Ripan julian
Atharyan MaulanaSekedar Cerita buka kenyataan yah guys...
"ngggg... Ellisa, gue pikir ini udah malem."
"Bukannya lo bilang suka maen malem ? Jam segini sih, masih sore."
"Oya? Emng gue pernah bilang begitu yah ? Hahaha" julian tertawa kecil meskipun dalam hati mengutuk hardy.
'si hardy ngomong apa aja sih sama ini orang. Klo kayak gini nyesel nih gue buat terima ngegantiin dia begini' batin julian kesel.
"Tapi gue pengin pulang, udah malem juga kan, gak baik buat lo juga yang seorang perempuan."
Julian benar-benar mencoba pergi dari situasi membosankan ini.
"Ngngng .... oke, mungkin lo lagi capek. Ya udah, gue anterin pulang, ya !"
"gak perlu, gue Cowo . Jadi bisa pulang sendiri." tolak julian.
"ih gpp... Ayok pokoknya gue anter, ini sebagai bentuk perkenalan kita. Dan gue maksa."
Ternyata ellisa tipe seorang yang pemaksa.
*diperjalanan
"Loh, di mana ini ?"
Tiba-tiba mereka berada di jalanan sepi. Samping sampingnya rumah, terus pohon-pohon gede.
Cetrek!
Sebelum ellisa menjawab, dia menggunci pintu Mobilnya secara otomatis.
"Kita ke kosan gue dulu di daerah Deket sini." katanya.
"Apa. nggak, Gue bilang langsung pulang. Denger kan !" julian mulai terpancing amarah.
"Bentar kok."
"gue bilang pulang yah pulang !"
Ellisa mengulurkan tangannya, lalu mengusap tangan julian.
"apaan Si lo. Buka pintunya,Gue mau turun di sini. Dan jangan bikin gue marah !" paksa julian marah.
"Bentar aja, kok !"
Ellisa beberapa kali mencoba untuk menyentuh julian menggodanya Dan julian pun berusaha menghindar.
Tapi Tiba-tiba tangan itu menarik julian untuk mendekatinya.
Hampir saja julian mengarahkan tangannya untuk mendorong ellisa. Tapi sebelum.
BUUUGGGHHH!!!
Sebuah hantaman keras. Menghantam bagian samping mobil. Tepatnya bagian kemudi.
Sebuah mobil berwarna gelap menabrak mobil ellisa yang melaju agak lambat, jadi oleng karena tabrakan.
Tapi ellisa dengan gesit langsung melepaskan cengkramannya dari baju julian kemudian balas menabrakkan mobilnya pada mobil hitam itu.
Bruuuk! Bruuukkk!
Pada Akhirnya Mobil ellisa benar-benar oleng sampai berhenti karena menabrak pohon besar.
Ellisa langsung keluar dari mobil dan menghampiri si pengemudi tadi, yang juga menepikan mobilnya di belakang mobil ellisa.
Julian ikut keluar melihat pintu pengemudi terbuka begitu saja. Dari luarlah, terlihat ellisa dan athar berantem.
Athar melancarkan kata - kata pedasnya. Ellisa yang kesal dengan athar pun hendak menamparnya sebelum sempat membalasnya Dan dengan mudah athar berhasil menangkis tanganya.
Sambil terengah-engah athar berteriak,
"Awas ya. Jangan pernah deketin cowok itu lagi. Klo lo nggak Mau berurusan sama athar, dasar jadi perempuan ganjen banget sih... !"
Julian menghampiri mereka dan langsung menarik athar yg Masih dipenuhi kekesalan dan menuntunnya menjauh dari amukan ellisa.
Julian yang melihat ellisa masih mencoba maju ingin memukul athar lagi langsung menatapnya marah. Dia pun langsung menjauhkan athar dari jangkauan ellisa dan membawanya pergi.
Dan Berhasil. Karena julian langsung mendorong masuk athar ke dalam mobil, lalu dia kembali mengkampiri ellisa.
"jangan sampai gue lihat lo mau nyelakain atau mukul athar lagi, kalau sampai kejadian.. Lo bakal berurusan sama gue." ancam julian murka.Ellisa yang merasa aura keluar dari diri julian yang menakutkan pun hanya bisa diam, merasa takut.
"untung lo cewe, kalau laki udah habis kesabaran gue dari tadi."
Julian pun langsung pergi dan masuk ke dalam mobil athar.
Athar yang melihat julian berjalan kearahnya dan masuk kedalam mobil pun langsung mencecarnya dengan pertanyaan. Dan mereka pun langsung pergi dengan julian yang mengendarai mobil athar.
"bang jul tuh ngapain sih, kencan sama orang kayak gitu ?" athar mendengus kesal.
"athar... Aku nggak tau klo dia perempuan kayak gitu."
"Tapi itu kan bahaya. coba kalau athar gak ada disini, kalian pasti udah macem-macem."
Julian terdiam Dan athar mengerutkan keningnya kesal.
"athar... gimana bisa tau klo bang jul sama Cewe Itu ?" tanya julian.
Mulanya athar hanya menoleh sekilas, lalu kembali dengan pandangannya kearah depan. Namun athar menjawab juga.
"sebenernya Ya.. Athar gak Sengaja liat bang jul makan sama cewe itu. Jadi ...athar buntutin aja, karna penasaran Dan athar ngeliat dengan jelas, dia mau ngapa2'n tadi makanya athar langsung tabrak aja Mobil Dia."
"athar tadi itu bahaya. Dan jangan dilakuin lagi, ngerti. Lagian athar Kenapa nggak nyamperin bang jul aja sih ?"
"Nyamperin ? kirain itu tuh pacar bang jul makanya athar gak mau ganggu. Trus juga bang jul kan cowo masah gak bisa ngelawan cewe sih, pasrah aja gitu."
"athar, bang jul itu bukannya pasrah. Tapi gak mungkin kan cowo ngelawan cewe."
"terus mau diem aja. Untung athar datang, klo athar mah yah amit-amit punya cewe begitu."
"aduh athar, pokoknya dia itu bukan pacar bang jul yah. Sejak kapan bang jul punya pacar kayak gitu ?"
Athar tidak menjawab lagi Dan kembali diam.
MOBIL berhenti tepat di depan pagar rumah julian. Julian tidak segera membuka sabuk pengaman dan langsung pergi. Mereka berdua terdiam di dalam mobil, memandang kosong objek keluar, di balik gelapnya malam.
"Ngngng ... Athar, makasih yah." ucapan julian pelan.
Mereka langsung saling menoleh, dan athar rasakan julian memandangnya dengan cara lain.
"makanya bang jul... lain kali hati-hati kalau nyari teman !" pinta athar.
Julian tertunduk, memikirkan kalimat athar barusan dengan dalam, julian menganggukan kepala, lalu menyunggingkan senyuman terima kasih.
"athar ... Masuk dulu ayo !" pinta julian sedikit canggung.
Entah mengapa rasanya julian Dan athar sepertinya mendapati situasi percakapan yang sedikit berbeda.
"enggak deh bang jul, udah malem. Athar mau langsung pulang aja, takut mama nyariin athar." jawab athar.
"oh....ok."
Julian dan athar pun membuka seltbelt dan membuka pintu terus keluar dari mobil secara bersamaan.
Jangan lupa vote dan komentnya. Terimakasih...