Ripan Julian
Atharyan Maulana"pasti kamu kaget dengan anak saya. Di sekolah, yang kamu tau dari athar pasti sosok yang cuek, judes, sombong, dan ya ... Ngeselin." Julian tersenyum kecil, mengangguk.
"Tapi di rumah ... dia lain banget. Karna kasih sayang, semua keinginannya selalu terpenuhi, juga perhatian yang melimpah ngebuat athar jadi manja. Tapi untungnya athar juga bandel meskipun manja athar juga childish banget. kadang jahil, dan ngeselin. Pokoknya paket komplit. Susah banget buat diurus sama satu orang."
"Ya ... seenggaknya, athar bakalan takut sama kamu."
Julian kaget Dan heran saat mendengar jika athar Takut dengan dirinya.
"Takut? Maksudnya?" ia pun mencoba bertanya.
"Yang saya tau sih, athar bilang katanya itu kamu galak, cowok preman. Julian menoleh ke Arah athar sekilas.
"yaudah saya harus keluar kota sekarang, Tolong jagain athar !" perintanya kepada Julian.
"baik tante"
****
Athar menggeliat, mencoba bangun. Dihempaskannya selimut yang menutupi badannya. Matanya membuka perlahan, menatap langit-langit kamarnya yang luas.
"Akhirnya lo bangun juga!" ucap julian sembari tersenyum.
Athar menyapu wajahnya dari kening hingga dagu dan belum menyadari kehadiran julian. Lalu, dia menguap dengan mata yang mencoba terbuka sempurna dan menengokkan kepalanya menatap julian.
"AAARGH ...!"
erangnya kaget, athar tersentak dan mundur, wajahnya begitu ketakutan.
"lo.. Lo ngapain di sini?" tanya athar bingung.
"gue jadi babysitter lo sekarang" jawab Julian sembari menunjuk dirinya sendiri.
Athar masih begitu panik
"Tenang aja, nggak usah panik. Gue nggak bakalan ngegigit lo kok!"
"Pasti ... pasti athar masih tidur, ya Pasti athar masih mimpi." ungkap athar mencoba tenang.
"Dede athar ... ayo bangun Sayang. Cepet berdiri !" julian mengulurkan tangannya.
Athar menggeleng, masih tidak percaya dengan situasi yang dilihatnya. Bahkan athar semakin bergerak jauh saat Julian mencoba mendekatnya.
"lo ... ngapain di sini?" tanyanya Masih tidak percaya.
"udah gue bilang kan, gue ini babysitter lo sekarang."
"lo babysitter athar, serius ?"
Julian yang mendengar Dan melihat respon athar pun hanya mampu memutar bola Matanya dengan sedikit kesal.
"Iya ... Orang tua lo sendiri yang milih gue buat jagain lo."
"K ... kenapa lo sih? Kenapa nggak nenek-nenek yang kemaren aja?"
Athar yang tidak terima mencoba protes.
"Lho? Emangnya gue kurang baik apa?" tanya Julian langsung kepada athar.
"Tapi athar ragu… lo kan galak"
Belum selesai athar menyelesaikan kalimatnya, Julian sudah menariknya agar turun dari ranjang.
"Udah, ayo cepet bangun !"
"Nggak mau!" athar yang tidak mau Menuruti perintah Julian pun mencoba menangkis.