babak 10

583 150 23
                                    

kayaknya ff ini bisa updatenya 3 minggu 2 kali deh :(


Lilith's Curse

Dahyun tersenyum saat Jaehyun menariknya masuk ke dalam mobilnya. Mobil yang digunakan Jaehyun berbeda dengan mobil tempat mereka berciuman sebelumnya. Ini adalah mobil pribadi Jaehyun.

Dahyun tidak peduli apakah ada paparazzi bayaran Soobin di area parkiran yang bisa mengakibatkan lebih banyak potret mereka. Meski terlihat menyebabkan resiko besar, Dahyun tahu bahwa lelaki yang mengaku sebagai Lucifer itu tidak akan menyakitinya.

atau setidaknya, dia tau batasan kemampuan Dahyun dalam mengatasi masalah.

"Jadi, kita mau kemana?" tanya Dahyun pada Jaehyun saat mereka sudah duduk di seat mobil.

"Ke gedung agensi."

Jaehyun menjawab Dahyun tanpa menatap wanita itu. Dahyun merasa terkecewakan.

"Hanya itu?"

Jaehyun membuat kerutan di dahinya, "apa?"

Dahyun berdecak atas ketidakpekaan Jaehyun pada pertanyaannya yang jelas merujuk ke arah mana, "Kau datang hanya untuk menyeretku ke agensimu. Padahal kau bisa menghubungiku."

Jaehyun tampak tidak bisa berkata-kata dan sedikit malu,

"Aku...tidak punya nomormu."

Hampir-hampir Dahyun menyemburkan tawanya. Ekspresi malu-malu Jaehyun sangat menggemaskan. Lelaki itu gugup dan menggigit bibir bawahnya.

Karena ucapan Jaehyun, Dahyun juga baru sadar bahwa mereka tidak pernah bertukar nomor telepon. Meskipun sudah terjadi ini-itu diantara mereka, mereka tidak pernah sekalipun saling menghubungi via chat atau telepon.

Dahyun tidak berpikir akan pentingnya mempunyai nomor telepon Jaehyun selagi mereka bisa bertemu di kantor.

Jikalau Dahyun memang menginginkan nomor Jaehyun, suatu hari pasti dia akan mendapatkannnya bagaimanapun juga.

Seperti yang terjadi sekarang ini.


"Mintalah," kata Dahyun tersenyum miring.


Jaehyun menggeleng dan terkekeh,  "Sepertinya tidak perlu."

Dahyun tidak suka penolakan Jaehyun, seolah lelaki itu berkata bahwa dia tidak memerlukan nomor Dahyun karena mereka tidak akan bertemu lagi.

"Untuk jaga-jaga saja, berikan ponselmu biarkan aku menyimpan nomorku di ponselmu," kata Dahyun seperti sebuah perintah.

"Kubilang, tidak perlu..." Jaehyun masih kukuh menolak.

Di depan mereka terlihat lampu merah.

"Pasti." Dahyun menaikkan suaranya hingga Jaehyun menoleh padanya. "Kau akan membutuhkannya."

Tatapan Dahyun seakan menghipnotis Jaehyun, hingga lelaki itu membuka dashboard mobilnya dan memberikan ponselnya pada Dahyun.

"Buka kuncinya," pinta Dahyun saat menghidupkan ponsel Jaehyun.

Jaehyun menyentuhkan jarinya untuk membuka lockscreennya. Lalu fokus kembali pada jalanan saat lampu berubah hijau.

Dahyun tersenyum melihat ponsel Jaehyun, baik lockscreen ataupun wallpaper ponsel Jaehyun tidak ada satupun foto Chaeyeon. Dia tidak perlu mengomeli Jaehyun dengan alasan pekerjaan aktornya yang bisa melibatkannya pada skandal jika lelaki itu menggunakan foto Chaeyeon di ponselnya.

"Jadi.. apa yang perusahaanmu rencanakan dengan artikel kita?" tanya Dahyun seusai menyimpan nomornya di kontak Jaehyun. Dia tidak butuh sebuah panggilan untuk menyimpan balik nomor Jaehyun, karena dia tahu dia akan mendapatkannya di kesempatan lain.

Lilith's CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang