20 ; Airport

907 96 43
                                    

"Noonaaaa~ Kabarin aku saat sampai di sana, ne ne ne ne?" rengek Seokmin. Ia memeluk Jisoo dengan erat dan sama sekali tidak ada niat untuk melepaskannya.

Jisoo berusaha melepaskan pelukan Seokmin dengan susah payah, namun nihil. Jisoo menepuk punggung Seokmin dengan cepat, mengkode nya untuk melonggarkan pelukannya.

"S-seokmin-ah..! A-aku tidak bisa bernafas..!" ucap Jisoo yang lebih ke arah lirihan.

Seokmin yang mendengarnya, sontak langsung melupakan pelukannya. Ia menatap Jisoo dengan khawatir, "Gwaenchana, noona?!" tanya Seokmin panik. Jisoo menarik nafas dalam-dalam saat Seokmin melepaskan pelukannya itu. Sedangkan anggota klub yang lain yang datang, hanya menatap Seokmin dengan datar.

Mereka semua--kecuali Jun, Soonyoung, Jihoon-- saat ini sedang di bandara, mengantar Jisoo menuju negara asalnya. Saat ini sudah pukul 8 KST, yang di mana Jisoo harus berangkat dalam waktu 30 menit lagi. Namun sekarang Seokmin malah menahannya, yang membuat anggota lain menjadi kesal dan malas sendiri.

"Kau seperti akan ditinggal oleh Jisoo eonnie saja.." ucap Seungkwan malas. Seokmin menatap Seungkwan tajam.

"Jangan bicara sembarangan! Kalau nanti itu menjadi kenyataan, akan aku salahkan kau!" ucap Seokmin. Seungkwan melotot tak terima.

"Kok jadi aku?!" tanya Seungkwan tak terima.

"Ya memang kau—"

"Sudah! Diam dulu! Sebenarnya kalian ingin mengantar Jisoo atau bertengkar sih?!" lerai Seungcheol. Seokmin mendengus sebal.

Seungkwan mengerucutkan bibirnya sebal, "Eonnie—"

"Sudahlah, Kwan-ah. Kali ini kau yang salah." potong Jeonghan. Seungkwan lagi-lagi mengerucutkan bibirnya, sedangkan Seokmin berusaha menahan tawanya.

"Pft— Rasain tuh." ucap Seokmin sambil menatap Seungkwan mengejek. Seungkwan menatapnya tajam.

"Eonnie, bukankah sekarang sudah waktunya eonnie harus berangkat?" tanya Seungkwan. Seokmin menatapnya kesal. Yak!

Diam-diam, Seungkwan melirik dan tersenyum mengejek ke Seokmin.

"Ah, iya. Kalau begitu, smpai jumpa semuanya, sampai jumpa Seokmin-ah." pamit Jisoo.

Seokmin memberengut sedih, "Noona jangan pergi.." ucapnya sedih. Jisoo terkekeh geli kemudian mencubit pipi Seokmin gemas.

"Noona tidak akan pergi lama, jadi tunggu noona kembali. Jangan lupa untuk selalu latihan dan juga belajar, ne?" ucap Jisoo sambil tersenyum kecil. Seokmin mengangguk.

"..Ne. Noona janji tidak akan lama?" tanya Seokmin. Jisoo tersenyum kemudian mengangguk.

"Tentu saja tidak. Tidak mungkin noona meninggalkan kamu yang kekanakan ini sendirian, nanti yang ada terjadi kehancuran karena tidak ada yang bisa mengontrol dirimu selain noona." jawab Jisoo sambil tersenyum geli. Seokmin mengerucutkan bibirnya tak terima.

"Noonaaa~!" rengeknya. Jisoo terkekeh geli.

"Kkk~ Baiklah, sampai jumpa lagi, noona pergi dulu. Annyeong yedeul-ah!" pamit Jisoo. Mereka semua membalas pamitan Jisoo. Kemudian Jisoo pergi meninggalkan mereka sambil menyeret kopernya.

Seokmin menatap Jisoo yang semakin jauh dengan sedih. Dengan tiba-tiba, Mingyu merangkul pundak Seokmin dan menyemangatinya.

"Jangan sedih begitu, Jisoo noona pasti akan kembali kok. Kau seperti akan berpisah dengan dia selamanya saja." ucap Mingyu. Seokmin menatapnya tajam.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang