Chapter 8

47 19 11
                                    

Günaydın, Herkes nasıl..?
Tumben ya update sepagi ini, tapi kalian belajar dulu ya baru baca

Hayırlı okumalar
😍😍😍
Dah lah langsung baca aja.

|
|
|

Seli dan Amel sudah berada di kamar rawat Rana. Ia belum sadarkan diri sejak pingsan kemarin sore. Kata pa Doni Rana pingsan setelah melakukan kemoterapi setiap pekan. Seli seudah menceritakan semua kejadian kemarin dengan Amel, Amel yang kaget dan bingun apalagi Seli masih ga percaya semua kejadian kemarin yang mempertemukan Rana dan papa nya

“ Ma, pa Doni kok ga keliatan” tanya Seli.

“Oh dia ada urusan sebentar Seli, pa Doni itu papa mu Sel, panggil papa jangan pa Doni lagi ” jawab mamanya.

“Ih masa sama anaknya sendiri di tinggal, Seli masih kaget kalau dia adalah papa Seli”

“ Papa mu sedang mengurus cuti beberapa hari untuk menemani Rana, Seli walaupun dia pernah menyakiti mama dan kamu. Di tetaplah papa mu, maafkan kesalahannya”

“Iya ma,”

“Oh iya, Amel gimana sudah baikan” tanya Ella.

Amel yang merasa dirinya di panggil menoleh ke sumber suara “Iya tan, sudah baikan ”

“Tadi kata susternya kalau Amel teratur minum obat sama makan nya ga susah besok bisa balik” tambah Seli.

“ Alhamdulillah, oh iya Mel, tadi ibu kamu telfon tante katanya sore ini sampai bandara soekarno, mungkin malam akan sampai bogornya.”

“Oh,” jawab Amel singkat.

“Kenapa Mel, kok kayak ga bahagia gitu” kata Seli.

“ Gue ga tau Sel, harus bahagia atau tidak ”

“ Oh iya Mel, tante tadi beli susu beruang. Bagus loh supaya cepat sehat.” Ella memberikan satu buah susu beruang.

“ Makasih tante Ella”

“Iya sama-sama sayang”

Dari arah tempat tidur sepasang mata mulai terbuka. Amel yang melihat itu karna ia posisinya berada di depan bed Rana.

“Tan, tante dia sadar”

Ella yang mendengar itu langsung bangun dari sofa dan menuju bed Rana. “ Alhamdulillah, Seli tolong kamu panggilkan dokter ”

Seli menjawab dengan mengangguk dan segera pergi untuk memanggil dokter.

•••
“ Gimana dok keadaan anak saya ” tanya Ella, setelah dokter itu selesai memeriksa keadaan Rana, lalu memasukkan obat melalui selang infus Rana.

“Kondisi Rana sudah baikan bu, sekarang sudah bisa menggunakan oksigen kanal. ” jawab dokter itu sembari melepas masker oksigen Rana dan mrnggantinya dengan selang oksigen yang hanya menempel di selang hidung Rana.

“ Terima kasih dokter sudah merawat anak saya ” ucap Ella.

“Iya sama-sama, kalau begitu saya pamit untuk mengecek pasien lagi, assalamu’alaikum ” dokter itu pun langsung pamit dan meninggalkan kamar.

Tiba-tiba terdengar suara dari Rana “ aa..aku di mana, dan siapa kalian, di mana papa ku” ucap gadis itu yang masih terbaring lemah.

“Sekarang kamu di rumah sakit dan papamu sebentar lagi akan datang ” jawab Ella dengan lembut, ia tidak tega jika langsung memberitahu kalau sebenarnya ia mamanya.

Nada dering panggilan masuk dari handphone Ella berbunyi.

Halo” terdengar suara setelah Ella menyentuh panel hijau.

“ Ia halo, ini siapa ya” Jawab Ella.

saya Lia ibu dari Amel, ini nomer atas nama Ella kan..?”

“Ya dengan saya sendiri,”

Saya sudah sampai depan rumah sakit, dimana kamar rawat anak saya, Amel. ”

Ella yang mendengar itu sedikit terkejut, pasalnya ibu nya Amel akan datang sore nanti, tapi kenapa jadi pagi.
“Kamar melati no 6 bu” jawab Ella.

Baik saya otw kesana” sambungan terputus.
Ella segera menyuruh Seli membawa Amel ke kamarnya. “Seli cepat bawa Amel ke kamarnya, ibu nya sudah ada di depan rumah sakit.”

Seli menjawab dengan anggukan, dan langsung menyambar kursi roda.

“Ayo Sel, cepetan dikit, semangat” ucap Seli.

“Aduh Mel, Seli yang panik kamu yang semangat ”

“ Iya Sel, nanti pas aku sampai langsung selimutin Amel, Gue mau bikin sedikit drama, hehe”

•••
Seorang wanita paruh baya tergepoh-gepoh berlari mencari kamar rawat anak nya sambil membawa koper besar.

Kamar melati 4
Kamar melati 5
Kamar melati 9
Kamar melati 7

Eits.. Kok ada yang aneh ya, gumam wanita itu lalu menghentikan langkahnya.
“Pasti yang di depan kamar melati 10 itu kamar melati 6 ” wanita itu langsung melangkah menuju kamar itu.

Tapi.. Kok ga ada tulisan angka 6 nya ya, hm.. Mungkin sudah copot. Lalu wanita itu membuka pintu kamar itu dan langsung melihat gadis remaja yang pucat dan penuh banyak alat medis yang menempel.

“ Aa..Amel...” ia langsung membanting kopernya dan memeluk gadis yang tak sadarkan diri.

Jangan lupa komen dan vote part ini..😊
follow akun author juga _Naurahbenzersiz
Teşekkür ederim! Güle güle!

STORY ABOUT SELINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang