14

1.2K 88 7
                                    

Happy Reading✨

🍁🍁🍁🍁

3 hari menjelang pernikahannya membuat Arfa semakin gelisah, bukannya dia tidak yakin dengan pilihannya, tapi entah kenapa semakin menjelang hari pernikahan semakin banyak pula datangnya kegundahan dihatinya.

Belum lagi banyak teman laki-laki nya yang tiba-tiba ingin mengajak Arfa menikah, yang biasanya tak pernah menghubungi Arfa kini jadi sering menghubunginya. Mungkin ini yang dinamakan Cobaan sebelum menikah.

Tapi dengan niat yang sudah bulat, Arfa selalu bisa mengatasi kegundahan hatinya. Sholat di Sepertiga Malam pun tak pernah henti dilakukannya.

"Arfaaaaaaaaaa........ Turun bentar Nak, ada yang mau Bunda tanya." Teriak sang Bunda, memang semenjak menjelang hari pernikahan Arfa, Bunda terlihat sangat sibuk sekali, ya memang begitulah nasib kalau punya anak perempuan.

"Astagfirullah Bun, gak usah teriak, Arfa denger kok." sahut Arfa yang turun dari anak tangga sambil beristigfar melihat kelakuan Bundanya.

"Hehehe, Bunda takut kamu gak denger Fa, Kamu kan sedikit Bolot." Ujar Bunda sambil sedikit bercanda.

"Bunda mahh, masa anaknya sendiri dibilang Bolot," Rajuk Arfa kepada Bundanya.

"Bercanda Sayang, Masa Calon Manten yang cantik ini Bolot." ucap Bunda sambil tertawa kecil.

"Tau ah, Bunda manggil Arfa mau ngapain??" tanya Arfa kepada Bundanya dengan nada merajuk yang dibuat-buat.

"Ini Fa, coba kamu lihat ulang, gimana?, udah pas semua??." tanya Bunda kepada Arfa tentang persiapan Akad nya.

"Udah kok Bun, Arfa sukak, semuanya Simpel tapi Elegan." Jawab Arfa.

Arfa dan Anka memang sudah sepakat untuk melaksanakan pernikahannya tidak terlalu mewah. Mereka ingin yang biasa-biasa saja, walapun awalnya kedua orang tua mereka ingin mengadakan pesta besar-besaran dan mewah.

"Yasudah kalau begitu, kamu balik lagi gih ke kamar, biar sisanya bunda yang urus lagi." Titah Bunda kepada Arfa yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Arfa.

🍁🍁🍁🍁

Sedangkan dikediaman Anka sekarang tengah ramai, Anka sedang kedatangan tamu tidak diundang dirumahnya. Rumah yang tadinya sunyi kini sudah ramai oleh suara tawa dari Ammar.

Ya tamu yang datang adalah teman-temannya Anka, mereka yang notabenya adalah teman Anka, jadi mereka aka ikut turun tangan dalam acara pernikhan sahabatnya. Begitu kata Ammar.

"Wagillaaaaa sihhhh, temen gue mau nikah hahahahhahaha Makan Ayam nih gue bentar lagi". Ucapa Ammar dengan hebohnya.

"Brisik lo, kek gak pernah makan ayam aja lo." sahut Anka dengan malas.

Anka saat ini memang lagi sibuk, mulut nya dari tadi tak henti-hentinta berkomat-kamit. Dengan memejamkan mata dan berusaha kembali untuk fokus, Anka mengulang lagi hapalannya Ijab Qobulnya. Tapi Anka tidak yakin bisa kembali fokus, mengingat masih ada teman-temannya yang kalem itu ada disekitarnya.

Akhirnya Anak memutuskan untuk duduk bersama mereka dan mengobrol bersama.

🍁🍁🍁🍁

ASSALAMMUALAIKUM.WR.WB

"Baiklah, berhubung semuanya sudah hadir ditempat, acaranya langsung saja kita mulai." Ucap MC kepada tamu undangan yang hanya dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak (Arfa dan Anka).

Ya sekarang sedang dilaksanakannya acara Khitbah dikediaman Arfa.

"Kepada Saudara Anka silahkan dimulai." Ucap sang MC kepada Anka.

Anka yang mendengar namanya disebutpun langsung berdiri dan menghampiri si pembawa acara untuk mengambil alih Microfonnya.

"Assalamualaikum Wr.Wb. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada saudara/i yang telah menyempatkan waktunya untuk datang keacara yang saya dan keluarga adakan." Ucap Anka memberikan salam pembuka kepada semua tamu yang datang.

"Dengan mengucapkan Bissmillah, saya Muhammad Anka Bagaskara ingin meminta izin kepada orang tua Arfa, saya yang sedang berdiri disini ingin meminya izin untuk mengkhitbah Putri kalian, saya ingin menjadikannya pendamping hidup saya, menjadikannya Ibu dari Anak-anak saya, dan saya ingin menyempurnakan separuh agama saya bersama dengan Arfa. Dimana Arfa yang saya yakin adalah jawaban dari doa-doa saya selama ini. Saya tidak bisa berjanji untuk selalu memberikan kebahagiaan untuk Arfa, tapi saya akan berjanji untuk selalu berusaha membuat Arfa selalu terseyum, seyum dimana hanya ada kebahagiaan didalamnya,saya akan berusaha untuk tidak membuat Arfa menjatuhkan air matanya untuk kesedihan, dan saya berjanji akan selalu berusah untuk menjaga nya setulus hati saya." sambung Anka melanjutkan perkataanya dengan bersungguh-sungguh.

Suasana Haru pun langsung meliputi Ruangan itu. Tidak sampai disitu saja, sekarang gantian giliran Arfa lah yang akan bicara.

"Ayah, Bunda, Sebelumnya Arfa mau bilang Terima Kasih kepada kalian. Kalau tidak ada Ayah dan Bunda, mungkin saat ini Arfa tidak ada didunia, terima kasih atas kasih sayang yang telah kalian berikan. Diumur Arfa yang sudah diangka 23 tahun ini, telah datang laki-laki kepada Arfa, laki-laki ini berniat untuk menjadikan Arfa pendamping hidupnya, ingin mengajak Arfa untuk menyempurnakan separuh Agama kami bersama. Dan dengan mengucap Bissmillah juga, Arfa menerima Khitbah dari Anka. Sekarang Arfa ingin meminta Restu kepada Ayah dan Bunda, tolong Restui Arfa dan Anka. Karena suatu hubungan tidak akan bisa di Bina apabila tidak ada Restu dari orang tua." kata Arfa dengan mata yang berair dan segugukan, Ayah dan Bunda Arfa yang mendengarkan perkataan Putri mereka pun langsung mengangguk pertanda mereka setuju dengan pilihan putrinya.

Suasa yang tadinya Haru kini semakin Haru, hampir seisi ruangan ikut mengeluarkan air matanya.

"Arfa anak Ayah, apapun keputusan yang kamu ambil, insyaallah Ayah akan merestuinya. Mungkin ini adalah waktunya untuk Ayah menyerahkan kamu kepada seorang laki-laki yang kelak akan menjadi Imam dikeluarga kecil mu.  Dan untukmu Anka, tolong jaga putri Ayah dengan baik, sayangi dia seperti kamu menyayangi Ibumu. Sebentar lagi kamu yang akan menggantikan tugas Ayah untuk menjaga Arfa, jangan pernah kau sakiti hatinya Nak, jika memang kau sudah tak mau lagi bersama putriku yang cantik ini, kembalikan dia kepada Ayah dengan cara yang baik, insyaallah aku akan menerimanya dengan Ikhlas." Ucapa Ayah Arfa dengan mata yang memerah, Arfa yang mendengar ucapan Ayahnya semakin tak kuasa untuk tak meneteskan Air matanya.

Selanjutnya Acara Khitbah mereka masih berlanjut seperti biasanya dan untuk malam hari mereka akan mengadakan pengajian.......





















































.
.
.
TBC







Hay guys, Apa kabar???? Maaf udah lama gak update, aku udah gak semangat lagi buat Up cerita ini. Why? Karena Respon kalian kek nya gak ada, yang baca sampai Ribuan, Masa yang Like and coment gak sampai 50😔 Pliss hargai Author yang mikir untuk Alur cerita ini🙏











Jangan lupa⭐ And Comment








Hasil Indah Dari Sepertiga Malam KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang