Gaje (3)

2.8K 106 3
                                    

"Kay, bentar malem kamu di make up juga, ya? Temenin pas acara Mappacci," pinta Maira.

Gadis yang besok akan melangsungkan pernikahan itu duduk di depan meja rias sembari menyisir rambutnya. Sementara Kaytra berdiri merapikan beberapa seragam yang akan digunakan untuk acara pengajian malam nanti. Sebagian kaftan berwarna merah jambu itu telah dibagikan ke anggota keluarga lain sejak beberapa hari lalu.

"Eh, kamu pake acara Mappacci juga? Bukannya pengajian aja, ya?"

"Kata keluarga Mas Rasya nggak harus, sih. Cuman setelah kupikir, nggak ada salahnya. Nggak ganggu acara juga, jadi pake paccinya nanti kalo pengajiannya udah selese."

"Oh ...." Hanya itu yang diucap Kaytra, lalu duduk di tepi ranjang, sementara Maira tetap di tempatnya sembari mengeringkan rambut dengan hair dryer.

Kaytra yang baru saja duduk, berdiri menuju pintu saat terdengar ketukan.

"Sayang, lihat hapeku, nggak?" tanya Bara begitu pintu terbuka.

"Lah, tadi simpen di mana? Biasanya kan kamu simpen di saku, Om?"

"Aaah ... berarti ketinggalan di rumah Hertasning, dong." Bara menepuk dahinya.

"Bener, kan, di saku?" Kaytra memandang wajah pria di hadapannya lekat. "Makanya kalo ganti baju itu, barang-barang dikeluarin dulu, Om!"

"Tadi nggak sempet soalnya," jawab Bara sembari nyengir. "Pas abis mandi, kamu udah siapin ganti. Ya udah, aku pake. Lupa kalo hape masih di saku celana."

"Bukannya tadi sebelum pergi ke Kay Om Bara udah mandi, ya? Kenapa di sana mandi lagi?" Maira berbalik dengan dahi berkerut.

"Rajin amat!" lanjut gadis itu dengan tatapan curiga pada Kaytra dan Bara yang masih berdiri di dekat pintu.

"Ah ... itu, tadi ... tadi Baby El ngompol waktu digendong. Ya, kan, Om?" Kaytra mengedipkan mata beberapa kali, berharap Bara mengerti kode yang ia berikan.

"Nggak, tuh!" jawab Bara sambil memandang pada Maira yang masih menanti jawaban.

"Ish!" Kaytra melayangkan sebuah cubitan ke perut pria itu.

"Jangan bilang kecurigaan aku bener!"

"Apa?" Kaytra dan Bara menyahut hampir bersamaan.

Maira memutar duduknya, lalu mengutus tatapan tajam. Bergantian pada dua orang yang berdiri tak jauh darinya itu.

"Jadi bener, itu ada hubungannya dengan rambut kamu yang basah, juga kaus turtleneck yang kamu pakai, Kay?"

Kaytra berpaling, menyembunyikan wajah dari Maira yang menuntut jawabannya, dengan menyandarkan kepala di bahu Bara yang berdiri di hadapannya.

"Bener, kan?" desak Maira lagi.

"Om, nanti malem awas kalo nginep rumah lagi! Pintu kamar aku kunci!" desis Kaytra tepat di telinga lelakinya, sebelum berjalan ke arah pintu.

"Kay!" panggil Maira tepat saat Kaytra hendak keluar. "Cuman mau bilang, kebaya seragam buat kamu di acaraku besok itu seksi banget loh! Bahunya kebuka, jadi ... pastikan kamu tetep cantik, yaaaaa!" seru Maira sembari tergelak.

"Bodo amaaaaat!" jawab Kaytra, lalu melesat meninggalkan kamar Maira.

***

"Kay, Bara mana?" tanya Bu Retno saat mereka telah duduk di meja makan.

Tak hanya mereka berdua, Pak Prasta, Bu Meisya juga Maira pun telah ada di tempat itu untuk makan siang dengan beberapa orang lainnya. Sedangkan beberapa yang lain masih sangat sibuk berlalu-lalang, menyiapkan hidangan di meja depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang