Welcome and thank you for joining me to the new story About Us.
Don't forget to tap the star (⭐) before or after you read this chapter.
Now let's start!
•
Yuta datang. Dia bawa motor, jenis ninja warna merah lengkap dengan helm fullface-nya. Dia senyum ke gue yang jelas gue balas juga.
“Ayo naik, pakai jaket kan?”
Gue mengangguk, dan ambil helm punya gue sendiri dan naik ke atas motornya.
“Kali ini kita ke mana?” tanya gue di sela Yuta yang mau gas motornya dengan kecepatan sedang.
Dia agak nengok ke gue biar kedengaran, “Hari ini belanja ya, aku mau beliin kamu sepatu.”
Udah lihat bucinnya?
Padahal gue nggak ada minta sama sekali. Gue paham setiap dia beliin gue sesuatu pasti pakai uangnya sendiri dari hasil kerjanya, tapi tetep aja gue ngerasa nggak pantas tahu nggak.
Ini bukan sejak gue kenal Jaehyun ya, Yuta dari 1 tahun yang lalu memang sebegitu manjain gue banget. Keluarga dia udah tahu gue dan mereka terbuka, tenang-tenang aja sama kehadiran gue di kehidupan anaknya.
Tapi tinggal gue aja yang belum kenalin Yuta ke orang tua dan keluarga gue. Bukan apa-apa, tapi rasanya gue masih belum pantas dan yakin.
Udah gue bilangi sebelumnya bahwa dia ini terlalu mengekang kan? Karena itu gue masih kurang srek sama dia meskipun segala macam benda dan cinta udah dia berikan ke gue.
“Kamu mau yang mana?”
“Aku nggak suka Heels Yuta, kamu tahu sendiri itu.”
“Tapi nanti kamu harus pakai sayang, acara keluarga aku besok malam, kamu harus tampil cantik.”
Gue hela napas panjang, jangan harap gue bakal berdebat tentang ‘apakah selama ini aku nggak cantik buat kamu?’ udah enggak, jangan ya. Bukan kesukaan gue berdebat panjang begitu.
Yang ada gue cuma menurut dan mulai ambil sepasang sepatu yang menurut gue cocok, pas, dan nyaman itu aja.
Dan udah dipastikan Yuta bakal senyum senang setelahnya, “Tapi kamu nggak boleh dandan cantik kalau bukan ketemu aku loh, ya. Awas aja.”
“Iyain Yuta, udah ah. Aku laper, mau makan di sini apa pindah tempat?” sahut gue yang mulai lelah, capek bro keliling mall cuma buat cari sepatu plus baju sekalian. Yang rata-rata pada ujungnya Yuta yang pilihin.
Hss.. capek, sumpah capek.
Kalau gini jadi kangen Jaehyun kan gue, ih.
Mata gue membulat, di sela Yuta yang masih pesan makanan gue buka ponsel dan langsung buka ruang obrolan gue dengan Jaehyun.
You
Jaeeeeee|
Ya ampun lupa ngabarin:(|
Aku habis beres belanja sama yuta,| kamu nggak marah kan aku telat ngabarin?:(
2:46 pmLe Petit Prince.
|iya nggapapa nina bobo
|santai nina.. aku kan ngga marah
|hahah
|yaudah, kalau udah pulang jangan lupa bilang ya, biar aku tau kamu aman sampai rumah
|ya nina?You
Iya jae, yang ini ngga aku lupain kok| nanti, heheLe Petit Prince.
|yaudah, nanti hati-hati pulangnya
|awas ada yuta ya nina
|dah nina:3
ReadDan seketika gue tatap Yuta, untungnya dia masih sibuk tungguin pesanannya. Gue hela napas pelan, dan masukkan ponsel ke dalam tas.
Nggak lama dari itu, Yuta kembali dengan makanan dan minumannya lengkap dengan senyuman lebar yang menawan itu.
Kadang gue berpikir, kalau aja gue nggak ketemu Jaehyun, apa sanggup gue tetap bertahan sama Yuta?
Atau mungkin hubungan kami udah usai dari lama?
Ah, kalau mikirin itu gue nggak tahu harus bersyukur atau enggak udah ketemu sama yang namanya Jaehyun.
Yang jelas, gue masih punya hubungan dengan mereka berdua.
---
To be continued.
Monday, 24 august 2020
—regard, Day
5 october 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Capture • J. Jaehyun
Fiksi Penggemar[ Jung Jaehyun and You ] • Jadi orang paling beruntung di Dunia itu bukan karena lo di cintai oleh dua orang tampan sekaligus, Tapi jika satu di antara mereka mampu buat lo yakin dan pasti untuk jalin hubungan yang lebih rumit selanjutnya. . ❝Aku h...