night is all ours. 🔞

1K 87 29
                                    


—hyunsung bakal lebih milih buat bayar denda telat pulang kantor dibanding nahan nafsu yang membludak.

oneshoot based from my hyunsung soulmate au! (rated 🔞 - top!ji & bot!hyun) - bisa di cek di username @changbinovo <3

———

han jisung bukan seseorang yang akan menghabiskan waktunya terlalu larut di kantor untuk hal yang gak penting—kecuali kalau memang ada kerjaan yang sangat amat penting.

namun disinilah ia sekarang—masih berada di kantor pada pukul 9 malam, bertukar ciuman dengan pemuda hwang—yang sudah resmi menjadi suami sahnya—dengan penuh nafsu yang bahkan sudah terdengar berbagai decak basah juga deru napas yang tak beraturan dari sosok dihadapannya.

saat ini mereka berada di ruangan kerja dengan posisi—hyunjin duduk di meja dan melingkarkan kakinya pada pinggang jisung, yang berdiri mendekapnya untuk terus memperdalam ciuman mereka. mereka sudah menggerakan kepala ke sisi kanan dan kiri untuk mencari posisi yang lebih nyaman—walau tetap tak berubah dan sudah hampir kehabisan napas, namun ciuman itu seakan tak ingin mereka lepaskan.

walau hyunjin sudah merasa lelah, namun nafsunya masih mendorongnya untuk terus memperdalam ciuman mereka. hyunjin selalu menyukai ciuman penuh nafsunya dengan sang pemuda han, karena kalau dibandingkan ciumannya dengan chan yang sangat lembut dan penuh kehati-hatian dulu, jisung benar-benar dapat menyesuaikan momen dan sangat—tipenya.

seperti anak muda yang dimabuk cinta, mereka merupakan dua orang yang penuh semangat dan nafsu yang bertubi-tubi—sangat menyukai physical touch terutama ciuman, mau ciuman apapun. hyunjin merasa sangat berbeda dengan saat bersama chan yang sangat pelan, hati-hati dan tak bernafsu besar yang membuatnya menjadi sangat menahan diri, sementara bersama jisung—ia tak bisa menahannya seperti dulu.

"ji... ji—hahh..."

"kamu cantik banget malem ini, princess... well—you're always beautiful but today, you're way more beautiful," jisung mengelus pipi kemerahan hyunjin dan mendekatkan dirinya mengecup tahi lalat dibawah mata lalu telinganya—berbisik penuh goda, "cantik, cantik, cantik. cuma punya han jisung."

jisung menatap hyunjin. penampilannya sudah jauh dari baik—wajah yang memerah, mata yang berkaca-kaca, bibir tebalnya yang sudah semakin membengkak, dan dadanya yang bergerak naik turun masih mengatur napasnya, dan mungkin—bajunya yang sudah sedikit berantakan. membuat jisung bergerak membuka kancing kemeja hyunjin dan mengecupi lehernya bertubi-tubi. hyunjin mendesah geli—dan sedikit terkesiap saat dirasanya jisung mulai menggigit beberapa spot yang ia kecup dan ia jilat.

tak henti-hentinya jisung mengucap berbagai kata-kata manis ditengah kegiatan mereka, sesekali mereka bertatapan dan memberi kecupan singkat sebelum kembali berfokus pada sentuhan lainnya. dan tak henti-hentinya hyunjin meremas rambut jisung juga belakang baju jisung saat jisung terus menyentuh putingnya dibalik kemeja—yang tak dilepas sepenuhnya, ataupun saat jisung menciumi perut ratanya yang membuatnya sangat geli dan nikmat secara bersamaan.

"ji... kita bakal ngelakuin ini disini?" tanya hyunjin. biasanya mereka hanya akan melakukan sesi make out di kantor dan berpindah melakukan intinya di mobil. namun dengan kondisi hyunjin yang celananya sudah sedikit dilepas—membuatnya bingung sendiri.

jisung mengangguk sambil melonggarkan gespernya, "gak kuat aku harus ditahan sampe ke mobil, jin. kamu cantik banget sih hari ini."

"wait—kondom dan lubrikannya?"

"selalu ku bawa kok," balas jisung seraya mengambil kondom dan lubrikan di tasnya, "gak pernah ku tinggal di mobil doang. well—antisipasi, siapa tau kamu mau ngelakuin di kantor."

Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang