Lembar 8

276 18 0
                                    

[CURHAT]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[CURHAT]

Arvin benar-benar dibuat pusing dengan perubahan sikap Audi yang begitu tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arvin benar-benar dibuat pusing dengan perubahan sikap Audi yang begitu tiba-tiba. Dia ingin pergi ke tempat dimana dia bisa meluapkan segala keluh kesahnya, hanya saja dia kembali berpikir dua kali untuk pergi. Bundanya tengah menitipkan sang kakak padanya, dan tidak mungkin juga Arvin tega meninggalkan kakaknya sendiri di rumah, meski kakaknya tidak akan keberatan jika ditinggal sendirian. Tapi, Arvin tidak akan sanggup pergi sedangkan kakaknya baru saja pulang setelah berkutat dengan perkuliahannya di Jogja.

"Huft~" Arvin menghela napas dan beranjak dari kasurnya.

Dia tidak bisa tidur karena pikirannya dipenuhi dengan Audi, jadi dia memutuskan untuk tidur bersama dengan Alan. Dengan membawa guling kesayangannya, dia berjalan lesu menuju kamar Alan yang berada tepat di samping kamarnya. Tanpa mengetuk pintu terlebih dulu Arvin langsung membuka pintu di hadapannya.

"Bang..." panggilnya cukup pelan takut kalau ternyata Alan sudah tidur dan dia mengganggunya. Namun ternyata kakaknya itu masih terjaga, dan sedang fokus dengan buku yang berada di genggamannya.

"Belum tidur?" tanyanya sambil melirik adiknya yang berdiri di ambang pintu sambil memeluk gulingnya.

"Nggak bisa tidur, Arvin tidur disini ya?" jawabnya, lantas dia pun masuk ke dalam kamar Alan setelah menutup pintu kamar itu.

"Ya udah, sini!" Alan menggeser tubuhnya, memberi ruang kosong agar Arvin bisa tidur di sampingnya. Lalu menepuk ruang kosong itu.

Dia sangat menyukai sikap adiknya yang terkesan tidak tahu malu itu. Berbeda dengan dirinya yang pendiam, Arvin anak yang lebih banyak bicara dan terkesan blak-blakan. Anak itu akan berkata seperti apa yang dilihatnya, selain itu dia mudah akrab dan tidak sungkan jika harus meminta pertolongan seseorang yang baru dikenalnya.

Meski keduanya jarang bertemu karena Alan berada di Singapore untuk menjalani pengobatan penyakitnya beberapa waktu silam dan setelah kembali dia langsung berkutat dengan perkuliahan yang jauh dari kota asalnya. Akan tetapi, mereka tetap saling menyayangi, walaupun terkadang juga merasa canggung. Dengan sikap Arvin yang hangat membuat Alan pun perlahan nyaman. Bagaimanapun dia sangat menyayangi adiknya.

ARVIN: Kejebak Friendzone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang