ARVIN: Kejebak Friendzone ✔

Lembar 5

[NGAMBEK]

Audi memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Hari ini moodnya sedang hancur dan saat moodnya hancur biasanya Audi sama sekali tidak ingin diganggu. Setibanya di kamar dia langsung merebahkan dirinya di kasur kesayangannya.

Ting. Suara notifikasi pesan masuk ke ponselnya terus berbunyi sejak tadi. Audi sengaja mengabaikan notifikasi itu, karena sudah tahu pelakunya siapa. Dia sudah sangat hafal kebiasaan cowok yang bersetatus sebagai tetangganya itu.

Karena penasaran Audi akhirnya memutuskan untuk membuka pesan yang jumlahnya lebih dari seratus itu. Dan saat membaca pesan yang paling akhir Audi pun dibuat melotot seketika.

Arvin 💩:

Gue ada di bawah kamar lu, bukain pintunya atau gue bakal manjat ke kamar lu. Gue udah bawa tangga. Lu cuma ada waktu 10 menit buat bukain pintu. 😘

Melihat emot terakhirnya sontak saja Audi bergidik karena jijik--membayangkan Arvin akan mempraktekkan emot itu.

Tanpa pikir panjang Audi segera melesat ke balkon kamarnya, dan melongok ke bawah kamarnya. Benar saja, Arvin sudah berada di bawah sana dengan tangga yang berada di sampingnya sekarang.

"Lu gila, Vin?"tanya Audi setengah berteriak.

"Iya, gue gila. Sekarang lu bukain pintunya atau gue manjat sekarang juga." Audi memutar bola matanya malas.

"Ya udah, panjat aja kalau berani!" tantang Audi.

Tanpa pikir panjang Arvin langsung menegakkan tangganya dan mengarahkannya ke pagar balkon kamar Audi. Audi semakin dibuat terbelalak karena Arvin benar-benar menaiki satu persatu anak tangga itu.

"Lu beneran gila?"

"Iya gue gila, dan itu gara-gara lu."

Audi pun jadi panik, bukan karena takut Arvin akan menerobos kamarnya, tapi dia takut kalau sampai Arvin terjatuh. Apa jadinya kalau Arvin sampai terjatuh, bisa-bisa Ryan--ayah Arvin, akan menggantungnya di pohon bringin yang ada di tengah taman komplek.