09 ; Zoo! (& dinner)

1.1K 137 24
                                    

Setelah keributan tadi--yang membuat Soonyoung diseret paksa-- untuk keluar dari area tersebut, tim ketiga diperbolehkan untuk masuk kembali.

Sepanjang perjalanan, Minghao menggerutu sebal. Jun dan Chan memberengut sebal. Sedangkan Soonyoung menundukkan kepalanya sedih.

"Kenapa kalian tadi ninggalin aku sih?" gerutu Minghao.

"Ya salah noona sendiri, noona juga malah pergi ke tempat yang lain sendirian. Bukannya bantuin kami." balas Chan.

Minghao mencebikkan bibirnya sebal, "Ya maaf. Soalnya Soonyoung oppa lagi kambuh sih." cibir Minghao sebal.

"Mian.." ucap Soonyoung sedih.

"Soalnya sudah tidak lama ketemu saudara sih." lanjutnya. Mereka bertiga menatap Soonyoung kesal bercampur sebal.

"Saudaramu sudah banyak di apartemen! Kau punya banyak boneka harimau di kamarmu!" balas Jun.

"Lupakan dulu saudara harimau jadi-jadianmu dulu! Cepat cari bolanya dulu! Atau mungkin kau mau menggantikanku menulis?" tanya Minghao. Soonyoung sontak menggelengkan kepalanya.

"Bagus. Sana cepat cari!" seru Minghao kesal.

Mereka bertiga langsung menuruti perintah Minghao, mereka berlari memasuki area kebun binatang. Sedangkan Minghao mencebikkan bibirnya kesal.

"Jangan tinggalkan aku!" serunya.

-💎-

"Hana, dul, set, net.." gumam Seokmin menghitung bola yang ada di tangannya.

Ngomong-ngomong, para petugas sudah kembali ke tempat berjaga mereka. Sehingga mereka berlima dapat mengumpulkan sebanyak 4 buah bola di tangan mereka.

Bola pertama mereka dapatkan dari kandang, ralat, kaki merak hijau. Bola kedua mereka dapatkan dari bird stand burung beo yang ada di sana. Bola ketiga mereka dapatkan dari semak-semak di kandang merak putih. Sedangkan bola keempat, mereka dapatkan dari kandang burung kakatua.

Dan sekarang, mereka sedang mencari bola kelima. Jeonghan, Jihoon, Seokmin, dan Seungkwan saat ini sedang mengamati kandang flamingo. Sedangkan Jisoo masih senantiasa mencatat fakta-fakta mengenai burung tersebut di sebuah kertas.

Mereka berempat mengamati lamat-lamat burung berwarna merah muda itu, bahkan burung itu membalas menatap mereka berempat--terutama Seungkwan--.

Seungkwan mengerutkan keningnya heran, "Perasaan dari tadi burung-burung natap aku sinis begitu. Emang aku ada salah ya?" tanyanya bingung.

Jihoon mengedikkan bahunya acuh, "Mungkin burung-burung tau kau mempunyai muka kriminal." ucapnya asal.

"Eonnieee!" rengek Seungkwan tak terima.

"Bercanda, mian." ucap Jihoon spontan saat merasakan tatapan tajam Jeonghan yang ada di sampingnya.

"Ngomong-ngomong benar juga katamu, Kwan-ah. Tadi merak hijau maupun putih natap kamu sinis, lalu burung beo nya ada bilang 'Pergi sana pergi sana' sambil natap muka kamu, terus kakatua nya natap kamu angkuh. Lalu terakhir, flamingo nya juga ikutan sinis sama kamu. Sebenarnya kamu punya dosa apa sih sama para burung?" tanya Seokmin ikutan heran.

Seungkwan memberengut kesal, "Tidak perlu diperjelas, oppa. Seungkwan juga tau kalau para burung itu tidak suka sama Seungkwan, tanpa ada alasan yang jelas juga mereka begitu sama Kwan-ie." balas Seungkwan sebal.

SVT Club  ;GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang