L i l i t h' s C u r s e
Dahyun mematut bayangannya yang terpantul di kaca besar westafel toilet perusahaan. Tangannya naik meraba tepi bibirnya yang belepotan lipstik."Apa yang kulakukan dengannya tadi?" gumamnya.
Dia menggelengkan kepalanya heran dengan aksinya tadi, "Apa aku sudah hilang kesadaran?"
Selintas dia teringat dengan cara Jaehyun mencumbunya. Penuh gairah, memabukkan dan membuatnya ingin lebih dan lebih lagi.
"Hmm.. not bad," ucapnya diiringi senyum lebar.
Dahyun menggeleng dan bersikap seolah tidak ada apa-apa. Dia fokus kembali memperbaiki make up dan lipstiknya yang berantakan berkat sapuan bibir brutal Jung Jaehyun.
Dia melepaskan satu kancing kemeja teratasnya, lalu sedikit menyingkirkan kerahnya ke samping. Dahyun menutupi dua tanda yang dia dapat dari pertemuan berbahayanya tadi dengan foundation. Dia menepuk-nepuknya hingga secara sempurna tertutup.
Dahyun keluar dari toilet dengan wajah percaya diri.
"Astaga! Kau mengagetkanku!"
Dahyun memekik begitu melihat Hyunjin berdiri tepat di luar toilet wanita. Lelaki itu secara cepat mencondongkan wajahnya ke wajah Dahyun dan mengendusnya layaknya seekor kucing jantan kepada daerah kekuasannya.
"Hmmm~~"
Hyunjin menarik diri dan menatap Dahyun dengan wajah kecewa.
"Apa yang kau lihat?" tanya Dahyun menyentak.
Hyunjin berkata dengan wajah menggodanya, "Sayang sekali padahal aku bisa melakukannya lebih dulu daripada manusia itu."
"Hentikan candaanmu."
Dahyun kesal. Mereka sedang berada di perusahaan tetapi Hyunjin abai dengan apa yang terjadi jika seseorang mendengar pembicaraan mereka.
"Bagaimana ciumannya? Pasti tidak memuaskan," Hyunjin meringis meledek Jaehyun.
"Sok tau."
Dahyun rasanya ingin cepat menyingkir dari cecunguk berisik itu, tapi Hyunjin menahannya dengan kalimat lain yang lebih menggelikan.
"Bagaimana jika kau bandingkan dengan ciumanku? Satu ronde malam ini, bagaimana?"
Dahyun hampir-hampir menyekap kuat-kuat mulut ringan si putra pemilik perusahaan.
"Kau gila ya?!" pekik Dahyun tertahan.
"Please, bee. Satu ronde tidak akan membuatmu absen kerja," masih saja Hyunjin merayu Dahyun.
Dahyun dengan wajah penuh emosi hanya bisa meneriaki Hyunjin yang tampak puas,
"Enyah kau!"
Lilith's Curse
"Maafkan aku tiba-tiba meminta bertemu di rumah sakit."
Jaehyun duduk bersama Chaeyeon di kantin rumah sakit. Keduanya menikmati makan siang buatan Chaeyeon yang sudah ia siapkan pagi tadi.
"Tidak apa-apa lagipula beberapa hari ini aku tidak bisa menemuimu," Jaehyun memahami permintaan bertemu Chaeyeon. Apalagi setelah melihat bekal makan siang yang dibuat Chaeyeon, semakin ia tidak bisa menolak.
Sebagai dokter, tidak setiap hari Chaeyeon bisa menyiapkan makan siangnya. Tetapi hari ini dia khusus membuatnya untuk dimakan bersama Jaehyun.
"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Jaehyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lilith's Curse
FantasyKonon, bukan Eve wanita pertama di dunia yang menjadi istri Adam. Lilith. Satu nama yang terabaikan dari sejarah yang kemudian terdengar di telinga para manusia. Sekarang, dia hadir lagi di dalam tubuh bernama Kim Dahyun. dan Dahyun harus memilih t...