[7+] Semisal Putus

288 58 1
                                    

Welcome and thank you for joining me to the new story About Us.

Don't forget to tap the star (⭐) before or after you read this chapter.

Now let's start!

5 bulan lebih gue jalin hubungan dengan Jaehyun, dan 1 tahun 2 bulan gue jalin hubungan juga dengan Yuta.

Terhitung total 3 bulan lebih gue jalin hubungan tanpa rahasia ke Jaehyun, sebelum 2 bulannya gue masih belum ngaku status aslinya gue yang ternyata udah punya pacar. Intinya, hubungan kami masih aman dari pengetahuan Yuta selama 5 bulan lamanya.

“Masakan Bunda emang nggak pernah salah, ikhlas banget masuk ke mulut!” puji gue yang telah usai makan masakan sang ibunda Jung Jaehyun ini.

Beliau terkekeh senang, “Makanya, tiap hari aja main ke sini. Biar bunda masakin!”

Canda kami mengalir damai, sampai tiba saatnya gue dan Jaehyun diberikan waktu untuk berdua di saat Bunda sibuk akan pekerjaannya yang sempat tertunda karena mengurus masakan.

Gue dan Jaehyun duduk di teras rumah, menikmati angin sore yang semakin dingin setiap jamnya.

Saat keheningan masih hadir, gue berucap, “Jae, kalau kita nantinya putus.. gimana?”

Gue tatap Jaehyun yang duduk di samping kanan gue, dia kelihatan tersenyum lalu menghadapkan wajahnya untuk buat tatapan kami bertemu. Senyumnya makin lebar, lalu dia menjawab,

“Ya nggak bakal, kalau bukan kamu yang putusin.”

Gue mengernyit, lihat dia dengan tatapan penuh penjelasan lain. Lantas dia tertawa renyah, mengusap pucuk kepala gue sebelum kembali menjawab,

“Intinya, aku nggak mau kita putus. Maunya sama kamu sampai nikah!”

Jantung gue memompa darah lebih cepat, tepukan pelan di atas kepala dari Jaehyun buat gue berpikir dalam.

Dia hela napasnya lalu kembali menghadap ke depan dengan pandangan yang menyendu, senyum tipisnya terpatri, dan gue hanya bergeming tatap dia.

“Tapi kalau nantinya kamu lebih pilih Yuta dan putusin aku, kayaknya.. aku bakal sakit banget Nin.” kami kembali beradu pandang, “Karena aku harapnya kamu bakal lepasin Yuta dan setia sama aku.”

Beberapa detik hanya diam, hingga suara tawa hambar gue keluar. “Aku jahat banget ya, Jae. Harusnya aku nggak main hati sama dua cowok begini,”

Gue berucap lemah, namun Jaehyun segera dekatkan tubuhnya agar bisa peluk gue dan tepuk pelan punggung gue, biarkan kepala gue yang tersangga di atas bahunya dengan lembut.

Dia menghela napas, “Y/n, Ninaku, kamu nggak jahat. Harusnya aku yang jahat di sini, kalaupun nanti kamu putusin aku dan tetap sama Yuta, aku bakal berdoa supaya kalian juga cepat putus dan akhirnya aku bisa rebut kamu kembali dengan cara yang benar.” kembali dia hela napasnya,

“Karena itu nanti, kalau kamu udah mulai memustuskan untuk mau bertahan sama siapa, aku mau kamu pikirkan matang-matang. Dan aku bakal berdoa supaya saat hari itu tiba, aku udah cukup pantas untuk kamu pilih sebagai pasangan satu-satunya. Cuma buat aku, untuk aku.”

Dia melepas pelukannya, lalu senyuman manis tergambar di wajahnya. Gue yang tadinya lesu pun ikut tersenyum, tenggelam akan sorot matanya yang dalam.

Perlahan kami saling mendekat, memejamkan mata tenang, hingga sebuah ciuman manis itu gue dapatkan. Beralun lembut sampai akhirnya gue sadar bahwa seharusnya.. keputusan itu sangat mudah untuk gue pilih.

---

To be continued.

Tuesday, 25 august 2020

—regard, Day
7 october 2020

[1] Capture • J. JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang