Ripan Julian
Atharyan MaulanaEps 2
Setelah pulang sekolah Julian dan Hardy pun berencana mampir kerumah novan untuk mencari kerjaan part time Julian. Novan buru-buru langsungcmasuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sesuatu.
Dia langsung mengobrak abrik laci dimeja belajarnya. Setelah sesuatu yang Dia Cari ketemu, Dia pun langsung beranjak menuju ke Arah Julian dan Hardy.
"HM...akhirnya nggak sia-sia juga gue ngeguntingin lowongan kerja Babysitter."
novan pun langsung meletakan beberapa Lembar kertas di atas meja yang Ada disana.
"sumpah... Niat banget lo van, ngumpulin beginian." Hardy langsung mengambil kertas-kertas itu yang kemudianvlangsung di rebut oleh Julian.
"Makasih van, Untung ada lo.Gue bener-bener nyesel Tau Gak. Kenapa waktu Itu gue pake lari segala. Coba gue jalan, mungkin gue nggak harus nyari duit buat ngegantiin hp-nya noval."
"dih... Sumpah yah Niat banget lo kerja buat ngegantiin HP doang. Suka yah lo Sama Dia." Hardy Malah meledek Julian. Julian langsung menatap sinis ke Arah Hardy.
"yang Gak ngasih solusi.
Mending diem.""Yakin lo nggak mau kita bantuin ?" novan menatap julian serius.
"Udah dibilangin nggak usah.Nanti gue Malah ngerepotin kalian. Nggak apa-apa kok!
Selow aja. Gue bisa ngurus semuanya sendiri."Sudah beberapa anak yang julian urus Dan dia juga sudah berhasil mengumpulkan beberapa uang tapi masih belum cukup untuk membeli Iphone baru, Dan masih tinggal 1
nomor terakhir yang harus julian hubungin untukmenambah jumplah uangnya.*anggep aja via.telephone.
Julian: "Hallo, selamat malam," sapa julian begitu telepon diterima.
Telephone: "Ya...ada yang bisa saya bantu?" jawab yang diseberang ramah.
Suara seorangwanita muda.
Julian: "Saya... mau melamar untuk menjadi babysitter putraAnda.
"Telephone: "Oke. Kamu sudah ngerti prosedurnya ?"
Julian: "Maaf, saya belum tau."
Telephone: "Begini, dua minggu lagi saya kan pergi ke luar kota, dan mungkin memakan waktu satu minggu. Jadi, kalo kamu memang berniat untuk jadi pengasuh putra saya, kamu harus nginep di rumah saya selama 1 minggu."
Julian: "oh.. Itu tidak Jadi masalah bu."
Telephone: "Dan ... kebanyakan babysitter yang melamar langsung menolak begitu saya sebutkan ciri-ciri putra saya, jadi... mungkin ..."
Dalam pikiran julian, langsung muncul beragam jenis bayi. Bisa jadi bayinya sangat nakal, agak aneh, sakit-sakitan, bayinya terlalu berat, bayinya terlalu lemah. Atau bayinya idiot. Bisa juga bayinya terlalu cerewet?
Julian: "Saya bakalan terima apa pun yang terjadi,
"Telephone: kamu... menerima bagaimana pun kondisinya ? Saya belum menceritakan tentang putra saya, loh."
Julian: "oh Gak apa-apa. Tapi,kalo ibu Mau memberikan beberapa ciri pada saya, silakan.
Telephone: "Putra saya ini benar-benar bandel. Dia sangat manja dan susah di atur"
Prang!
Terdengar keributan di telephon.
Telephone: "Oh, maaf. Anak saya sedang marah karena nggak dizinin keluar rumah malam ini. Jadi... putra saya itu.