Chapter 6

52 30 13
                                    

Seli update nih, agak panjang ya kali ini. Komen dan vote nya jangan lupa.😊
Happy reading all....
|
|
|

"Sel, kok lo mirip si sama masa lalu gue. Tapi lo beda dia itu...." Saat Arkhan menengok ke samping Seli sudah tertidur sambil memeluk dirinya sendiri."Tidur dia" Arkhan mulai fokus nyetir lagi. Sepertinya akan macet di depannya sudah berbaris mobil-mobil.

Arkhan berhenti di pinggir jalan ia mengambil sesuatu di kursi belakang, dan kembali ke belakang kemudi dan memberikan selimut. Ya Arkhan mengambil selimut untuk menyelimuti Seli.

Arkhan sudah berhenti di depan rumah Seli sejak 10 menit. Dia hanya memainkan handphonenya. Merasa bosan Arkhan pun meletakkan handphonenya. Ia melihat ke sampingnya, Seli. Sejak tadi Arkhan tidak tega membangunkannya.

Tiba-tiba handphone Seli berbunyi tanda ada yang menelfon. Seli terbangun dia kaget karna ketiduran, segera ia mengambil handphonenya.

"Siapa Sel yang telfon?" tanya Arkhan.

"Mama, duh Seli ketiduran ya"

"Haha iya, pules lagi" Arkhan sedikit tertawa.

"Ya udah Seli masuk rumah dulu ya, Seli buru-buru mau ke rumah sakit lagi " Seli melipat selimut tadi dan memberkannya kepada Arkhan.

"Thanks ya Khan" Seli keluar dari mobil.

Cuaca masih gelap, Arkhan tau hujan bakal turun lagi. Ia memutuskan untuk mengantarkan Seli ke rumah sakit.

10 menit, Arkhan menunggu Seli.

"Loh Arkhan kok masih di sini?" tanya Seli, sambil membawa tasnya.

"Iya, kenapa emang?"

"Arkhan emang ga pulang, klo bunda Arkhan nyariin gimana..?"

"Gua dah izin ke bunda mau anter lo, mau di anter ga klo ga gua balik aja nih.." ucap Arkhan lalu ia membuka pintu mobilnya.

"Eh mau deh Khan," Seli langsung berlari menuju pintu mobil sebelah kemudi.

Di rumah sakit

"Loh mama ngapain di lobby rumah sakit?" setelah sampai rumah sakit Seli menemukan mamanya di lobby seperti menunggu mencari seseorang.

"Ya ampun Seli lama banget ambil bajunya, tadi mama ketemu seseorang"

"Siapa ma,,?"

"Ayah mu Sel, dia ke rumah sakit membawa perempua sepertinya seumuran denganmu."

"Ma, jangan-jangan itu kakak Seli ma" ucap Seli, matanya juga melihat-lihat sekitar rumah sakit.

"Tidak Sel, dia berbeda. Dia memakai kerudung, dan mama ga bisa liat wajahnya karna menggunakan masker."

"Assalamu'alaikum tante Ella" tiba-tiba saja Arkhan menghampiri Seli dan mamanya.

"Wa'alaikumussalam, eh nak Arkhan makasih ya sudah mau anter jemput Seli"

"Iya tante sama-sama, ini juga mau sekalia n jenguk Amel tante." jawab Arkhan.

"Oke, ayo kita masuk"

Arkhan POV,

Huh mengapa orang itu kembali, dan mengapa sekarang berbeda. Ah betapa rindu dengannya.

Sel, semoga lo bisa jadi obat rindu gue.

"Lama banget si Sel," ucap Amel.

"Hehe.. Sorry ya Mel, cuaca tidak mendukung. Btw ada Arkhan nih.."

"Oh iya Mel, lu mau ikut cerdas cermat kimia. Kita kekurangan orang nih" kata Arkhan

" Eh makhluk es, dateng-dateng kiarin mau jengukin bawain apa lah. Lah ini langsung tanyain lomba"

"Ya udah gw keluar beli buah." Arkhan melangkah pergi.

"Ya elah bercanda Khan, tante Ella dah beliin banyak ga isah repot-repot Khan. Gw tau lu dateng ada butuhnya doang kan.." ucap Amel, dasar Amel sakit ga sakit sama aja bawelnya, gw jg mau lama-lama sama Seli. Pikir Arkhan.

"Oh iya, ini Seli bawa formulirnya. Kan ada Arkhan nih bisa langsung kasih ke Arkhannya, Amel mau ikut apa kan perlombaan masih sepekan lagi pasti Amel dah sembuh tapi jangan ikut yang bikin lelah" tanya Seli

"Gue mau bulu tangkis" jawab Amel.

"Enak aja lo kimia, perwakilan perkelas 3 orang kita juga kurang satu nih. Sel lu mau ikut? " kata Arkhan.

"Hm.. Gimana ya Seli takut ga bisa, Seli pernah ikut OSK kimia pas kelas 10 itu pun Cuma masuk 10 besar " ucap Seli.

"Ya ampun Sel, itu Cuma masuk 10 besar. Gw aja belum pernah. Bahkan si Dian dulu ga sampe peringkat 10 besar tapi orang nya pindah ya"

Arkhan mengambil kertas formulir dari tangan Seli, dan menulis sesuatu di sana.

"Dah lu ikut kimia, dan lo Mel wajib ikut" kata Arkhan maksa.

"Dasar makhluk es Cuma ada butuh nya doang" cibir Amel.

Seli POV,

Seli keluar dari kamar rawat Amel ia ingin mencari angin segar sekalian mengantarkan Arkhan ke parkiran.

Mama Seli sedang pergi ke toko karna ada keperluan mendadak. Saat berjalan Arkhan menyapa seorang pria berjas.

" Assalamu'alaikum, pa Doni ya?"

"Eh nak Arkhan, gimana kabarmu, sedang apa di rumah sakit? " tanya pria itu.

"Alhamdulillah baik, tadi saya liat pa Doni di parkiran ternyata akan bertemu disini. Baru saja saya menjenguk teman saya pa" jawab Arkhan.

Pa Doni menoleh ke Arah Seli dengan sedikit terkejut.

" Oh iya pa kenal kan ini teman saya, namanya Seli"

Seli mengulurkan tangannya, pria itu berjabat dengan tangannya sedikit kaku.

" Oh iya pa gimana kabar dengan Rana" tanya Arkhan.

" Ah itu dia, sekarang dia masuk ICU. Saya khawatir dia butuh donor darah, tapi darahnya tidak cocok dengan saya hanya ibu nya yang bisa membantu. "

Handphone Seli bergetar, mama menelfonnya.

"Om saya pamit angkat telfon dari mama saya" Seli berjalan beberapa langkah.

"Halo Sel, kamu di mana. Mama ke kamar Amel kok ga ada kamu?"

"Seli lagi sama Arkhan ma, di depan kamar ICU lantai 3 "

" Oke mama kesana ya sekakian mau ngasih kue buat Arkhan."

"Oke ma"

Arkhan masih asik mengobrol dengan pria tadi. Lalu siapa kah itu Rana, Seli juga tidak asing dengan pria itu

" Khan jangan pulang dulu, mama mau ketemu bentar. Mama lagi otw ke sini"

" Oke"

5 menit kemudian Seli melihat mama nya. Mama Seli lansung menuju Seli.

" Oh iya Arkhan mama titip kue buat bunda mu ya, kata bunda mu ia ingin sekali mencicipinya"

"Makasih tante"

"Okey mama pamit ya sayang, Seli klo kedepan rumah sakit tolong belikan suo buah ya, mama ingin segar-segar"

"Iya ma" jawab Seli sambil menunjukkan jari jempolnya.

Saat mama Seli membalikkan badan dan tidak sengaja mata mama Seli dengan pria itu bertemu.

"Ella, " ucap pria itu.


Ada yang bisa nebak apa yang terjadi dengan mereka.
Baca terus ya biar tau kelanjutan kisah mereka. Apakah akan happy ending atau sad ending ya.. 🤔

STORY ABOUT SELINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang