan.




Seunghun memutar bola matanya malas, "karena kami adalah sahabatmu yang baik, akan kami iyakan kali ini,"




"loh? siapa yang megiyakan? Aku tidak mau!" protes serim



"apa kau punya pilihan lain?" tanya Hangyul pada Serim yang menggerutu kesal.



"padahal aku ingin mengajak Allen kencan.." kesal Serim, menekuk wajah.



Chan hanya tertawa, ditambah lagi teman-temannya mengejek Serim. Mengatakan bahwa bertemunya Serim dengan soulmate-nya malah membuat Serim menjadi budak cinta.




Omong-omong tentang soulmate. Dikatakan percaya atau tidak, Chan tidak ingin percaya soulmate, tapi ia menemukan banyak bukti nyata.





Terlalu banyak malah.





Bukannya Chan tidak suka dengan konsep soulmate, hanya saja...



"hei, kelas gabungan jam 2 kan?" tanya Hangyul menatap jam di tangannya




"kelas gabungan dengan seni musik?" tanya Seunghun diangguki oleh Hangyul




"loh? Sebentar lagi?!" panik Serim




Chan hanya terbahak lalu berlari dengan sahabatnya untuk mencapai kelas gabungan mereka.




.
.
.



Chan tidak mau berpikiran negatif, oh, apa bisa dikatakan pikiran negatif?




Hanya saja, ia tidak mau percaya dengan apa yang dilihatnya saat masuk ke dalam kelas gabungan.





Chihoon. Tetangganya, ada di sana.




"Chan? Ke sini, cepat!" panggil Hangyul menyadarkan Chan dari pikirannya.




Sialnya, bangku teman-temannya berada itu melewati bangku Chihoon. Sehingga mau tidak mau dia berjalan, melirik ke arah Chihoon yang berbicara dengan temannya.




Chan tidak mau mengakuinya, tapi it's kinda creepy bertemu dengan tetanggamu terus-terusan kurang dari 24 jam.






"kau kenapa?" tanya Serim memperhatikan gerak-gerik Chan yang tidak biasa.




"kau kenal salah satu anak musik?" tanya Seunghun




Chan menatap sahabatnya yang penasaran. Kemudian ia hanya menghela napas pelan.




"sepertinya? Hanya saja, kau tahu, ada tetanggaku," jawab Chan




"huh? Tetangga? Maksudmu tetangga apartemen?" tanya Hangyul




"yup,"



"yang mana orangnya?" Seunghun penasaran.




Chan hanya menggeleng. Dia tidak yakin harus memberitahu mereka sekarang atau nanti saja jika berpapasan di apartemennya.




"nanti saja," ujar Chan dan detik berikutnya Dosen yang ditunggu masuk juga.





.
.
.




Demi Tuhan.




Chan ingin mengumpat.






Ia benar-benar tidak mengerti bagian mana yang harus ditakuti dari kehidupannya saat ini.




Kebetulan atau takdir?




"Cho Chanhyuk dan Choi Chihoon.."




Ia malah menjadi pasangan projek dengan tetangganya ini!



Serim menangkap sosok di depan mereka yang sedang mengangkat tangan dan menoleh ke belakang, tepatnya menatap Chan.





Chan hanya tersenyum kaku sambil melambai pelan, menggumamkan 'hai' ke arah Chihoon yang mengangguk.





Serim masih memperhatikan bahkan setelah nama lain dipanggil untuk berpasangan.




"kenapa ekspresimu seperti itu?" tanya Serim mengundang tolehan dari Hangyul dan Seunghun




Chan menghela napas, "dia tetanggaku,"




"Apa!?"




at the end

tbd



yep guys, this is soulmate!au

wkwkwk dari kemarin gereget nyari au/ff chanhoon
dari pada rusuh sendiri mending nulis sendiri :')

[✔️] at the end ; chanhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang