🌟 --- ohm sakit

5.2K 543 38
                                    

┌─────────────────┐
-ˋˏ Happy Reading ˎˊ-

-ˋˏ Don't Like Don't Read ˎˊ-
└─────────────────┘

♡♡♡

Nanon menyisir rambutnya di depan kaca yg ditempel di dinding kamarnya. Doi udah rapi, pakai kemeja putih sama celana item. Mau ngampus dulu bestie, biar nggak dikira kaum rebahan terus sama mak bapaknya.

"Ganteng banget sih gue," ucap Nanon muji dirinya sendiri.

"Pantesan si pawat nempel gue mulu," gumamnya tanpa sadar.

Dia terus gelengin kepala kecil. "Kenapa jadi ngomongin pawat, sih. Nggak ada yg lebih bagus gitu."

Yeu ngomong-ngomong sendiri, kesel-kesel sendiri.

Drtt.. drttt..

Nanon ngambil hpnya di atas meja belajar yg geter dan ngeliat nama 'Kak Win' terpampang.

"Ada angin apa kak win nelpon gue?"

Pip.

"Halo, kak."

"Eh, non. Kamu lagi sibuk nggak? kakak mau minta tolong nih."

"Anu.." Bukannya apa ya, Nanon tuh cuma nggak tega aja kalo mau nolak permintaan calon kakak iparnya yg uwu itu meskipun dia hari ini ada kelas.

"Emangnya kak win mau minta tolong apa?" Tanyanya.

Win diem agak lama sebelum jawab.

"Ohm sakit, non. Dia abis jatoh dari genteng,"

Ada jeda sedikit dari seberang.

"Daddy sama mommy lagi keluar kota, kak win bingung ngerawat ohm gimana. Kakak juga mau ada acara. Tolongin kakak ya, non?"

Nanon yg denger ucapan Win itu mau nggak mau juga ngerasa khawatir sama Ohm.

"Ohmnya nggak papa, kak? nggak dibawa ke rumah sakit?"

Win menghela napas.

"Ohm nggak mau, non. Katanya dia takut kalo disuntik sama dokternya."

Nanon diem-diem ketawa dalam hati keinget Ohm dulu pas imunisasi yg ngajak kejar-kejaran dokter sama susternya cuma gara-gara takut sama jarum suntik.

"Kata nanon kalo disuntik pake jarum kita bisa langsung mati! ohm belom kawin, ohm nggak mau mati muda!" Seru Ohm waktu itu dengan polosnya.

"Iya kak, nanon otw kalo gitu," kata Nanon akhirnya.

"Oke, kakak tunggu ya, non."

Pip.

Win mutusin sambungan teleponnya.

Nanon ngambil tasnya terus turun. Di bawah, dia ngelewatin keluarganya yg lagi sarapan.

"Mau ngampus, non?" Tanya Tay yg ngeliat anak bungsunya itu udah rapi dan keliatan buru-buru.

New yg lagi nyiapin makan itu juga nyahut. "Sarapan dulu sini, non."

Nanon menggeleng. "Nggak usah, bun. Nanon lagi buru-buru."

Frank yg lagi nyeruput susu di gelasnya itu ikut menoleh. "Hilih sok teladan amat lu, non. Biasanya juga baru dateng pas dosen udah mulai ngajar, terus cari bangku paling belakang buat ngorok."

"Itu mah elu, bambang!" Sembur Nanon ke arah kakak tengilnya itu. Nggak ridho mahasiswa teladan kayak dia sama-samain kayak Frank yg mahasiswa kutu.

Kuliah turu.

calon mantu vihokratana┆thai actors (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang