BoySitter 5

285 26 8
                                    


Ripan Julian
Atharyan Maulana


_____________________________

"Nggak habis pikir gue, Seorang athar bisa berada di bawah asuhan gue sekarang.

Bocah yang jujur saja pernah Julian incar di awal Dia melihatnya. Bocah menggemaskan yang banyak disukai. Bocah yang paling jaga image di sekolah. Bocah yang selalu ingin terlihat cool. Bandel. Tukang ngejek.

Hm ... Athar... Athar.

Meskipun julian kaget melihat athar yang sangat beda dari personality di sekolah, Julian sama sekali tidak ada rasa ingin menghina bocah menggemaskan itu.

Malahan, Julian jadi tambah care sama athar dan semakin sayang .... Julian akhirnya tarsadar dengan lamunannya karna mendengar suara hp.

"Julian.. , lo mikirin apa sih. Suka ngaco deh ?"

Hardy calling

Julian : "Ada apa nih?"

Hardy : "Jull..... ”

Julian : "lo kenapa sih ?"

Hardy : "tolongin gue ya ... plis !"

Julian : "lo ceritain dulu dong kenapa ?"

Hardy : "gini ..., gue chatingan sama cewe di sosmed. kita berdua sama sekali nggak tau wajah masing-masing. Dan malem tadi, dia ngirim fotonya ke gue, terus gue harus ngirim foto gue juga."

Julian : "terus.. Masalahnya ?"

Hardy : "lo Tau Gak. dia itu .. nggak secantik yang gue Bayangi."

Julian : "Oya ? Emang, namanya siapa? Kayak gimana ciri-cirinya?"

Hardy: "Namanya ellisa. Tapi Fotonya, haahhhh ..."

Julian: "Aduh, ya. Cerita yang bener. Emang kenapa sama mukanya ?"



Hardy : "dia bukan tipe gue banget. Terus juga nerd pake kaca mata tebel, dan lebih buruknya lagi dia ngajakin ketemuan"

Julian : "Ketemuan ?"

Hardy : "gue gak mau ketemu sama dia. dan waktu gue minta novan buat gantiin gue dia gak mau, makanya gue minta bantuan banget sama lo buat gantiin gue ketemuan sama dia !"

Julian : "Aduh lo tuh yah. Gue sih mau-mau aja ngebantuin lo. Tapi kan lo tau sendiri gue lagi sibuk sama pekerjaan gue sekarang."

Hardy : "Elo kan cuma seminggu. Please ..lo pasti udah bebas deh hari itu ... jadi gimana ?"

Julian : "yaudah deh. Kalo gitu ... Gue pikirin dulu."

______________________

pukul tujuh malam ... Bibi tiba-tiba bergabung di antara kami.


"tuan muda, den Dimas sama den dicky sudah datang,"

Julian yang bingung dengan kedatangan kedua teman athar pun bertanya.

"Ngapain mereka ke sini ?"

"Biasa. Mau ngajak main keluar. Athar boleh keluar nggak malam ini ?"

"Nggak boleh !" seru julian menghampiri dan mencoba mencegah Athar pergi.

"Ya udah.” athar pun Menurut.

bibi melongo kaget. Kemudian dia berbisik kepada Julian.

"Kok, bisa bisanya tuan muda nurut nggak maen keluar ? Diapain sih?"

"Ya ... kalo nggak mau, emang kenapa ? Kali aja dia lagi males sekarang." jawab Julian seadanya.


"Tuan muda tuh, paling susah dihentikan kalo udah mau main keluar. Nggak mungkin dia nyerah begitu aja dilarang sama orang. Kamu ngelakukin sesuatu yah buat tuan muda?"

"Ya, ampun. Saya nggak ngelakuin apa-apa sama tuan muda, Biasa aja. Kali aja emang lagi males."

Tiba - tiba

"Halo, Bi.."

Dicky Dan dimas yang membuntuti bibi melongo kaget mendapati ada julian di sini.

"loh... ?" tanya Dimas kaget.

Julian bangkit, tersenyum sama mereka. Baru saja julian hendak mendekati, mereka mundur menjauhinya.

"kalian kenapa ?"

"loh ... kenapa bang Jul ada di sini ?"

Mereka benar-benar ketakutan.

"gue ?" julian bingung mau menjawab apa. Apa harus berterus terang bahwa dia babysitter athar ? Tapi, apa temen-temennya sudah tau kalo athar kayak gini ?


"athar yang ngundang dia ke sini. Dia bakalan jalan sama kita. Ya kan, bang Jul ?" ungkap athar tiba-tiba.



"athar Serius mau bawa-bawa dia ?" tanya dicky heran menujuk ke Arah julian.

"Emang kenapa ? Nggak boleh ? Yang bawa mobil kan athar !"

'Kok jadi berubah pikiran sih  dasar bocil. Tiba-tiba, dia mau maen keluar Gak diskusi dulu'  batin Julian.

"athar ….” bisik julian pelan.

Athar menoleh, dan wajahnya memohon.
Begitu mendapati Dimas dan dicky sudah berjalan mendahuluinya athar menghampiri julian dan berbisik,


"Plisss ... malem ini aja. Athar pengin keluar nih. Tapi, bang Jul harus ikut."

"Hm ... boleh aja sih, kalo gue ikut. Tapi, gue mau nanya. Apa mereka tau tentang 'ini' ?" Julian membuat tanda kutip dengan jarinya.

Athar mendelik sebentar, lalu berbisik lagi,

"Nggak. Nggak ada yang tau Di sekolah, cuma bang Jul yang tau athar kayak gini. Mereka nggak ada yang tau. Makanya, mereka nggak pernah lama-lama ada di sini."

Julian mengangguk-angguk membuntuti athar yang mengambil kunci mobil. Bibi sempat menggeleng karena julian mengizinkan athar pergi keluar malam ini. Bibi pun menghampirinya,

"Nggak apa-apa. Aku yang tanggung jawab." Mendengar bisikan julian Bibi sedikit lega

Athar mengeluarkan mobilnya dari dalam garasinya, lalu meminta julian duduk di kursi depan.

"Malem ini kita ke mana thar ?" tanya dicky mengempaskan tubuhnya di jok belakang.


"Biasa ... cari cewek !" jawab athar mudah.

Kalimat itu membuat julian menolehkan muka ke arahnya, dan memasang wajah seperti meremehkan.

Brmmm……… Mobil melaju perlahan meninggalkan rumah dan athar mulai meningkatkan kecepatannya di jalanan.

"Tuh, cewek athar, aduh ... cakep banget." seru dimas senang

Athar melirik lalu tersenyum dan menghentikan mobilnya di samping cewek itu. Sang cewek yang silau oleh lampu mobil, langsung menghindar, menjauhi mobil. Dan untungnya, cewek itu berhasil menyetop sebuah angkot,

"Yaaa ... telat. Ceweknya keburu naek angkot tuh!" ujar dicky.

Athar yang ikut kesal, langsung menekan pedal gasnya kuat-kuat Hingga mobil ini meloncat, langsung meraih kecepatan yang tinggi.

Ckkiiit ...!!!!


Jangan lupa vote Dan Komentnya. Terimakasih...

BoySitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang