22 ; Wish

793 83 6
                                    

Maaf late up. Lagi sibuk & lagi mentok2 nya..

Mianhae.

Happy reading, semuanya!

-💎-

Jisoo mengerjapkan matanya kemudian duduk di atas kasurnya. Ia menguap kecil kemudian mengusap wajahnya sambil menepuk-nepuk kecil pipinya, berusaha mengumpulkan kesadaran.

Jisoo menatap jam dinding yang ada di kamarnya, dan waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Ah, ia sudah tertidur cukup lama.

Ceklek!

Pintu kamarnya terbuka. Jisoo menolehkan kepalanya dan menemukan Nyonya Hong sedang mengintipnya dari balik pintu.

"Annyeong, eomma." sapa Jisoo. Nyonya Hong memasuki kamar Jisoo dan menutup pintunya.

"Annyeong, Shua-ya. Maaf mengganggu waktu istirahatmu, eomma hanya ingin mengecek keadaanmu." ucap Nyonya Hong tak enak hati.

Jisoo menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak, eomma. Eomma sama sekali tidak menggangguku kok, kebetulan juga aku baru bangun." balas Jisoo. Nyonya Hong duduk di tepi kasur kemudian mengelus wajah Jisoo lembut. Jisoo membalasnya dengan memegang lembut tangan hangat Nyonya Hong. Ia memejamkan matanya, menikmati elusan yang diberikan oleh ibunya. Sedangkan sang ibu hanya tersenyum geli melihat kelakuan putrinya.

Putrinya tidak berubah sama sekali.

Nyonya Hong menghentikan elusannya, dan beralih menjadi merapikan rambut sang putri yang cukup berantakan.

"Ayo cepat mandi. Kita akan makan bersama dengan appa nanti." ucap Nyonya Hong dengan lembut. Jisoo mengangguk patuh.

Nyonya Hong bangkit dari tempatnya kemudian mengecup kening Jisoo dengan lembut, "Sampai bertemu nanti saat makan siang, Shua-ya." pamit Nyonya Hong.

"Ne, eomma. Sampai bertemu lagi." balas Jisoo. Nyonya Hong tersenyum hangat kemudian pergi meninggalkan kamar Jisoo.

Jisoo menyibak selimut yang dipakainya, kemudian pergi ke kamar mandi, menuruti ucapan Nyonya Hong.

-💎-

Sedangkan di Korea, mereka semua--minus Jisoo, Soonyoung, dan Chan-- sedang sibuk di apartemen para gadis. Saat ini, di Korea sedang malam hari. Mereka bersepuluh sedang bersantai dan mempersiapkan tenaga mereka untuk esok hari. Sedangkan Soonyoung dan Chan, mereka berdua masih sibuk dengan pekerjaan mereka.

Seungcheol menggenggam tangan Jeonghan, Jeonghan yang bersandar ke pundak Seungcheol, dan Jihoon yang sedang bersandar dengan manja ke bahu Jeonghan. Di sampingnya, terdapat Wonwoo yang bersandar ke pundak Mingyu dengan mata setengah terpejam, dan Mingyu merangkulnya erat. Di ujung sofa, terdapat pasangan China kita--Jun dan Minghao-- saling berpelukan dengan erat sambil memejamkan mata mereka. Dan di karpet, terdapat Seokmin, Seungkwan, dan Vernon yang sedang bermain bottle flip sambil menikmati cemilan malam mereka.

Seungcheol yang notabenenya duduk di depan mereka, menatap mereka ngeri. Ia mendorong tubuh Vernon yang ada di depannya sambil berujar, "Bisakah kalian bertiga main sedikit jauh? Tidak lucu kalau botol itu sampai mengenai kami." ucap Seungcheol. Vernon menahan kaki Seungcheol dan berusaha mendorong tubuhnya ke belakang kembali.

"Tidak akan, hyung. Tenang saja. Jangan dorong aku begitu." balas Vernon.

Seungcheol menghela nafasnya pasrah, "Baiklah. Awas saja kalau sampai terkena kami." peringat Seungcheol. Mereka bertiga menganggukkan kepalanya.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang