Ripan julian
Atharyan Maulana********
Minggu, pukul sembilan pagi
"NYONYA besar nelepon, katanya udah ada di Jakarta. Satu atau dua jam lagi nyonya sudah ada di sini." bibi memberi tahu Julian tentang kepulangan Orang tua athar.
"Oh oke. kalau begitu aku mau nyuruh athar mandi sekarang."
Julian berdiri meninggalkan bibi dan berjalan menuju kamar athar.
Athar masih tidur. Bukan karena sekarang hari libur, tapi karena baru bisa tidur jam satu dini hari. Athar kesulitan tidur tadi malam insomnia.
"Halo. Selamat pagi bayiku. Mama mau pulang tuh!" seru Julian sambil menyingkap selimut.
Athar masih menutup matanya.
Julian menggoyangkan tubuh athar bahkan mencubit Gemas pipi cubby athar.
"Hm ... belum bangun juga."
julian memikirkan bagaimana Cara membangunkan athar.
Namun selama julian berpikir, tiba-tiba hatinya merasa sedih. Julian jadi memikirkan hal yang lain lagi.Hari ini Hari terakhir julian bekerja Dan akan pergi dari rumah ini. Rumah yang sebetulnya memberikan julian kehangatan selama seminggu. Rumah tempat julian sebetulnya bersenang-senang bukan bekerja.
Julian pasti akan merindukan rumah ini.
Julian akan sangat merindukan ... Athar.
mungkin, ini terakhir kalinya julian bisa bersama athar.
Terakhir kalinya julian menatap athar sedekat ini,
berbicara dengan athar selekat ini, menyentuh kulitnya sehangat ini.
Athar masih tertidur lelap. Sungguh julian enggan untuk membangunkannya.
Lalu, tiba-tiba Julian ingin sekali memencet hidung athar.
Julian membungkuk, meletakkan tangannya di atas mulut athar.
Jepit ...
Athar langsung menggeliat, tapi dia melanjutkan lagi tidurnya. Hingga kemudian athar bergerak terbangun.
Perlahan-lahan athar membuka matanya menggeliat lagi. Athar langsung menatap julian dalam kantuknya dan tersenyum.
"Pagiii bang ijul......"
"selamat pagi Tuan Muda." julian tertawa kecil.
"nyokap lo bentar lagi pulang tuh. Mandi sana, terus sarapan !. Bibi udah bikin nasi goreng spesial telor sama udang." Athar tersenyum manis menatap julian dan tiba-tiba dia membungkuk.
Wajahnya mendekati wajah julian Lalu dua detik kemudian giliran athar menjepit hidung julian.
"bang ijul ganteng banget." ungkap athar lalu pergi menuju kamar mandi.
Satu jam kemudian ...
Mama athar datang mendorong koper besar juga blazer di lengan kirinya. Dia berjalan anggun dan tenang memasuki teras depan.
Athar menoleh begitu mendengar suara sepatu hak Tinggi mamanya. Dia tersenyum bangkit menghampiri mamanya.
Namun mamanya malah terhenti, Dia sedikit heran dengan yang dilakukan athar saat ini. Tapi athar tidak peduli Dan tetap menghampiri mamanya mencoba menyambutnya dengan hangat.
Athar memeluk mamanya sebentar Dan Setelah Itu athar pergi menonton tv, dan mamanya pun mengisyaratkan agar Julian mengikutinya.
##################
"Gaji kamu sudah ditransfer lewat rekening." julian mengangguk dan mencoba tersenyum.
"Bagaimana keadaan athar sampai sekarang?"
"Ngngng ... menurut saya, baik."
"Oh ya ?"
Tiba-tiba mama athar tersenyum kecil. Tampangnya mendadak jahil seakan sedang menyimpan sesuatu. Dia menatap julian dengan mulut dikulum menahan tawa.
"Sejujurnya, selama seminggu ini saya nggak pernah memutus hubungan dengan bibi. Saya selalu menanyakan kabar athar Dan kerjaan kamu."
Julian mendadak tegang. Tiba-tiba muncul dalam benaknya bahwa dia pernah mengizinkan athar keluar malam-malam bareng dhimas dan dicky meskipun Dia pun ikut Tapi kan dalam peraturan hal itu dilarang.
"Aduh... Kena marah pasti gue gara2 malam Itu" batin julian.
"Nggak usah tegang," ujar mama athar tersenyum.
"Saya tau kamu pernah ngizinin athar main keluar malem-malem. Atau ngizinin athar main ke bandung juga ke mall. Nggak apa-apa kok asal kamu bisa tanggung jawab. Tapi ... ada satu hal yang menarik perhatian saya. Katanya, akhir-akhir ini athar mulai menunjukkan sebuah perubahan. Apa itu benar ?"
"Saya ngga tau keadaan athar dulu, jadi saya nggak bisa ngebandingin sama yang sekarang."
"Oh oke-oke maaf. Maksudnya ...gini aja. Saya kasih kamu beberapa pertanyaan, tapi kamu jawab dengan jujur. Apa ... kamu kesulitan nyuruh athar tidur ?" mama athar mencoba bertanya tentang perubahan athar.
"Ngngng ... hari-hari pertama saya emang kesulitan, tapi Sabtu malam kemarin, saya ngeliat athar bisa tidur gak harus ditemenin dulu." Mama sedikit tersenyum.
"Apa ... kamu kesulitan nyuruh athar mandi ?"
"Ya ... pada awalnya athar emang sulit disuruh mandi. Tapi pagi tadi, saya hanya tersenyum dan dia ngerti kalau saya Pengen Dia mandi. Dan Dia langsung mandi."
Mama athar pun lagi-lagi tersenyum dengan janggal.
"Apa ... kamu ngeliat athar sedang ngerusakin benda ?"
"Selama satu minggu ini, saya gak pernah liat athar mecahin dan ngerusak benda. Nggak satu pun piring, gelas, apalagi guci, karena memang kebetulan athar sangat patuh pada apa yang saya minta untuk di lakukan." jawab julian jujur.
"Dia menggodamu?"
"enggak."
Mama athar manggut-manggut.
"terima kasih sudah mau jagain athar. Saya nggak nyangka perjumpaan kita hanya sebentar. Kamu pasti sudah rindu rumah."
Segini dulu yah...
Nanti diushain dilanjut lagi