24 ; Drama

788 91 3
                                    

Jun berlari menghampiri Caihuang yang sudah berjalan duluan meninggalkan dirinya. Caihuang yang merasa Jun berlari ke arahnya, ikut berlari untuk menghindari Jun.

"Caihuang!" panggil Jun, berteriak. Caihuang sama sekali tidak menggubrisnya dan mempercepat larinya. Jun menggertakkan giginya kesal saat melihatnya. Jun sontak berlari sekuat tenaga mengejar Caihuang. Jun menjangkau Caihuang menggunakan kedua tangannya saat ia hampir mendapatkan Caihuang. Jun sontak memeluk Caihuang dari belakang saat ia berhasil mendapatkan dirinya.

Caihuang melebarkan matanya kaget, ia meronta dan berusaha melepaskan pelukan Jun darinya. Bukannya melepaskannya, Jun malah memeluk Caihuang dengan semakin erat.

"Lepaskan! Bagaimana kalau pacarmu melihat ini?!" bentak Caihuang marah.

"Aku tidak peduli dengannya!" balas Jun.

"Apa..?!" tanya Caihuang tak percaya.

"Kau bilang kau tak peduli dengannya?! Bukannya kau selalu menceritakan kepadaku tentang dia selama dua puluh empat jam, huh?! Dan sekarang kau bilang kau tidak peduli?! Pria macam apa kau ini?!" bentak Caihuang. Ia melepaskan pelukan Jun dengan paksa dan menatap Jun dengan pandangan membunuh. Jun mengigit bibir bawahnya kemudian mengusap wajahnya frustasi.

"Itu.. itu dulu. Sekarang, aku tau dimana tempat sesungguhnya hatiku terletak, dan itulah kau. Maafkan aku. Aku menyukaimu, maukah kau menerimaku? Aku.. aku bisa memutuskannya dengan segera." ucap Jun. Ia menatap Caihuang penuh harap. Caihuang melototkan matanya kaget.

Caihuang tertawa tak percaya, "Hahahaha! Kau.. kau gila! Aku tidak percaya kau seperti ini. Aku tau bahwa kau berandal, tapi ini sudah keterlaluan. Aku.. aku.. maafkan aku, aku tidak bisa menerimamu. Kau kembali saja ke pacarmu itu. Sampai jum-"

Ucapan Caihuang terhenti karena pelukan tiba-tiba Jun. Jun mengeratkan pelukannya dan berusaha menahan tangisnya--dikarenakan rasa sakit yang dirasakannya--. Caihuang yang awalnya ingin memberontak, menjadi terdiam saat merasakan tubuh Jun yang bergetar.

"M-maafkan aku.. Aku tau aku brengsek. Aku tau aku bodoh. Aku tau aku gila. Aku tau-"

"Diamlah dan menangis saja. Jangan memaki dirimu sendiri seperti ini. Itu tidak ada gunanya." potong Caihuang dengan nada dingin. Tangis Jun pecah saat mendengarnya. Caihuang membiarkan rambut dan bahunya basah karena air mata Jun, ia mengusap punggung Jun menenangkan.

"Cut!"

Mereka berdua melepaskan pelukan mereka dan saling membungkukkan tubuh mereka. Mereka berdua juga membungkukkan tubuh mereka kepada para staff dan sutradara sambil mengucapkan terimakasih. Jun menghampiri Minghao yang melihat mereka berdua dari awal, yang sedang duduk di sebuah kursi dengan wajah kesalnya.

"Bagaimana aktingku, Hao-ya~? Meyakinkan sekali, bukan?" tanya Jun bangga. Minghao hanya tersenyum paksa kemudian menganggukkan kepalanya.

"Terlalu meyakinkan hingga membuat aku ingin berlari ke sana dan memukulmu dengan brutal.." gumam Minghao pelan. Jun mengerjapkan kedua matanya.

"Ne?" tanya Jun, ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Minghao. Minghao menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Tidak apa-apa. Sini duduk dulu." ucap Minghao. Ia menepuk kursi kosong yang ada di sebelahnya. Jun menuruti ucapan Minghao dan duduk di sebelahnya. Seorang staff datang dan memberi mereka 2 botol air mineral, tak lupa mereka mengucapkan terimakasih.

Jun membuka botol tersebut dan meminumnya hingga setengah, sesekali matanya melirik Minghao yang masih diam. Jun mengerutkan keningnya bingung.

"Ada apa, Hao-ya?" tanyanya. Minghao menggelengkan kepalanya pelan.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang