Chapter - 38

192 15 6
                                    

Namun bu reni tetap mengelak, dirinya antara percaya dan tidak percaya bahwa sekolahan ini milik keluarga hafeeza

"Kenneth silahkan kamu keluar dulu, saya masih punya urusan sama teman kamu ini" Ucap bu reni sambil menatap nayya, sedangkan yang di tatap hanya acuh

"Baik bu" Kenneth segera keluar dari ruangan bk.

Nayya menatap kepergian Kenneth, lalu bola mata nayya langsung beralih pandangannya kepada wanita yang ada di depannya ini

"Apa, kamu liat liat saya" Ucap bu reni

"Dih sinis amat lu, mentang mentang guru bk, ew" Ucap nayya

"Back to topic aja deh" Ujar nayya

"Masih ga percaya kalo sekolahan ini punya keluarga saya? Jadi, nama sekolahan ini SMA DIRGANTARA, kenapa tidak di cantumkan dengan nama hafeeza? Jadi keluarga saya sebenarnya tidak ingin orang orang mengetahui kalau sekolahan ini milik kita, makanya salah satu faktor alasan sekolahan ini tidak di pakaikan nama hafeeza yaitu dia. Dan sekarang saya membongkar nya, Saya ingin anda tahu bahwa sekolahan ini milik ibu penjual gorengan keliling yang dulu anda caci maki, sekian terimakasih " Ucap nayya sambil berdiri dari kursi

Sedangkan bu reni hanya diam
"Oh ya, Jangan lupa. Sebentar lagi pasti anda saya pecat dari sekolahan ini, hehe permisi" Ucap nayya tersenyum remeh

***

"Queen nayyara hafeeza" Teriak salah satu gadis dari koridor sekolahan

Langkah seorang nayyara ini terhenti,
Sedangkan yang di panggil pun hanya mengangkat alisnya, lalu melanjutkan langkah nya menuju seseorang yang tadi memanggil namanya.

"Ada apa?" Ucap nayya, dingin.
"Lu gpp kan?, lu di apain sama bu reni?" Ujar salah satu gadis itu, menatap nayya, serius.

"Hahaha" Tawa nayya

Sedangkan gadis itu mengerutkan jidatnya

"Dih, lo mah malah ketawa nay". Ujar kedua gadis yang ada di hadapan nayya.

"Yaa abisnya muka lu serius amat, gue nya jadi pengen ketawa".

"Ah itu ga penting, yg penting nya. Lo gpp kan? Gimana tadi di ruangan bk itu". Ujar salah satu sahabat nayya

"Kalian kenapa si? Gue ga kenapa napa, santai gue ga di apa apain sama bu reni, ko". Ujar nayya

"Abisnya kata kenneth, lu sama bu reni tuh lagi perang, emang iya ya nay? Perang apaan emangnya" Ujar rafi.

"Yaa gitu deh, kalian ga perlu tau. Yang penting gue ga kenapa napa ko, gausah khwatir gitu kalii". Ujar nayya tersenyum

"Nay, ayo cerita sama gue. Lo perang apaan sama bu reni? Gue harus tau, karna gue sahabat lo juga kan nayy" Ujar salma memegang tangan nayya

"Huft, ngga usah sal. Ga ada yang penting untuk gue ceritain, udahlah ayo kita ke kelas". Ujar nayya sambil tersenyum simpul, lalu nayya berjalan dluan menuju kelas.

"Nayy! Tungguin woii!" Ujar semua sahabat nya itu.

***

Saat pulang sekolah

"Put, anterin aku ke rumah boleh ga?" Ucap nayya berdiri di hadapan putra.

"Ngga, ga bisa. Gue ada janjian sama temen, lo sendiri aja ya". Ucap putra lalu pergi meninggalkan nayya sendirian di parkiran.

"Iya put, maaf."

Kenapa putra jadi gini? Dia skrg jadi cuek. Padahal tadi ngga tuh. "Batin nayya

"Nayyaraa" Ucap salma dan ajeng sambil menepuk pundak nayya

"Eh iya apa"

"Ko lu sendirian disini sih, terus ngelamun lagi. Putra mana nay?" Ucap salma

"Putra tadi udah dluan pulang"

"Hah! Ko bisa? Terus lo gimana dong?" Ucap salma dan ajeng barengan.

"Gpp kalii, gue masi bisa naik gojek, yaudah gue dluan ya salje! Thankyou" Ucap nayya

"Gamau bareng!?"

you are my mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang