Agak panjang yah. Pin lagi goodmood buat nulis Andra and the genk ini.
Dont forget to vote, comment, then save this to your library guysss
Happy reading~
🍜______________________________________
Ternyata rumah Sheva rapi banget. Amat sangat rapi.
Aku sampe di rumahnya sekitar pukul 1 siang, barengan sama rombongan koki-koki Sosialichi macam Thomas dan Restu, juga beberapa ciwi-ciwi yang akan ngebantu kami. Baru aja ngelewatin pagar rumah Sheva, aku terpana akan halaman rumah dengan rumput dipangkas rapi, kolam ikan yang tanpa lumut, batu jalan setapak yang berbaris menyenangkan, juga rumah pohon yang malu-malu mengintip dari belakang rumah.
"Masuk, gih! Anggap aja rumah Tuhan!" ajak Sheva di ambang pintu masuk yang langsung ditoyor Thomas yang melewatinya
"Sorry ya, Ndra, karena lu bisa masak jadi kita ajak berangkat duluan," kata Restu sambil tersenyum dan melipat kedua tangan gestur minta maaf
Fyi, aib Restu paling buruk adalah dia mengalami kejadian hampir serupa dengan Sheva. Korban brokenhome, anak satu-satunya, tapi Tuhan masih memberinya berkah berperantara nenek baik hati dan penuh kasih sayang yang masih mau merawatnya sampai sekarang.
"Eh, gapapa, Tuk!" balasku agak panik pada gadis mandiri, cantik, modis, istriable asal Nguter di hadapanku ini, "Aku malah makasih udah diajak ini. Secara aku 'kan engga ikutan puasa,"
"Itung-itung buat adu masak bareng kita, iya nggak?" celetuk Chusnul, salah satu temanku di genk Lalalla, yang bantu bawa sekantong beras dan sekeranjang buah
Kalau Chusnul, dia bisa dibilang tidak separah anggota Sosialichi lain. Masalah saudara yang saling membenci karena merasa paling superior, paling cerdas, paling tangkas dalam mendapatkan banyak uang. Maka dari itu kesalahan besar juga sih ngejadiin Chusnul bendahara kelas.
Aku yang melihat barang bawaan Chusnul langsung terperangah, lalu ingat kalau cewek hitam manis itu anggota Dewan Ambalan Pramuka yang terkenal overpower kayak Wonder Woman, "Eng... sini aku bantu—"
"Gausah!" tuh kan aku udah kira bakal ditolak
"Emang lu bisa masak, Nul?" suara Thomas yang udah sampai dapur pun menggema sampai ruang tamu ini
"Eheheh kagak," langsung diketawain satu rumah, "TAPI KAN AKU BANTU GOTONG-GOTONG NEH!" dan kami juga lupa kalau suara Inul bisa mecahin gendang dangdut—eh maksudku—gendang telinga
Lalu kami mulai menginvasi dapur yang rapi, lengkap, luas dan nyaman ini. Meletakkan bahan makanan ke kulkas—buat bahan makanan yang mudah layu dan berbau—, membagi-bagi jobdesk, dan langsung sibuk.
Aku dan Sheva kebagian mencuci bahan makanan, Restu dan Dewi bertugas membuat resep bumbu, Thomas dan Hosa bersiap mencincang bahan makanan, dan Chusnul tetep jadi babu alias tukang gotong-menggotong.
"Shev panci dimana?" Chusnul bertanya disela-sela mengecek kompor dan gas
"Disitu... dirak bawah," jawab Sheva disampingku yang masih fokus pada ayam mentah di cucian
"Pisau mana nih?" tanyanya lagi yang kali ini sambil bawa ceret gede
"Kalau bawang?"
"Saringan?"
"Tepung?"
"Panci magicom?"
"ANJING BERISIK BANGET LU, YA TOYIBA!" aku langsung jantungan pas Sheva meraung sambil menodong garpu basah ke arah Chusnul
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Transsexual
Humor'Mang masalah kalo tampil beda? Ini kan duniaku Well, ini segelintir kisah seorang anak SMA SUPER labil Karena saking labilnya, tuh anak operasi ganti kelamin Eh lha kok malah suka... *sensored* Selain itu konflik apa aja sih selama anak itu berubah...