SEVEN POSSESSIVE BROTHERS [BTS] - INEFFABLE

BTS | AASBB 13 - Perkara Doi

"Terkadang aku bahkan tidak sadar telah membuat mu menangis dalam diam tanpa penjelasan"

🍁

"Yakin masih enggak mau ngevote?"

-Juki-

🍁

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen, ditunggu sama Juki.

I purple you💜

***

"Enggak! Sekarang pilih, Jungkook atau Soobin!?" -Jungkook

"Buat apa? Enggak, gue enggak dua-duanya!" -Ara

"Gue enggak suka lo suka sama dia lagi!" -Jungkook

"Ra?" Panggil seorang lelaki membuat Ara dan Jungkook menoleh.

Jungkook dengan tangan yang di lipat di dada pergi dari sana tanpa berkata apa pun.

"Kenapa?" -Ara

"Gue mau jelasin semuanya" ucap Soobin yang datang mendekat pada Ara.

Ara membuang muka tidak ingin membalas tatapan Soobin. Ia menahan untuk tidak menangis, sungguh ia sangat sakit hati.

"Enggak perlu di jelaskan. Ara udah ngerti, tunggu mata pelajaran Matematika aja Soobin jelaskan sama Ara" ucap Ara yang berniat untuk beranjak dari sana.

"Ra, dengerin gue dulu" pinta Soobin lembut yang menahan Ara dengan mencekal pelan tangannya.

Ara menoleh sekilas lalu menghempaskan tangannya begitu saja. Soobin kaget dan tidak menyangka Ara akan sangat marah padanya.

"Lo cuma salah paham Ra!" bela Soobin yang berusaha kembali untuk menjelaskan pada Ara.

"Gue udah bilang, gue enggak mau dengar!" ucap Ara yang sudah muak untuk terus berada di sana.

"Ra! Dengerin gue!" ucap Soobin sedikit membentak mencekal tangan Ara cukup kuat.

"Lepasin Soobin!" bentak Ara sangat tidak santai.

"Ra!! Dengerin gue dulu!!" bentak Soobin yang mencengkram kedua bahu Ara meminta Ara agar menatap matanya.

bukk

Jungkook tiba-tiba datang dan menonjok wajah Soobin hingga membuat sudut bibirnya membiru dan berdarah.
Ara tersentak kaget melihat kedatangan Jungkook. Matanya berkaca-kaca dan ia mencoba untuk menahan Jungkook agar tidak menghajar Soobin lagi.

"Eh lo!! Lo berani bikin adek gue sedih!? Gue salah percaya sama lo!" ucap Jungkook dengan napas nya yang tidak teratur mencoba mengontrol emosi.

"Kook! udah!! Gue enggak suka lo berantem!" ucap Ara dengan air mata yang sebentar lagi akan terjun tidak dapat lagi ia tahan lagi.