28 ; Chatroom

894 89 5
                                    

Saat ini, para pria--minus Soonyoung dan Chan-- sedang berada di apartemen mereka. Mereka berlima sedang makan malam bersama. Pada saat Mingyu menyajikan makanan mereka berlima, Seokmin sontak mengambil bagiannya dan memakannya dengan terburu-buru. Sisanya yang ingin mengambil bagiannya juga, menjadi terhenti karena tingkah buru-buru Seokmin. Mereka menatap Seokmin heran.

"Aku sudah selesai! Terima kasih atas makanannya!" seru Seokmin saat makanannya sudah habis. Ia sontak berlari ke wastafel dan meletakkan piring kotornya di sana. Ia mengambil segelas air mineral dan meminumnya dengan terburu-buru. Sedangkan mereka berempat, masih memerhatikan Seokmin dengan heran.

"Seungcheol hyung! Aku pinjam mobilmu, ya!" seru Seokmin saat sudah minum.

"Seokmin-ah!" panggil Seungcheol saat melihat Seokmin mengambil kunci mobilnya. Seokmin menolehkan kepalanya ke arah Seungcheol dan menatapnya bingung.

"Ne?" tanya Seokmin.

"..Kenapa kau terburu-buru sekali?" tanya Seungcheol heran. Seokmin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Hyung lupa kalau Jisoo noona pulang hari ini?" tanya Seokmin balik dengan kesal. Seungcheol mengerutkan keningnya heran.

"Tidak, aku tidak melupakannya. Hanya saja.. ia kan baru sampai di bandara pukul sebelas nanti..? Kenapa kau sangat terburu-buru sekarang? Ini bahkan belum jam 8." ucap Seungcheol heran sambil melihat jam dinding yang ada di sana.

Seokmin mengerucutkan bibirnya sebal, "Memangnya kenapa? Bukankah pergi sekarang lebih baik? Aku tidak mau membuat Jisoo noona menunggu.." ucap Seokmin. Seungcheol menghela nafasnya pasrah.

"Huft. Yasudahlah, sana pergi. Kalau kau bosan, jangan salahkan orang lain apalagi aku." usir Seungcheol. Ia menggerakkan telapak tangannya ke depan dan ke belakang, bermaksud untuk mengusir Seokmin. Seokmin mencebikkan bibirnya kesal.

"Iya-iya, aku akan pergi! Lagian aku tidak akan berpikir untuk menyalahkan hyung!" ucap Seokmin kesal. Ia memakai sepatunya kemudian keluar dari apartemen.

Seungcheol mendengus geli, "Dasar anak itu. Pasti dia nanti akan merasa bosan dan menelepon kami satu-persatu." gumam Seungcheol. Jun, Mingyu, dan Vernon menganggukkan kepalanya setuju dengan Seungcheol.

"Cheol hyung, cepatlah cuci piring kami. Oh, Vernon juga, ne?" suruh Mingyu. Kedua orang yang namanya disebutkan, melototkan kedua matanya tak terima.

"Mwo?! Kenapa harus aku?!" tanya Seungcheol tak terima. Mingyu mengedikkan bahunya acuh.

"Tentu saja harus kalian berdua, selama ini kan kalian tidak ada kegiatan apa pun. Lagipula, tidak mungkin aku meminta Jun hyung membersihkan piring-piring ini, ia baru saja pulang ke apartemen hari ini. Apalagi aku, aku yang memasak semua hidangan ini kalau kalian lupa." jawab Mingyu. Jun menganggukkan kepalanya setuju sambil tersenyum lebar. Seungcheol berdecak kesal.

"Tapi aku-"

"Tidak ada tapi-tapian, hyung. Aku yakin hyung sama sekali tidak ada janji dengan Jeonghan noona. Cepat selesaikan saja lalu hyung bisa mengadu padanya." potong Mingyu. Seungcheol mengerutkan keningnya bingung dan juga tak terima dengan kalimat terakhir Mingyu.

"Kok kau-"

"Kenapa aku bisa tau? Tentu saja itu karena hyung terus saja menggunakan alasan itu untuk menghindar dari kewajiban mencuci piring, padahal mah hyung sama sekali tidak ada janji dengan noona." potong Mingyu, lagi. Ia memutar bola matanya malas. Seungcheol yang merasa dirinya tertangkap basah, hanya terkekeh canggung.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang