13

1.3K 87 34
                                    

"Skenario Allah itu Indah✨"
_ReyMbayang_

🍁🍁🍁🍁

Saat ini kedua belah pihak keluarga sedang berkumpul di rumah Arfa, pembicarran yang sedang mereka bicarakan terlihat sangat serius.

Anka yang duduk diantara mereka pun ikut merasakan suasana yang tegang ini, Terdengar helaan Nafas lega dari Anka saat mendengar ucapan dari Ayah Arfa.

"Baiklah kalau begitu, karena Arfa sudah setuju dengan Ajakan Ta'aruf dari nak Anka, sebaiknya acara Khitbah nya dilakukan secepatnya."
Putus Ayah Arfa.

"Iya,memang seharusnya seperti itu."
Ucap Papa Anka ikut menyetujui.

"Bagaimana kalau acara Khitbah nya kita lakukan Minggu depan?" Usul Mama Anka dengan semangat 45.

"Setuju!, lebih cepat lebi baik". Jawab Bunda Arfa mendukung!

"Ma,Tante, boleh Anka kasih pendapat?" tanya Anka dengan sopan kepada dua wanita paruh baya itu.

"Husshhh Anka, jangan panggil tante nak,Panggil Bunda aja!. Kamu kan bentar lagi jadi anak Bunda." sahut Bunda Arfa.

"Eh iya Tan,eh Bun." ucap Anka sambil tersenyum malu.

"Jadi gini Ma,Bun, Anka mau acara Khitbah dan Ijab Qobul nya jarak nya gak pakai lama. Habis acara Khitbah, kita lanjut malamnya langsung Pengajian, terus besok paginya langsung Ijab Qobul." usul Anka yang membuat semuanya tercengang.

"Hah???? Ngebet banget kamu Ka." ucap Papa Anka sembil tertawa. (Pa, bukan Anka yang ngebet pen nikah, yang ngebet itu Author😂 author mau cepat cepat nulis yang uwuuuu pa😂)

"Bukan gitu Pa, Anka hanya ingin menjauhi dosa, Anka takut nantinya Anka akan kelewatan batas pas mikirin Arfa." jawab Anka tanpa Malu, sedangkan Arfa yang mendengarnya hanya mampu menundukkan kepalanya sambil menyembunyikan rona merah diwajahnya. (Acieee Malu wkwkw)

"Kalo ini Mama sama Bunda Setuju." jawab kedua Ibuk-ibuk itu dengan serentak.

"Kalau Ayah juga setuju, sekarang kita tanya Arfa dulu, Fa kamu setuju gak?" tanya Ayah kepada Arfa.

Arfa yang merasa namanya disebutpun langsung mengangkat kepalanya dan menjawab.

"Arfa gimana baiknya aja Yah, apapun keputusan semua, insyaallah Arfa yakin itu yang terbaik." jawab Arfa kepada Ayahnya.

"Baiklah atas kesepakatan kita bersama, Khitbah dan Akad Nikah, akan kita adakan minggu depan." putus Ayah Arfa yang diangguki semuanya.

"Untuk persiapannya biar Mama sama Bunda aja yang mengatur." sambung Mama Anka dengan semangat yang dibalas acungan jempol oleh Bunda Arfa.

selesai membahas semuanya, mereka pun melanjutkan Acara makan malam bersama dan kembali kerumahnya.

🍁🍁🍁🍁🍁
*Arfa Pov*

Yaallah aku masih gak nyangka minggu depan statusku akan berubah menjadi seorang istri. Minggu depan tanggung jawabku akan bertambah.

Rasanya baru kemarin aku berdoa agar dipertemukan dengan laki-laki yang akan menjadi Imamku,dan minggu depan doa itu akan menjadi nyata.

Qodarullah, memang tidak ada yang tahu skenario Allah. Skenario Allah itu Indah, tergabtung kita yang menjaliani nya dengan ikhlas atau tidak.

*Arfa pov End*

Tok...tok..tokkk suara pintu kamar Arfa yang diketuk, mendengar itu Arfa pun langsung bangkit dan membuka pintu kamar nya.

Memang tadi sehabis makan malam bersama, Arfa memutuskan untuk naik keatas.

Setelah membuka pintu kamar dan mendapati Bundanya sedang berdiri didepan pintu, Arfa langsung saja menyuruh Bundanya masuk.

"Ayo bun Masuk." kata Arfa dengan ciri khas nada bicaranya yang lembut.

Bundanya yang mendengar itupun langsung masuk kedalam dan duduk dipinggir kasur.

"Sini Fa,duduk sama Bunda, ada yang mau bunda omongin sama kamu." kata Bunda sambil menepuk Kasurnya pertanda menyuruh Arfa untuk duduk disitu.

"Ada Bun?" Tanya Arfa sambil mendudukkan dirinya disamping Bunda.

"Fa, minggu depan kamu akan menyandang status baru, Bunda cuma mau bilang, Jika nanti kamu sudah resmi menjadi seorang istri, kamu harus menurut apa kata suami kamu, layani dia setulus hatimu dan lakukan semuanya dengan ikhlas, karena menikah bukan hanya untuk menyatukan dua keluarga, tapi menikah juga untuk Menyempurnakan Saparuh Agama."
Jelas Bunda sambil memberikan Nasehat kepada Arfa.

Arfa yang mendengar Nasehat Bundanya langsung memeluk Bunda dan menangis.

"Iya Bun, Arfa akan ingat kata-kata Bunda. Bun, Terima kasih sudah merawat dan mendidik Arfa sampai saat ini, Arfa minta maaf sama Bunda, kalau selama ini Arfa belum bisa menjadi anak yang membanggakan untuk Ayah sama Bunda. Arfa sayang sama Ayah dan Bunda, Arfa juga sayang sama Arfan,(Masih ingat Arfan?? Iya Arfan, adiknya Arfa), Arfa bangga menjadi anak Ayah sama Bunda." ucap Arfa sambil terisak.

"Bunda juga sayang sama kamu Nak, kamu sudah membanggakan dimata kami Fa, dan Ayah sama Bunda juga bangga punya Anak yang Cantik dan Sholehah seperti kamu." ucap Bunda sambil mengelus puncak kepala Arfa yang tidak tertutupi oleh Hijab.

"Yasudah kamu tidur sana, jangan sedih lagi." Suruh Bunda kepada Arfa.

"Siap kanjeng Ratu." jawab Arfa sambil terkekeh pelan.

"jangan lupa sebelum tidur wudhu dulu dan baca doa." ingat Bunda lagi pada anak gadisnya yang seminggu lagi akan berganti gelar menjadi istri.

"Iya Bunda ku sayaaaanngggg." sahut Arfa, setelah itu Bunda pun pergi keluar dari Kamar Arfa.

sehabis kepergian Bundanya, Arfa kembali melanjutkan aktifitas malamnya seperti Biasa.

.
.
.
TBC

20 comment dan 30 vote, Baru aku Up lagi ya🙏

Hasil Indah Dari Sepertiga Malam KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang