Ripan Julian
Atharyan MaulanaCkkiiit ...!!!!
Suara menyeramkan muncul dari mesin dan ban mobil.
Angkot itu oleng, dan sopirnya marah-marah. Diacungkannya jari tengah oleh dicky keluar jendela, dan mengejek angkot itu."athar, lo jangan begitu !" Athar yang lagi nyetir akhirnya menoleh pada julian sekilas.
"Cuma bercanda kok bang jul. Nggak apa-apa kan ?"
"Eh.. Sopir angkot itu punya salah apa sampe lo harus nyalip mereka sih, Coba gue tanya ?"
"athar kan cuma bercanda. Sopir angkot itu nggak punya salah apa-apa kok."
"Tapi itu Gak bener. lo Tau Gak, tadi itu bahaya ?" Marah Julian.
"bang Jul kenapa sih, ribut aja ?" sela dicky tiba-tiba.
“Kalo bang Jul males ngelihat yang kayak ginian, ngapain ada di sini ?" Dimas pun ikut mengomentari sikap Julian.
julian menatap athar Tapi sepertinya athar nggak akan kapok melakukan hal yang tadi, karena...
Ckkkiiitt...!
Mobil yang Mereka naiki oversteer. Kemudian terjadi semacam spin, hampir menabrak trotoar. Mobil bergetar sekilas, mengimbangi rem dadakan.
Athar memutar posisi setirnya kembali lurus. Dan semua berdegup tegang, ngos-ngosan, bahkan mulai berdoa minta keselamatan.
Hosh ...hosh. hembusan napas tegang mengalahkan kesunyian malam. Dua pasang mata di jok belakang saling melirik. Julian menatap keluar jendela. Athar terengah-engah memandang setirnya.
"lo tuh kenapa, sih? Pake ngerem mendadak segala?!" ujar dicky menjitak kepala athar. Tapi yang dijitak, malah diem.
"T-tadi ... tadi ... ada kucing. Ada kucing nyeberang."
"Kenapa nggak lo lindes aja. Pake ngerem segala !"
"T-tapi kan, kasihan kucingnya"
"lo tuh kenapa sih thar ?! Dari tadi kok kelihatannya aneh. Masa cuma kucing aja mesti ngerem mendadak segala? Biasanya juga kan lo giles apa pun yang ada di depan lo. Mau kucing, anjing, setan, kek." cerocos Dimas.
Athar melepaskan sabuk pengamannya.
"Jangan kurang ajar ya !" Athar bangkit dan meraih kerah baju dimas hampir memukul mukanya,
"Gitu-gitu juga kucing tuh makhluk hidup ! Jangan seenaknya ngebunuh makhluk yang nggak dosa apa-apa."
"Eh thar, Jangan main mukul gitu dong !" Dimas mencoba menahan tangan athar.
Julian membalikkan badan, meraih pundak athar mencoba mendudukkannya lagi.
Raut muka athar berubah begitu mendapatkan julian menyentuh pundaknya.
Tanpa julian bicara, athar mengerti julian menginginkannya duduk manis kembali pada kemudinya.
"lo tenang dulu athar !" ungkap julian.
Athar pun mendengaerkan perintah Julian.
"OK... Mending sekarang Tukeran posisi, biar gue yang bawa mabilnya !"
Masih dengan raut muka cemberut, athar mulai keluar Dari Mobil di ikuti Julian Dan berpindah duduk di kursi samping kemudi.
Julian yang melihat athar Sudah duduk disampingnya pun langsung memasangkan sabuk pengaman Dan setelahnya Dia langsung menyalakan mobilnya lagi. Dia membelokkan mobil berputar dan kembali ke jalur yang benar.
"Kita ngapain sih, ke sini lagi ? Sabtu kemaren-kan kita ke sini." tanya Dimas.
"Lagi pengin aja, kenapa sih Protes mulu." jawab athar ketus.
Begitu sampai di lantai dua, tiba-tiba Julian menabrak seseorang.
Buuuk!
Lumayan keras, karena Julian dan Orang itu terhuyung jatuh. Julian tersungkur Dan tidak sengaja mendorong athar membuatnya ikut terjatuh.
Julian kaget mendapati orang yang menabraknya adalah .... Noval.
"lo tuh kenapa sih? Punya mata nggak ? Hobi banget nabrak orang." Marah noval.
"Tunggu, yang nabrak itu lo bukan gue." jawab Julian.
"lo tuh kenapa sih? Dendam sama gue, hah ? Kalo lo nggak sanggup beli I phone Buat gantiin punya gue yang dirusakin sama lo jangan ngebuntutin gue terus nabrak-nabrak gue segala. Bikin gue bad mood aja."
Julian melirik panik ke arah athar. Dan athar yang keheranan dengan kejadian ini, malah menatap noval marah.
"eh val, lo tuh kenapa sih ?" sela athar.
"lo diem dulu !" Bentak noval ke athar.
"Eh Jul... Haaa ...…”
Tiba-tiba noval melongo kaget dan baru menyadari ada athar di belakang julian.
Noval panik, tegang, gugup, dan berkeringat dalam tempo dua detik.Secepat kilat noval berbalik untuk merapikan penampilanya. Dan Dia pun berbalik lagi menghadap ke Arah mereka, tersenyum manis untuk ... Athar.
Jelas sekali julian melihat noval yang sedang mencoba mencuri perhatian athar. Tapi athar, yang ditatap malah keheranan.
Jangan lupa vote Dan Komentnya. Terimakasih...