27 ; Crazy.

807 73 6
                                    

Italic berarti flashback, ne? Jadi, jangan bingung~

Enjoy the story~

-💎-

Wonwoo, Minghao, Mingyu, Seungkwan, dan Vernon menatap Seokmin dengan horror. Seokmin saat ini sedang melamun sambil tersenyum dengan sangat lebar, kalau menurut Wonwoo, seperti orang yang sudah gila.

Seokmin yang menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh teman-temannya, menoleh ke arah mereka sambil memperlihatkan senyumannya.

"Kalian semua kenapa~?" tanya Seokmin dengan nada riangnya. Wonwoo meneguk ludahnya takut saat mendengarnya, sedangkan Mingyu memeluk Wonwoo dengan ketakutan--yang langsung didorong dengan kasar oleh Wonwoo--. Minghao masih menatap Seokmin dengan horror. Dan Seungkwan memeluk Vernon dengan takut, yang dibalas oleh sang empunya.

Seokmin menatap mereka bingung, "Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Seokmin sambil mengerucutkan bibirnya kesal, dengan sedikit diimut-imutkan.

"A-astaga.. rasanya aku ingin muntah melihatnya.." gumam Minghao sambil menutup mulutnya, seakan ingin muntah.

"..Aku juga.." balas Wonwoo yang ada di sampingnya.

"Huekkk!" ujar Mingyu, mewakili Wonwoo dan Minghao yang awalnya ingin berpura-pura muntah. Mereka semua yang awalnya menatap Seokmin aneh, beralih menatap Mingyu dengan pandangan heran. Mingyu yang merasa dirinya diperhatikan, menatap mereka bingung.

"Waee??" tanya Mingyu bingung dengan reaksi mereka, terutama dengan reaksi Wonwoo dan Minghao.

"Harusnya aku yang bilang begitu. Kau kenapa, huh?" tanya Minghao heran.

"Aku hanya mewakili kalian berdua berpura-pura muntah. Kenapa reaksi kalian begituu??" tanya Mingyu tak terima saat melihat reaksi mereka yang berubah saat mendengar jawabannya.

Wonwoo dan Seokmin yang menatap Mingyu aneh. Minghao hanya menggelengkan kepalanya heran. Dan pasangan VerKwan, yang mengabaikannya dan kembali menatap Seokmin.

Vernon berdehem pelan, "Seok hyung.. Kenapa hyung daritadi tersenyum sendirian terus..? Terlebih lagi.. hyung terus tersenyum sejak hyung bangun tidur tadi pagi.." tanya Vernon heran. Mingyu menganggukkan kepalanya setuju.

Ya, begitulah.

Tidak ada yang salah dalam ucapannya.

Hari ini merupakan giliran Vernon yang membangunkan semua anggota yang ada di apartemen.

"Seok hyung! Ireonaaaa!" seru Vernon sambil menarik selimut Seokmin. Seokmin menahan selimutnya sambil berseru menolak.

"Shireoo! Biarkan aku tidur sebentar lagiii!" seru Seokmin sambil menahan selimutnya sekuat tenaga.

"Ani! Bangun sekarang atau kita akan telat! Aku tidak mau menunggu hyung menyelesaikan hukuman karena terlambat sampai malam! Nanti malam aku ada janji dengan Seungkwan!" balas Vernon sambil menguatkan tarikannya.

"Kau harus mau! Batalkan saja janji malam mu itu— Tunggu, janji? JANJI!" seru Seokmin tiba-tiba. Ialah sontak bangun terduduk di atas kasurnya dan melonggarkan pegangannya para selimutnya. Vernon yang tadinya sedang menarik selimut Seokmin, terjerembap ke belakang dan menimbulkan suara gaduh.

Mingyu yang awalnya berada di dapur, berlari dengan heboh menuju kamar Seokmin saat mendengar suara yang sangat gaduh itu. Vernon mengusap bokongnya yang terasa sakit.

"Sshh.." desis Vernon merasa kesakitan. Mingyu menatap Vernon khawatir, "Gwaenchana?" tanyanya. Vernon menganggukkan kepalanya.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang